KARYACOM BIRAYANG
BAB 1
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana negara-negara lain, negara kita Republik Indonesia
adalah negara demokrasi. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari masih sering
kita temui perilaku yang tidak demokratis, misalnya tindakan sewenang-wenang,
tidak menghargai perbedaan, tidak mematuhi aturan atau kesepakatan yang telah
diputuskan.
Negara yang menganut kedaulatan rakyat, akan ditindaklanjuti oleh
sikap dan perilaku bangsanya yang demokratis. Para pemimpin dan rakyat akan
mengembangkan budaya demokrasi dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Pemahaman dan penerapan budaya demokrasi antara lain melalui
pendalaman prinsip dasar demokrasi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat dan penyelenggaraan hidup bernegara.
Dari keseluruhan bahasan di atas akan saya bahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
a.
Sebutkan
beberapa nilai yang terdapat dalam budaya demokrasi ?
b.
Bagaimana perilaku
dan ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian yang demokrasi ?
c.
Bagaimana Budaya demokrasi dalam Lingkungan Kehidupan ?
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku budaya
demokrasi harus terus dikembangkan dalam kehidupan demokrasi, baik dalam suprastruktur
maupun infrastruktur. Perilaku budaya demokrasi yang dikembangkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan menghasilkan demokrasi
yang berbudaya dan peradaban. Kondisi demikian merupakan iklim yang cukup
mendukung terwujudnya masyarakat madani.
Untuk membentuk
suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut harus melaksanakan prinsip
demokrasi yang didukung oleh warga negara.
A. Henry B. Mayo
merinci beberapa nilai yang terdapat dalam budaya demokrasi , yaitu
sebagai berikut :
1.
Menyelesaikan
perselisihan dengan damai secara lembaga.
2.
Menjamin
terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang
berubah.
3.
Menyelesaikan
pergantian pemimpin secara teratur.
4.
Membatasi
pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimal.
5.
Mengakui dan
mengganggap wajar adanya keanekaragaman.
6.
Menjamin
tegaknya keadilan.
v Penyelenggaraan yang mendukung tetap tegaknya prinsip-prinsip
demokrasi, diantaranya melalui hal-hal berikut :
1.
Pemerintahan
yang bertanggung jawab.
2.
Lembaga
perwakilan rakyat yang menyalurkan aspirasi rakyat dan mengadakan pengawasan.
3.
Pembentukan
organisasi atau adanya partai politik.
4.
Pers dan media
massa yang bebas untuk menyalurkan pendapat.
5.
Sistem
peradilan yang bebas (merdeka) untuk menjamin hak-hak asasi dan mempertahankan
keadilan.
v Sikap yang harus dikembangkan untuk membudayakan perilaku yang
mendukung tegaknya prinsip demokrasi, antara lain :
1.
Terbuka dan
transparan untuk memupuk kepercayaan terhadap satu sama lain.
2.
Terbiasa
melakukan dialog untuk menyelesaikan masalah, sehingga timbul sikap toleransi.
3.
Menghargai
pendapat orang lain.
4.
Toleransi atau
belajar menerima keberagaman.
5. Menghargai kelompok minoritas.
6.
Menutamakan
kepentingan umum.
B. Rusli Karim,
perilaku dan ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian yang demokrasi
adalah :
1.
Inisiatif;
2.
Disposisi;
3.
Toleransi;
4.
Kecintaan
terhadap keterbukaan;
5.
Komitmen dan
tanggung jawab;
6.
Kerja sama
keterhubungan;
v Perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan
sehari-hari adalah hal-hal berikut :
1.
Menjunjung
tinggi persamaan : Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau
berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, kritik dan saran dari orang
lain.
2.
Menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban : Dalam kehidupan bermasyarakat, ada
batas-batas yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang
lain sehingga batasan norma yang berlaku dapat dipatuhi.
3.
Membudayakan
sikap yang bijak dan adil : Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah
perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau
memahami yang dilakukan orang lain ,proporsional, tidak diskriminatif, terbuka,
dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
4.
Membijaksanakan
musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan : Dalam musyawarah mufakat
terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan.
5.
Mengutamakan
persatuan dan kesatuan nasional : Makna penting dalam memahami sikap
mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagaimana kita mampu berbuat tanpa
pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita lakukan adalah
hal-hal kecil dalam status dan profesi yang kita miliki.
v Sikap positif terhadap
pelaksanaan demokrasi di Indonesia :
1.
Melaksanakan
hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan diri dari sifat
golput (golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu).
2.
Menjunjung
tinggi hukum dan pemerintahan.
3.
Menyukseskan
pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).
4.
Menaati hukum.
5.
Setiap
keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama.
6.
Saling
mendukung setiap usaha pembelaan negara.
7.
Saling
menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama dan kepercayaan-Nya
itu.
C. Budaya demokrasi dalam Lingkungan Kehidupan
Membiasakan
diri melaksanakan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan
di lingkungan keluarga ,maupun lingkungan sekolah, di organisasi masyarakat
(ormas) dan partai politik (parpol), serta di DPR sebagai lembaga pembuat
Undang-Undang.
1. Di Lingkungan Keluarga
Dalam kehidupan keluarga, budaya demokrasi juga memegang peranan
penting. Setiap anggota keluarga mempunyai kebebasan yang sama. Kebebasan ini
hendaknya dihormati oleh masing-masing anggota keluarga. Oleh karena itu,
tindakan sesuka hati sendiri hendaknya dihindari. Mereka hendaknya saling
bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang ada. Dengan
demikian, semua anggota keluarga akan merasa betah di rumah.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
• Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
• Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
• Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
• Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
• Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan
kedudukannya.
• Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan
musyawarah mufakat.
• Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
2.
Di Lingkungan Masyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, sangat diperlukan kerjasama untuk
menciptakan kesejahteraan bersama. Untuk itu, sikap saling menghormati sangat
diperlukan. Jika masing-masing oranghanya menonjolkan kepentingan, urusan, dan
kehiduoan pribadinya, niscaya upaya pencapaian tersebut akan terhambat.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
•
Bersedia
mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
•
Kesediaan hidup
bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
•
Menghormati
pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
•
Menyelesaikan
masalah dengan mengutamakan kompromi;
•
Tidak terasa
benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
•
Bersama-sama
menjaga kedamaian masyarakat.
•
Berusaha
mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.
•
Mengikuti
kegiatan rembug desa.
•
Mengikuti
kegiatan kerja bakti.
•
Bersama-sama
memberikan usulan demi kemajuan masyarakat.
3.
Di Lingkungan Sekolah
Penerapan demokrasi di sekolah hendaknya mengutamakan musyawarah
dalam menyelesaikan persoalan bersama. Hal ini bertujuan, untuk membentuk rasa
solidartas bersama. Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
• Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan cantik
jeleknya seseorang;
• Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan
agama;
• Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan
kita;
• Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan
masalah;
Sikap anti kekerasan.
• Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan
ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain yang relevan.
• Berani mengajukan petisi (saran/usul).
• Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.
• Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS.
• Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program
OSIS.
4.
Di Lingkungan Kehidupan Bernegara
Penerapan
Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam
bentuk sebagai berikut:
• Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;
• Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai
pendapat warganya;
• Memiliki kejujuran dan integritas;
• Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;
• Menghargai hak-hak kaum minoritas;
• Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;
• Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan bersama untuk
menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi
belum membudaya. Kita memang telah menganut demokrasi dan bahkan telah di
praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan
bernegara. Akan tetapi, kita belum membudayakannya.
Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging.
Mengatakan “Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai
demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara.
Dengan kata lain, demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat
dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya diwarnai oleh
nilai-nilai demokrasi.
Namun, itu belum terjadi. Di media massa kita sering mendengar
betapa sering warga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar
nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain,
kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang
di praktekan, partisipasi warga negara atau orang perorang baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum maksimal, musyawarah kurang
dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi suatu
masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita
sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan.
Perilaku budaya politik demokrasi yang perlu kita kembangkan dalam
kehidupan sehari-hari antara lain menjunjung tinggi persamaan, menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban membudayakan sikap bijak dan adil,
membiasakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan serta mengutamakan
persatuan dan kesatuan nasional.
B. Saran
Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu ada usaha
dari semua warga negara. Yang paling utama, tentu saja, adalah:
1.
Adanya niat
untuk memahami nilai-nilai demokrasi.
2.
Mempraktekanya
secara terus menerus, atau membiasakannya.
Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pemberlajaran, yaitu
belajar dari pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi
dengan lebih baik dibandingkan kita. Dalam usaha mempraktekan budaya demokrasi,
kita kadang-kadang mengalami kegagalan disana-sini, tetapi itu tidak
mengendurkan niat kita untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari kehari.
Suatu hari nanti, kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di
tanah air kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
http://minayuki.blogspot.com/2013/06/perilaku-budaya-demokrasi-dalam.html