Friday 18 December 2015

Makalah Index Card Match (mencari pasangan) dan Card Sort (Sortir Kartu)

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan perkembangan masyarakat dewasa ini pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan, salah satunya berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dengan mengacu pada tujuan pendidikan nasional Indonesia. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 11 tahun 1989 Pasal 4 merumuskan

Tujuan pendidikan nasional yaitu Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki keterampilan kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara memperbaiki  proses  belajar mengajar.  Belajar mengajar  pada  dasarnya adalah  interaksi  atau  hubungan  timbal  balik  antara  guru  dan  siswa  dalam situasi pendidikan. Oleh karena  itu, guru dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan  dan  sikap  terbuka  disamping  kemampuan  dalam  situasi  belajar mengajar yang lebih aktif.

 Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika berlangsung dalam kondisi dan situasi yang kondusif, hangat, menyengkan, menarik dan nyaman. Oleh karena itu, guru harus memahami berbagai strategi mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih strategi mengajar yang tepat dan mampu menggunakan metode belajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan.  Salah satu metode yang diterapkan yaitu pembelajaran dengan strategi pembelajaran Index Card Match (mencari pasangan) dan Card Sort (Sortir Kartu). 

Indeks Card Match merupakan pembelajaran  yang  menyenangkan yang  digunakan  untuk  mengulang  materi  yang  telah  diberikan  sebelumnya, pembelajaran  ini  membagi  kelas  menjadi  dua  kelompok  besar  dimana  satu kelompok akan diberikan kertas yang berisi pertanyaan sedang kelompok yang lain  akan  diberi  kertas  yang  berisi  tentang  jawaban  dari  pertanyaan  yang diberikan pada kelompok satu, kemudian masing-masing  siswa akan mencari pasangan  soal  dan  jawabannya.  Kemudian  siswa  yang  menemukan pasangannya  akan  duduk  berdekatan  kemudian  meminta  setiap  pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan kertas pada teman-teman  yang  lain. Selanjutnya  soal  tersebut  dijawab  oleh  pasangannya. Dalam setiap strategi pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, begitu pula strategi pembelajaran Index Card Match.

Kelebihan strategi pembelajaran Index Card Match yaitu:

a)        Siswa menerima satu kartu soal atau jawaban, namun melalui presentasi antar pasangan,

b)        Terjadi proses diskusi dan presentasi sehingga menguatkan materi yang hendak dipelajari,

c)        Siswa dapat mempelajari topik atau konsep lainnya.  

Metode Index Card Match merupakan sebuah strategi pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif serta menjadikan belajar tidak terlupakan (Silbermen, 2004 : 121 dan 265). Metode pembelajaran Index Card Match bisa digunakan sebagai metode alternatif yang dirasa lebih bisa memahami karakteristik belajar peserta didik yang berbeda-beda.

Card Sort merupakan strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Strategi Card Sort merupakan model pembelajaran aktif ( Active Learning) yang memberdayakan peserta didik untuk aktif dengan menggunakan otak untuk menemukan konsep dan memecahkan masalah yang sedang dipelajari, di samping itu untuk menyiapkan mental dan melatih ketrampilan fisik peserta didik.Card Sort ( sortir kartu) strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan.

Strategi Card Sort adalah strategi pembelajaran Aktif ( Active learning) yang menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran yaitu memberdayakan kemampuan siswa. Dalam aplikasinya siswa belajar tidak semata hanya pada ulangan dan ujian, namun lebih dituntut pada pengetahuan yang luas, bermanfaat, berkembangdan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

 

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:

A. Jelaskan Apa Pengertian Card Sort

1. Sebutkan langkah -langkah Pembelajaran Card Sort:

2. Pengertian Card Sort Sebagai Strategi Pembelajaran

B. Jelaskan Apa Pengertian Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)

1.    Sebutkan ciri-ciri metode index card match

2.    Sebutkan langkah - langkah strategi pembelajaran index card match

3.    Apa  kelebihan dan kekurangan dan kelebihan Index Card Match

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Pengertian Card Sort

Card Sort bisa disebut sortir kartu yaitu pemilahan kartu. Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan.

