Friday, 12 February 2016

KARYACOM BIRAYANG Sikap Terhadap Pengaruh Dan Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa Dan Negara

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Globalisasi akan membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa Tapal Batas” yang saat ini diterima sebagai realitas masa depan yang akan mempengaruhi perkembangan budaya dan membayar perubahan baru.

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.

 

B. Rumusan masalah

1.    Jelaskan Apa Pengertian Globalisasi ?

2.    Jelaskan Apa yang dimaksud Memiliki Wawasan Global ?

3.    Jelaskan cara Memahami Era Globalisasi Dan Hubungan Interdependensi Ekonomi !

4.    Jelaskan cara Memahami Perkembangan Dunia yang Sangat Cepat !

5.    Bagaimana  Memanfaatkan Globalisasi untuk Pembangunan ?

6.    Apa saja Implikasi Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara ?

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian

Globalisasi berarti suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang  kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata.

Dengan globalisasi, kita dapat mengambil peranan yang lebih besar pada prakarsa dan kreativitas warga masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi informasi dan transportasi, ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen organisasi masyarakat. Setiap warga negara berkewajiban dan sekaligus merupakan suatu kehormatan apabila mampu menciptakan motivasi, tatanan, kondisi, dan peluang yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan prakarsa masyarakat itu sendiri.

Beberapa sikap yang perlu kita miliki dalam rangka menghadapi pengaruh globalisasi dan implikasinya terhadap bangsa dan negara antara lain :

  1. Memiliki wawasan global.
  2. Memahami era globalisasi dan hubungan interdependensi ekonomi.
  3. Memahami perkembangan dunia yang sangat cepat.
  4. Memanfaatkan globalisasi untuk pembangunan.
  5. Implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara.

 

B.    Memiliki Wawasan Global

Khusus globalisasi & perkembangan global lainnya, perkembangan ini mulai menampakkan pengaruhnya berupa perhatian & apresiasi kita yang kadang berlebihan terhadap berbagai wawasan dan perikehidupan global :

      a.      Budaya Global

Perilaku, nilai dan gaya hidup yang dibawa masuk arus informasi global diterima dengan mudah meskipun ada yang tidak sesuai dengan nilai sosial-budaya. Munculnya manusia global, orang yang hidup di Indonesia tetapi lebih merasa sebagai warga komunitas global & sebagainya.

      b.      Konsep Global

Timbulnya wacana atau diskusi terhadap permasalahan konseptual yang ditimbulkan oleh globalisasi, misalnya mengenai konsep negara-bangsa (nation-state), relevasi ideologi bagi ideologi negara, primordialisme baru, liberalisasi, dan sebagainya.

      c.       Pendangkalan wawasan dan kehidupan demokrasi

Kompetisi media massa global melahirkan demokrasi “instant” dan pendangkalan wawasan, dengan proses analisis realisme yang langsung jadi dari tempat peristiwa yang mengutamakan nilai “ gigit” (soundbites), rentang perhatian (span of attention) yang singkat, serta kultur pop global. Pendangkalan ini menular kedalam masyarakat yang tidak sempat melihat perspektif yang wajar sebagai akibat dari gerak dinamika yang sangat tinggi

      d.      Isu Global

Hak Asasi Manusia, masalah lingkungan global, dan isu yang dikembangkan di masyarakat yang menguasai lalu lintas informasi global, misalnya hak aborsi wanita, kohabitasi, keluarga sejenis, dan sebagainya.

 

 

      e.       Politik Global

Dengan pengkajian dan telaahan yang lebih dalam dan terbuka, dengan memakai bahasa yang sama, isu global dapat dibahas dalam berbagai forum, seminar, pengkajian, dan diskusi secara lugas.

 

C.     Memahami Era Globalisasi Dan Hubungan Interdependensi Ekonomi

Perkembangan baru bidang ekonomi telah menciptakan suasana serta pola hubungan finansial, perdagangan, produksi, dan berbagai hubungan ekonomi lain yang sangat berbeda dengan yang dikenal atau dilaksanakan sebelumnya. Berbagai perkembangan baru yang menggambarkan kecenderungan globalisasi atau transnasionalisasi dalam perekonomian dapat dilukiskan sebagai berikut :

a.    Dalam hubungan finansial,

     Semenjak pertengahan dasawarsa tujuh puluhan telah terjadi proses globalisasi keuangan dalam bentuk internasionalisasi dan mungkin lebih tepat transionalisasi keuangan, yaitu meluaskan operasi lembaga keuangan sehingga tidak terbatas pada suatu negara atau wilayahnya, akan tetapi seluruh dunia.

b.   Gejala sekuritisasi,

     Atau proses membaurnya operasi bank-bank komersial dengan lembaga-lembaga keuangan sekuriti serta inovasi baru dalam operasi keuangan, berupa perluasan jasa uang sehingga mencakup berbagai kegiatan di luar yang secara tradisional dilakukan di pasar uang.

c.    Dalam kegiatan produksi,

     Kecenderungan globalisasi tampak dari proses pembuatan produk akhir yang komponen-komponennya dihasilkan di berbagai negara, sehingga hasil akhirnya merupakan gabungan dari produk yang berasal dari berbagai negara tersebut.

d.   Perusahaan multinasional,

     Bukan lagi menghasilkan suatu produk dengan pasokan bahan yang datang dari perusahaan-perusahaan anaknya, akan tetapi perusahaan nasional menghasilkan komponen yang setelah digabungkan dengan komponen-komponen lain yang dihasilkan perusahaan di negara-negara lain, akhirnya menjadi satu barang jadi.

e.    Dalam perkembangan investasi,

     Berbagai kegiatan produksi juga bersifat transnasional. Perdagangan internasional makin mengikuti investasi, bahkan ada pendapat yang mengatakan bahwa perdagangan merupakan fungsi dari investasi.

f.     Perkembangan di Timur Tengah,

     Suatu reaksi yang menyatukan negara-negara lain untuk mengambil tindakan embargo ekonomi dan penyerangan terhadap Irak yang oleh resolusi PBB dianggap memiliki senjata pemusnah massal. Hal ini merupakan perkembangan baru yang merupakan globalisasi politik, yang dimotori Amerika Serikat dan sekutunya.

g.    Perkembangan teknologi,

     Terutama teknologi komunikasi setelah ditemukannya kabel dari fibre optic yang menggantikan tembaga sebagai sarana komunikasi dengan efisiensi yang berlipat ganda telah menimbulkan revolusi dalam hubungan komunikasi karena mampu mentransfer informasi jauh lebih cepat dan akurat serta kapasitas yang berlipat besarnya.

 

 

D.    Memahami Perkembangan Dunia yang Sangat Cepat

Kecenderungan globalisasi yang menimbulkan hubungan interdependensi antar perekonomian negara-negara di dunia harus kita pahami sebagai hal yang dibarengi dengan berbagai perkembangan sangat cepat dan juga bersifat struktural. Beberapa indikator perubahan dan perkembangan dunia yang sangat cepat, antara lain :

