KARYACOM BIRAYANG
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sistem budidaya padi biasanya didahului oleh membuat
persemaian. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang
sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi
di sawah, kemudian pengolahan tanah yang bertujuan mengubah keadaan tanah
pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah)
yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari
beberapa tahap yaitu pembersihan, pencangkulan, pembajakan, penggaruan, dan
perataan.Dalam penanaman bibit padi harus diperhatikan sebelumnya adalah
persiapan lahan, umur bibit, dan tahap penanaman. Dalam pemeliharaan meliputi penyulaman dan penyiangan,
pengairan, pemupukan, penyulaman dan penyiangan, dan pengendalian hama dan
penyakit.
Pengolahan tanah bertujuan untuk
mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan
melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi
tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat
menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan
pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan
agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air
dan mempermudah perawatan tanaman.
B.
Rumusan Masalah
A.
Sejarah
Tanaman Padi
B.
Klasifikasi
Tanaman Padi
C.
Morfologi
Tanaman Padi
D.
Syarat
Tumbuh
E.
Teknik
Budidaya
F.
Pemeliharaan
G.
Pengendalian
Hama dan Penyakit
H.
Panen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Tanaman Padi
Padi (Oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi
rakyat Indonesia. Menanam padi sawah sudah mendarah daging bagi sebagian besar
petani di Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak diusahakan di pulau Jawa.
Namun, saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah tidak asing lagi
dengan kegiatan menanam padi di sawah.
Padi
termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar
didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan
Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza
fatua koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan
jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii roschev dan Oryza glaberima
steund berasal dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan
persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania.
Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan
sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan hasil usahanya dengan
cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh
dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica
banyak diusakan didaerah sub tropika.
B.
Klasifikasi
Tanaman Padi
Kingdom
: Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub
Kelas :
Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
: (suku rumput-rumputan)
Spesies
: Oryza sativa
L.
C. Morfologi Tanaman Padi
1. Akar
Berdasarkan literatur Aak (1992)
akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air danzat makanan dari
dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat
dibedakan atas :
a.
Radikula
Akar yang tumbuh pada saat benih
berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon akar dan batang.
Calon akar mengalami pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang,
sedangkan calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
b.
Akar
serabut(adventif)
Setelah 5-6 hari terbentuk akar
tunggang, akar serabut akan tumbuh.
c.
Akar
rambut
Merupakan bagian akar yang keluar
dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar
yang berada diluar, dan ini penting dalam pengisapan air maupun zat-zat
makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya
sama dengan akar serabut.
d. Akar tajuk
(crown roots)
Akar yang tumbuh dari ruas batang
terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di
tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di
dalam tanah rendah,maka akar-akar dangkal mudah berkembang.
Bagian akar yang telah dewasa (lebih
tua) dan telah mengalami perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan akar
yangbaru atau bagian akar yangmasih muda berwarna putih.
2. Batang
Padi
termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari
beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung
kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang
terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan
seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya. Pada buku
bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas sampai buku bagian
atas. Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun pelepah memperlihatkan
percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi lidah daun (ligula),
dan bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki
bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang terpanjang
dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut daunbendera. Tepat dimana
daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun bendera, di situlah timbul
ruas yang menjadi bulir padi.
Pertumbuhan
batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal/batang
utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan
sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunasorde
pertama.
3.
Daun
Padi
termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik
bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik
dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari
jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi adalah :
a.
Helaian daun
Terletak pada
batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar
helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan.
b.
Pelepah daun (upih)
Merupakan bagian
daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada
bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.
c.
Lidah daun
Lidah daun
terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun
berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada
batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara batang
dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi
penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan coleoptile.
Coleoptilekeluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai
permukaan air. Coleoptile baru membuka, kemudian diikuti keluarnya daun
pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun
bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera
merupakan daun yang lebih pendek daripada daun-daun di bawahnya, namun lebih
lebar dari pada daun sebelumnya. Daun bendera ini terletak di bawah malai padi.
Daun padi mula-mula berupa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun
pertama pada batang keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun)
berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru)
mempunyai selang waktu 7 hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul daun baru
lainnya.
4. Bunga
Sekumpulan
bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai.
Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu
utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai
tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara bercocok tanam. Dari sumbu
utama pada ruas bukuyang terakhir inilah biasanya panjang malai (rangkaian
bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3 ukuran yaitu malai
pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm), dan malai panjang
(lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar antara 15-20 buah,
yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak dapat mencapai 30 buah
cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi besarnya rendemen tanaman padi
varietas baru, setiap malai bisa mencapai100-120 bunga.
Bunga
padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua
jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai
sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk.
Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk
malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu. (Departemen Pertanian, 1983)
Komponen-komponen
(bagian) bunga padi adalah:
a. Kepala sari
b. Tangkai sari
c. Belahan yang besar (Palea)
d. Belahan yang kecil (Lemma)
e. Kepala putik
f. Tangkai bunga
5.
Buah
Buah
padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya bukan
biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah
ini terjadi setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea
serta bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah.
D.
Syarat Tumbuh
Tanaman padi dapat hidup baik
didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang
baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan,
curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500-2000 mm. Suhu yang baik
untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman
padi berkisar antara 0-1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman
padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam
perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi
dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18-22
cm dengan pH antara 4-7.
E.
Teknik Budidaya
Teknik
bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan
persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan
tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus
diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering
kali menurunkan produksi.
1. Persemaian
Membuat
persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian
memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini
akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus
benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang
sehat dan subur dapat tercapai.
2. Persiapan dan Pengolahan Tanah Sawah
Pengolahan
tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga
memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang dikehendaki oleh tanaman.
Pengolahan
tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :
a.
Pembersihan
b.
Pencangkulan
c.
Pembajakan
d.
Penggaruan
e.
Perataan
3. Penanaman
Dalam
penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :
a.
Persiapan
lahan
Tanah
yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit
padi.
b.
Umur bibit
Bila
umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it tersebut segera dapat
dipindahkan dengan cara mencabut bibit.
c.
Tahap
penanaman
Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2
bagian yaitu :
1)
Memindahkan
bibit
Bibit
dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari (tergantung jenis padinya,
genjah/dalam) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
2)
Menanam
Dalam
menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah sistem larikan
(cara tanam), jarak tanam, hubungan tanaman, jumlah tanaman tiap lobang,
kedalam menanam bibit, cara menanam.
F. Pemeliharaan
Meliputi :
a.
Penyulaman
dan penyiangan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyulaman yaitu bibit
yang digunakan harus jenis yang sama, bibit yang digunakan merupakan sisa bibit
yang terdahulu, penyulaman tidak boleh melelewati 10 hari setelah tanam, selain
tanaman pokok (tanaman pengganggu) supaya dihilangkan.
b.
Pengairan
Pengairan
disawah dapat dibedakan menjadi pengairan secara terus-menerus dan pengairan
secara piriodik.
c.
Pemupukan
Tujuannya
adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi
tanaman baik dalam proses pertumbuhan/produksi.
G.
Pengendalian
Hama dan Penyakit
1)
Hama putih (Nymphula depunctalis)
Gejala : Menyerang daun bibit, kerusakan berupa
titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi.
Pengendalian : Pengaturan air yang baik, penggunaan
bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun. Menggunakan BVR
atau Pestona.
2)
Padi Thrips
(Thrips oryzae
Gejala : Daun menggulung dan berwarna kuning sampai
kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi. Pengendalian: BVR atau Pestona.
3)
Wereng
Penyerang
batang padi : Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), Wereng padi
berpunggung putih (Sogatella furcifera). Wereng penyerang daun padi : Wereng
padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep).Merusak
dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus.
Gejala : Tanaman padi menjadi kuning dan mengering,
sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi
kerdil.
Pengendalian : Bertanam padi serempak, menggunakan
varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb,
membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan
kumbang lebah. Penyemprotan BVR.
4)
Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Menyerang buah padi yang masak susu.
Gejala : Buah hampa atau berkualitas rendah seperti
berkerut, berwarna coklat dan tidak enak, pada daun terdapat bercak bekas
isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian : Bertanam serempak,
peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami
seperti jangkrik, laba-laba. Penyemprotan BVR atau Pestona.
H. Panen
Ciri-ciri padi yang siap dipanen :
·
95%
butir padi dan daun sudah menguning
·
Tangkai
padi mulai merunduk
·
Batir
padi bila di tekan terasa keras dan berisi
·
Untuk
padi untuk Ciherang sudah berumur 100 hari – 4 bulan
·
Peralatan
panen dapat menggunakan sabait bergerigi. Kemudian hasil panen dimasukan ke
dalam karung, kemudian dirontokkan
dengan Power Thresher atau alat sejenisnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Padi memiliki morfologi diantara lain
terdapat akar, batang, daun, bunga dan buah/malai. Dimana padi termasuk
genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah
tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia.
Teknik pengolahan tanah yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak
dilakukan perbaikan pematang/galengan sampai perataan. Dalam proses tahapan
pengolahan tanah harus diperhatikan dengan baik dan benar.
B.
Saran
Menurut
kami menanam padi di daerah Batang Alai Selatan sangat
bagus, karena iklimnya yang mendukung, keadaan tanah yang subur dan luasnya
lahan pesawahan akan membuat proses pertanian menjadi lancar dan berkembang.
Tapi alangkah baiknya juga apabila para petani melakukan diversifikasi
(penganekaragaman tanaman) untuk mencegah hama dan memperkuat daya tahan
tanaman agar dapat meningkatkan penghasilan untuk para petani.
DAFTAR PUSTAKA
Mars, Santa. 2013. Teknik Budidaya
Tanaman Padi. http://newfachrulislami.blogspot.com
Purniati, Popy. 2013. Makalah
Tentang Padi Sawah. http://popypurniati.blogspot.com
Solah, Aa. 2012. Pengolahan Tanah
Pada Tanaman Padi. http://www.caragampang.com