 

1. Langkah-langkah Pembelajaran Card Sort:

a.    Setiap peserta didik diberi potongan kertas yang diberi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.

b.    Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta didik menemukannya sendiri.

c.    Peserta didik dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di depan kelas.

d.   Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan point-point penting terkait materi pelajaran.

Catatan:

a.    Minta setiap kelompok melakukan penjelasan tentang kategori yang mereka selesaikan.

b.    Pada awal kegiatan bentuklah beberapa tim. Beri tiap tim satu set kartu yang sudah diacak sehingga kategori yang mereka sortir tidak nampak. Mintalah setiap tim untuk mensortir kartu-kartu tersebut ke dalam kategori-kategori tertentu. Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan benar.

 

Jadi card sort merupakan strategi yang menggunakan kartu yang tujuannya untuk mengaktifkan siswa dan menghilangkan kejenuhan dalam belajar terutama pembelajaran agama.

2. Card Sort Sebagai Strategi Pembelajaran

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Di hubungkan dengan belajar mengajar. Strategi bisa diartikan sebagai polapola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:

1.    Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.

2.    Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

3.    Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya

4.    Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melaksanakan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

 

Dari uraian di atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman buat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Yaitu:

Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana diingainkan sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan itu. Disini terlihat apa yang dijadikan sebagai sasaran dari kegiatan belajar. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah. Oleh karena itu, tujuan pengajaran yang dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami oleh anak didik. Bila tidak, maka kegiatan belajar mengajar tidak punya arah dan tujuan yang pasti. Akibat selanjutnya perubahan yang diharapkan terjadi pada anak didikpun sukar diketahui, karena penyimpangan-penyimpangan dari kegiatan belajar mengajar. Karena itu rumusan tujuan yang operasional dalam belajar mengajar mutlak dilakukan oleh guru sebelum melakukan tugasnya di sekolah.

Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang diangggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara guru memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang guru gunakan dalam memecahkan suatu kasus, akan mempengaruhi hasilnya. Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan yang berbeda, akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama. Norma-norma sosial seperti baik, benar, adil dan sebagainya akan melahirkan kesimpulan yang berbeda dan bahkan mungkin bertentangan bila dalam cara pendekatannya menggunakan berbagai disiplin ilmu. Pengertian konsep dan teori ekonomi tentang baik, benar, atau adil, tidak sama dengan baik, benar atau adil menurrut pengertian dan konsep dan teori antropologi. Juga akan tidak sama apa yang dikatakan baik, benar atau adil kalau seseorang guru menggunakan pendekatan agama, karena pengertian konsep dan teori agama mengenai baik, benar atau adil itu jelas berbeda dengan ekonomi maupun antropologi. Begitu juga dengan cara pendekatan yang digunakan terhadap kegiatan belajar mengajar. Belajar menurut teori Asosiasi, tidak sama dengan pengertian belajar menurut teori Problem solving. Suatu topik tertentu dipelajari atau dibahas dengan teknik diskusi atau seminar. Juga akan lain hasilnya andaikata topik yang sama dibahas dengan menggunakan kombinasi berbagai teori.

Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotivasi anak didik agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda dengan cara atau metode supaya anak didik terdorong dan mampu berfikir bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Perlu dipahami bahwa suatu metode mungkin hanya cocok dipakai untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi dengan sasaran yang berbeda, guru hendaknya jangan menggunakan teknik penyajian yang sama. Bila beberapa tujuan ingin diperoleh, maka guru dituntut untuk memiliki kemampuan tentang penggunaan berbagai metode atau mengkombinasikan beberapa metode yang relevan. Cara penyajian yang satu mungkin lebih menekankan kepada peranan anak didik, sementara teknik penyajian yang lain lebih terfokus kepada peranan guru atau alat-alat pengajaran seperti buku, atau mesin komputer misalnya. Ada pula metode yang lebih berhasil bila dipakai buat anak didik dalam jumlah yang terbatas, atau cocok untuk mempelajari materi tertentu. Demikian juga bila kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas, di perpustakaan, di laboratorium, di masjid, atau di kebun akan memerlukan metode yang sesuai agar tujuan tercapai. Masing-masing tempat memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda-beda, oleh karena itu guru membutuhkan variasi dalam penggunaan teknik penyajian supaya kegiatan belajar mengajar yang berlangsung tidak membosankan.

 Keempat, menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga seorang guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Suatu program baru baru bisa diketahui keberhasilannya, jika sudah dilakukan evaluasi. Oleh karena itu, sistem penilaian merupakan salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar yang lain.

 

B.  Pengertian

1. Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)

Index card Match adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diajarkan sebelumnya. Namun demikian materi barupun tetap bisa diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ini dengan catatan, siswa diberi tugas untuk mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas sudah memiliki bekal pengetahuan.

2.  Ciri-ciri metode index card match

1.    Metode ini menggunakan kartu

2.    Kartu di bagi menjadi dua berisisatu pertanyaan dan satu untuk jawaban

3.    Metode ini dilakukan dengancara berpasangan

4.    Setiap pasangan membacakan pertanyaan dan jawaban

5.    Fungsi metode index card match untuk meningkatkan minat belajar.

1. agar anak-anak lebih cermat dalam pembelajaran.

2. anak akan lebih mudah dalam memahami suatu materi.

3. tidak merasakan kejenuhan dalam pembelajaran.

 

3. Langkah – langkah strategi pembelajaran index card match :

1)        Guru membuat potongan – potongan kertas sejumlah siswa yang ada di dalam kelas.

2)        Bagi jumlah kertas tersebut kedalam dua bagian yang sama.

3)        Tulis pertanyaan tentang materi yang tela diberikan pada setengah bagian kertas yang telah di siapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.

4)        Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat tadi.

5)        Kocok semua kertas sehingga tercampur antara soal dengan jawaban.

6)        Beri setiap siswa satu kertas.

7)        Minta siswa untuk mencari pasangan mereka. Jika ada yang suda menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk atau berdiri berdekatan.

8)        Setelah semua semua siswa berdekatan dan duduk sesuai dengan pasangan, setiap pasangan secara bergantian membaca soal yang diperoleh dengan keras kepada teman – teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan –pasangan lain”.

(Hisyam Zaini dkk, 2007: 69-70)

 

4. kelebihan dan kekurangan dan kelebihan Index Card Match yaitu:

 a)   Siswa menerima satu kartu soal atau jawaban, namun melalui presentasi antar pasangan.

 b)   Terjadi proses diskusi dan presentasi sehingga menguatkan materi yang hendak dipelajari.

 c)   Siswa dapat mempelajari topik atau konsep lainnya. 

 

 Sedangkan Kekurangan Index Card Match  yaitu:

a)  Hanya terjadi satu babak saja sehingga sedikit monoton,

b) Tidak ada poin untuk pasangan yang lebih cepat bertemu.

 

Beberapa masalah yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kektifan siswa pada proses pembelajaran ekonomi antara lain: daya tangkap siswa, cara mengajar guru, pemahaman materi ekonomi bagi siswa, suasana kelas dan penerapan strategi pembelajaran.

Menurut hasil penelitian membuktikan dengan menggunakan strategi Index Card Match tingkat keaktifan dan minat siswa dalam proses pembelajaran dan bertanya kepada guru dan kepada temannya, peningkatan dari 1 siswa (2,63%) menjadi 27siswa (71,05%).