  1. Banyaknya perekonomian di dunia yang mendorong bekerjanya mekanisme pasar dan persaingan dengan mengurangi campur tangan langsung negara atau pemerintah dalam kegiatan ekonomi nasional. Kecenderungan ini sering disebutkan sebagai penemuan kembali ekonomi pasar yang dilaksanakan di negara-negara atau perekonomian industri baru (newly industrializing countries atau NICs dan newly industrializing economies atau NIEs), negara-negara berkembang, termasuk negara kita, dan yang banyak mendapat sorotan, di negara-negara sosialis atau komunis, dengan glasnost dan perestroikannya.
  1. Terdapat perkembangan penting di Eropa Barat dengan program Pasar Tunggal Eropa pada tahun 1992. Dengan program yang sangat luas ini, kita dapat memaklumi bahwa Eropa akan lebih banyak memperhatikan masalah intern dan lebih bersikap introvertif. Yang jelas sejak dicanangkan penyatuan pasar Eropa, kepercayaan Eropa menjadi pulih; istilah Euroclerosisi menjadi hilang dan penanaman modal di Eropa baik oleh masyarakat sendiri maupun oleh masyarakat luar Eropa makin meningkat.
  1. Amerika Serikat yang 50 tahun lalu menunjukkan keterbukaan dalam sikapnya terhadap perdagangan internasional, mengalami perubahan ke arah proteksionisme, terutama setelah AS mulai kehilangan daya saingnya menghadapi Jepang. Kecenderungan ini tampak jelas dari perundang-undangan yang dikeluarkan dalam perdagangan maupun berbagai rancangan undang-undang yang diajukan di Congress.
  1. Negara Jepang telah memperlihatkan kemampuannya sebagai kekuatan utama di bidang perdagangan. Baru-baru ini MITI Jepang mengeluarkan dokumen yang menunjukkan programnya untuk menjadikan ekonomi Jepang berperan sebagai pemimpin ekonomi dunia dalam tahun 2000-an sebagaimana Amerika Serikat lakukan semenjak berakhirnya Perang Dunia II.
  1. Timbulnya gejala baru ke arah pembentukan ke arah pembentukan free trade area di berbagai wilayah seperti Amerika Utara dan Amerika Serikat dengan Kanada, kemudian dengan Meksiko dan wilayah Australia-New Zealand, dan di negara-negara ASEAN. Bila masing-masing free trade area ini akan menjadi tertutup, kita menghadapi bahaya fragmentasi atau proteksionisme.
  1. Transformasi perekonomian yang terjadi di kawasan Pasifik dan Asia Tenggara, serta perkembangan NICs baik di Asia maupun di kawasan lain. Ekonomi kawasan Asia Pasifik berkembang sangat pesat yang dipelopori oleh RRC, Taiwan, dan Korea Selatan, demikian pula perdagangan antarnegara-negara di kawasan ini. Kecenderungan ini akan berlanjut di masa depan.

 

Dengan peningkatan hubungan dagang, investasi, dan ekonomi antarnegara-negara di berbagai kawasan, seolah-olah ada suatu integrasi ekonomi di kawasan tersebut. Di lain pihak ketergantungan kebanyakan negara pada pasar tertentu (AS dan Jepang) yang dapat membuat hubungan bilateral berpotensi menimbulkan friksi, seperti defisit neraca perdagangan yang berkelanjutan.

 

E.    Memanfaatkan Globalisasi untuk Pembangunan

Pembangunan di negara-negara berkembang pada umumnya, sekarang ini berlangsung  dalam keadaan dunia yang sedang mengalami proses globalisasi. Hal ini dengan akibat bahwa proses pembangunan negara berkembang tidak bisa dilaksanakan terisolasi dari proses globalisasi. Oleh karena itu, beberapa kerangka kebijakan yang berlaku di masa perang dingin, kini di tahun dua ribuan dan ke masa depan tidak relevan lagi.

Beberapa negara berkembang, seperti Indonesia dan negara Asia Timur serta beberapa negara Amerika Selatan lainnya sudah menempuh proses pembangunan yang cukup kencang selama dasawarsa lalu dan karena itu mengalami perubahan struktur ekonomi dan sosial yang cukup besar. perubahan yang berlangsung ini menumbuhkan kekuatan-kekuatan sosial baru yang memerlukan penanganan dan kerangka kebijakan pembangunan yang baru pula. Tidak lagi bisa ditempuh dengan “jalan kemarin” atau pendekatan business as usual.

Sehingga setidaknya terdapat dua faktor yang mempengaruhi kerangka kebijakan yang membedakan dengan kebijakan lalu, yaitu:

a.    Proses globalisasi yang gencar berlangsung di seantero dunia sehingga perlu diperhitungkan dan dimanfaatkan dalam menarik kebijakan pembangunan nasional; dan

b.    Perubahan kondisi dan aspirasi masyarakat yang mengubah dan meningkat sebagai hasil pembangunan dasawarsa-dasawarsa lalu.

 

Dengan memperhatikan dua faktor ini perlu dikaji implikasinya pada keperluan melakukan penyesuaian pada beberapa bidang yang strategis. Perhatikan bagan diatas!

a.       Penyesuaian kebijakan ekonomi

Perlu ditekankan bahwa stabilitas terutama yang terkait dengan bidang ekonomi, khususnya dalam ukurang laju inflasi, tetap perlu dipertahankan oleh karena globalisasi ekonomi justru menghendaki terpeliharanya stabilitas ekonomi. Namun dalam penerapannya tidak cukup lagi ditempuh kebijakan ekonomi yang diandalkan pada kebijakan moneter saja. Kebijakan stabilisasi ekonomi ini pun memerlukan penyesuaian dengan menekankan lebih banyak pada kebijakan sektor rill yang mengurangi hambatan arus dan produksi barang serta jasa.

Dalam menanggapi proses globalisasi ekonomi dengan masuknya saingan menghadapi kelompo-kelompok ekonomi kuat, perlu ada ikhtiar khusus memberdayakan kekuatan ekonomi kuat, perlu ada ikhtiar khusus memberdayakan kekuatan ekonomi lemah. Paling tidak diusahakan agar “medan juang” (playing field) setingkat dalam dunia kompetisi global.

 

b.Penyesuaian pengembangan institusi

Penyesuaian kebijakan tentang pembangunan ekonomi memerlukan penyesuaian pengembangan institusi. Pertama adalah pengembangan institusi aparatur pemerintah. Dalam sistem ekonomi pasar dengan perencanaan, peranan pemerintah adalah penting. Namun sifat orientasi kepemerintahan perlu mengalami penyesuaian:

1)      Memberi pelayanan kepada masyarakat ditingkatkan menjadi sifat memberdayakan masyarakat melayani dirinya sendiri.

2)      Kegiatan pemerintah beralih dari pelaksanaan (execution) menjadi pembimbingan (guidance).

3)      Pola kepemimpinan yang ditampuh tidak lagi sentralistis tetapi desentralistis baik ke daerah maupun ke kelompok masyarakat.

4)      Sikap kerja yang beralih dari tindak represif ke arah preventif;

5)      Visi penglihatan untuk melihat proses pembangunan tidak dalam jangka pendek (short term vision) tetapi dalam jangka panjang (long term vision).

 

Masyarakat plural (pluralisme) adalh ciri masyarakat global. Bangsa Indonesia bersyukur bahwa secara politis kita sudah menganut “Bhineka Tunggal Ika”, sehingga keanekaragaman dalam diri masyarakat seyogianya tidak perlu menjadi masalah. Oleh karena itu, tumbuh kembangnya demokrasi tidak lagi dengan cara kekuasaan yang dimiliki berbagai pihak, termasuk pemerintah, digunakan dalam mengembangkan sumber daya alam, ekonomi, dan sosial dalam proses pembangunan.

Global ekonomi mengakibatkan langkanya modal, lebih-lebih dengan kesempatan pembangunan yang terbuka sekarang akibat berakhirnya perang dingin. Maka, permintaan akan modal melebihi pemasokan modal. Modal “tidak mengenal bendera nasional” dan akan memasuki sektor dan negara yang menghasilkan keuntungan.

 

c.    Penyesuaian nilai etika

Berbagai Penyesuaian  kebijakan ekonomi dan pengembangan institusi ini memerlukan pengembangan nilai etika. Dari berbagai nilai luhur yang dimiliki bangsa indonesia perlu diangkat secara eksplisit nilai-nilai sebagai berikut:

1)        Penegakan martabat kemanusiaan dengan pokok menghormati hidup (respect for life).

2)        Menumbuhkan kebebasan sebagai ciri manusia beradap dan mencakup kebebasan mengaktualisasikan diri dengan identitas sendiri dan atas kerangka acuan sendiri; kebebasan beragama, menerima dan memilih informasi, kebebasan berpikir dan mengungkapkan pendapat, kebebasan hidup bermasyarakat menurut kerangka acuan masyarakat itu sendiri; kebebasan berbangsa, bernegara, dan bertanah air yang tegak sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain.

3)   Menegakkan keadilan yang diwujudkan melalui hukum, sehingga peraturan perundang-undangan mencerminkan rasa adil yang hidup dalam masyarkat.

4)   Toleransi yang menghormati hak berbeda pendapat, berbeda agama, berbeda suku, berbeda ras, dan berbeda kelompok. Hak untuk berbeda dalam semangat bersatu.

5)   Solidaritas sosial yang menumbuhkan sikap keadilan sosil dan terwujud dalam jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan yang menurun dan kesenjangan di atas garis kemiskinan mengecil.

 

 

F.     Implikasi Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara

Negara Indonesia sebagai bagian masyarakat global dengan ideologi Pancasila yang terbuka dan sistem politik, ekonomi, sosial-budaya, serta hankam yang dinamis, dalam melaksanakan pembangunan dari tahun ke tahun, merasakan dampak dari perubahan-perubahan dunia yang cepat mendasar. Hal ini tentu saja membawa implikasi pada perencanaan dan pengelolaan pembangunan nasional secara keseluruhan dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Akan tetapi, perubahan-perubahan itu sendiri akan berpengaruh pada perkembangan terhadap teknologi informasi dan komunikasi, ilmu pengetahuan, para cendekiawan dari berbagai disiplin ilmu, pelaku ekonomi dalam dunia usaha, maupun perumus kebijakan di tingkat nasional. Semua perubahan-perubahan tersebut akan berimplikasi pada hal-hal antara lain sebagai berikut :

a.    Perumusan kebijakan di tingkat nasional,

     Bahwa perubahan yang cepat dan kecenderungan tidak menentu serta makin ketatnya persaingan atau kompetisi di berbagai bidang kehidupan, menuntut peningkatan strategi dan langkah-langkah operasionaluntuk penciptaan iklim bagi dunia usaha, aparat birokrasi, perangkat hukum, infrastruktur, penciptaan sumber daya manusia, dan sebagainya yang terus makin meningkat efisiensi dan daya saingnya.

b.    Pelaku ekonomi,

     Bahwa dalam dasawarsa dua ribuan daya saing ekonomi nasional mulai meningkat, kemampuan produksi dan ekspor makin membesar. Untuk itu, diperlukan segala upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pasar bagi hasil produksi nasional, lewat perbaikan sistem perdagangan internasional dalam kerangka multilateral, regional, dan bilateral.

c.    Pemerintah,

     Yaitu baik pemerintah pusat maupun daerah diharapkan makin memainkan peran sebagai fasilitator, pemberi dorongan dan bimbingan kepada para cendekiawan, tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu serta dunia usaha untuk terus meningkatkan daya saing dalam skala nasional dan global. Kebijakan deregulasi dan debirokratisasi harus dilanjutkan, tanpa menghilangkan campur tangan yang diperlukan, khususnya yang memberikan arah serta dorongan prakarsa, kerativitas, dan partisipasi masyarakat.

d.   Bagi dunia usaha,

     Dituntut untuk lebih luwes, lebih sensitif pada tuntutan pasar, dan lebih jeli mempelajari peluang-peluang yang terbuka dipasar serta menerus meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaannya. Khusus globalisasi ekonomi, menuntut kelincahan dunia usaha dalam kerja sama antarpara pelakunya dan dengan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan nasional di pasar dunia

Perkembangan yang cepat sebagai pengaruh globalisasi telah membawa implikasi pada teori atau pendekatan diberbagai dan aspek kehidupan. Oleh sebab itu, globalisasi dengan segala implikasinya, hendaknya terus kita upayakan dalam rangka membagun sebuah bangsa dan negara yang mampu berlaku efisien, efektif dan memiliki daya saing global.

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    KESIMPULAN

Beberapa sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara antara lain:

1.      Memiliki wawasan global

a.       Budaya global

b.      Konsep global

c.       Pendangkalan wawasan dan kehidupan demokrasi

d.      Isu global

e.       Politik global

2.      Memahami era globalisasi dan hubungan interdependesi ekonomi

Berbagai perkembangan baru yang menggambarkan kecenderungan globalisasi atau transnasionalisasi dalam perekonomian dapat dilukiskan sebagai berikut.

a.       Dalam hubungan finansial

b.      Gejala sekuritisasi

c.       Dalam kegitan produksi

d.      Perusahaan multinasional

e.       Dalam perkembangan investasi

f.       Perkembangan di Timur Tengah

g.      Perkembangan teknologi

3.      Memahami perkembangan dunia yang sangat cepat

4.      Memanfaatkan globalisasi untuk pembangunan

a.       Penyesuaian kebijakan ekonomi

b.      Penyesuaian pengembangan institusi

c.       Penyesuaian nilai etika

5.      Implikasi globalisasi terhadap bangsa dan negara

a.       Perumus kebijakan ditingkat nasional

b.      Pelaku ekonomi

c.       Pemerintah

d.      Bagi dunia usaha

 

 

B.     SARAN

  1. Era globalisasi sebaiknya dimaknai dalam arti yang positif
  2. kita sebaiknya memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul akibat interaksi terhadap tatanan dunia luar.