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa Index Card Match yang termasuk metode pembelajaran active learning merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam meningkatkan keaktifan belajar pada siswa.

Oleh karena itu, sangat beralasan diadakan penelitian tindakan mengenai penerapan strategi pembelajaran Index Card Match  dalam meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan murid – muridnya untuk aktif jasmani maupun rohani”. Keaktifan jasmani maupun rohani meliputi:

2)        Keaktifan indra: pendengaran penglihatan, peraba dan lain – lain. Siswa harus dirangsang agar dapat menggunakan alat indra sebaik mungkin.

3)        Keaktifan akal : akal anak – anak harus aktif atau diaktifkan untuk menyelesaikan masalah, menimbang – nimbang, menyusun pendapat dan mengambil keputusan.

4)        Keaktifan ingatan : pada waktu proses belajar mengajar siswa harus aktif menerima bahan ajar yang disampaikan oleh guru dan menyimpannya di dalam otak, kemudian suatu saat dia siap untuk menguratakannya kembali.

5)        Keaktifan emosi: dalam hal ini siswa hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya karena akan berdampak positif pada hasil studinya.

6)        Menurut Sudjana (1998: 72) ”Mengemukakan Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam:

1)      Turut sertanya dalam melaksanakan tugas belajarnya.

2)      Terlibat dalam pemecahan masalah

3)      Bertanya kepada guru maupun siswa lain apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya.

4)      Berusaha mencari informasi yang diperlikan untuk memecahkan masalah.

5)      Melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru.

6)      Menilai kemampuan dirinya dan hasil – hasil yang diperolehnya.

7)      Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis

8)      Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya”.

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

Card Sort bisa disebut sortir kartu yaitu pemilahan kartu. Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Kelemahan yang ada pada strategi Card sort yang telah diterapkan adalah :

a.         Guru tidak cukup satu orang karena butuh patner yang membantu mengkondisikan siswa ketika startegi diterapkan

b.        Guru perlu memberikan penjelasan langkah-langkah yang telah dibuat ketika strategi diterapkan karena ketika tidak jelas maka akan membuat kelas semakin ramai dan tidak efektif.

c.         Guru perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk membuat media dari strategi Card Sort Apalagi yang menarik.

d.        Guru perlu kreatif dalam membuat metode dan media sehingga tidak monoton dan bosan.

e.          Guru perlu merangsang motivasi siswa dengan stimulus-stimulus yang sesuai dengan perkembangan pola pikir seusia mereka.

 

Index card Match adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diajarkan sebelumnya. Namun demikian materi barupun tetap bisa diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ini dengan catatan, siswa diberi tugas untuk mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas sudah memiliki bekal pengetahuan. Kelebihan dan kekurangan dan kelebihan Index Card Match yaitu:

 a)   Siswa menerima satu kartu soal atau jawaban, namun melalui presentasi antar pasangan.

 b)   Terjadi proses diskusi dan presentasi sehingga menguatkan materi yang hendak dipelajari.

 c)   Siswa dapat mempelajari topik atau konsep lainnya. 

 Sedangkan Kekurangan Index Card Match  yaitu:

a)  Hanya terjadi satu babak saja sehingga sedikit monoton,

b) Tidak ada poin untuk pasangan yang lebih cepat bertemu.

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

Fajarwati, Ari. 2009. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Minat Siswa dalam Pembelajaran Matematika  melalui model Index Card Match (Mencari Pasangan). Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Aminah, 2009. Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII-A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak  Di MTs. Negeri Batu. Skripsi (tidak diterbitkan). Malang : Fakultas Tarbiyah UIN Malang

Hisyam Zaini, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogjakarta:CTSD

Hisyam Zaini. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Jogja: Pustaka insan Madani

http://pinarac.wordpress.com/2012/04/06/metode-index-card-match/

http://www.tuanguru.com/2012/11/strategi-pembelajaran-index-card-match.html

Sudjana, Nana. 1998. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru