Friday 18 December 2015

MAKALAH LITOSFER

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A. Latar Belakang Masalah 

Pertama tama perlu kita ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. 

Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. 

Sepanjang sejarah, manusia selalu terpana oleh tinggi dan besarnya gunung. Mereka menganggap gunung adalah tempat suci, tempat bersemayam Tuhan. Orang Jepang mensyakralkan gunung Fuji. Dewa-dewi orang Yunani tinggal di Olympus. Pegunungan Himalaya merupakan tempat dewanya orang India dan Tibet. 

 

B. Rumusan Masalah 

 

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka disimpulkan rumusan masalahnya yaitu: 

1. Deskripsikan pengertian dari litosfer? 

2. Jelaskan batuan pembentuk litosfer dan macam- macamnya! 

3. Sebutkan susunan lapisan bumi! 

 

C. Tujuan

1. Mampu mendeskripsikan perubahan litosfer 

2. Mampu menjelaskan batuan dan macam- macamnya 

3. Mampu menyebutkan lapisan- lapisan bumi! 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Pengertian Litosfer 

Litosfer berasal dari bahasa yunani yaitu litos artinya batu dan Sphare berarti bulatan. Secara harfiah litosfer artinya “lapisan batu” (the stone sphere). Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketabahan kurang lebih 1200 km.Ahli- ahli geofisika menggunakan istilah litosfer dalam pengertian yang lebih terbatas yaitu kulit luar bumi yang tipis, disebut kerak (crust). 

 

B. Batuan Pembentuk Litosfer 

 

Litosfer tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (Igneous Rock), Batuan Sedimen (Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf). Proses terbentuknya ketiga macam batuan tersebut berbeda-beda. Induk dari ketiga macam batuan tersebut adalah magma. Magma adalah larutan silikat yang cair dan pijar yang terdapat di dalam bumi. 

 

1. Batuan Beku (Igneous Rock) 

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yaitu: 

a. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik) 

Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro. 

b. Batuan Beku Gang/Korok 

Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok. 

 

c. Batuan Beku Luar 

Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice). 

 

Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dibagi 2,yaitu: 

a. Batuan beku mineral ringan 

Tersusun atas mineral-mineral ringan berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga bersifat asam. 

b. Batuan beku mineral berat 

Tersusun atas mineral-mineral berat yang berwarna gelap, sukar pecah, dan kadungan silikatnya sedikit sehingga sifatnya basa. 

 

2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock) 

Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. 

 

Berdasarkan tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3 yaitu: 

a.    Batuan sedimen akuatis: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau air hujan. 

b.    Batuan sedimen aeolis (aeris): berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin. 

c.    Batuan sedimen glasial: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser. 

 

    Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5,yaitu : 

a.         Batuan sedimen teristris: diendapkan di darat. 

b.        Batuan sedimen marine: diendapkan di laut. 

c.         Batuan sedimen limnis: diendapkan di danau. 

d.        Batuan sedimen fluvial: diendapkan di sungai. 

e.         Batuan seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser. 

 

    Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen dibagi 3 yaitu: 

a.         Batuan sedimen mekanis: diendapkan secara mekanik tanpa mengubah susunan kimianya. Contohnya batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi. 

b.        Batuan sedimen kimiawi: diendapkan secara kimiawi, artinya terjadi perubahan struktur kimia. Contohnya batu kapur, gipsum, gamping. 

c.         Batuan sedimen organis: diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk hidup). Contohnya terumbu karang. 

 

3. Batuan Malihan (Metamorf) 

Batuan Malihan adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi, sehingga berbeda dari batuan induknya terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen. 

 

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya batuan metamorf dapat dibagi menjadi 3 yaitu: 

a.    Batuan metamorf kontak (metamorf termal): berubah karena pengaruh suhu tinggi. Suhu tinggi karena letaknya dekat magma, atau ada di sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit, lakolit, sill. Pada zona ini banyak ditemukan mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur, contohnya besi, timah, seng yang dihasilkan dari limestone dan calcareous shale. 

b.    Batuan metamorf dinamo (metamorf kinetis): berubah karena tekanan yang tinggi, dalam waktu yang lama, dan dihasilkan proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah berlawanan menyebabkan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya batu lumpur menjadi batu tulis (slate). 

c.    Batuan metamorf pneumatolitis kontak: berubah karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya kuarsa dan gas borium berubah menjadi turmalin, dengan gas florin menjadi topas (permata kuning). 

 

 

C. Perubahan Batuan Penyusun Litosfer 

Batuan penyusun kulit bumi atau litosfer dapat mengalami perubahan. Berdasarkan karakter perubahan yang terjadi, perubahan itu dapat dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai berikut: 

a. Pelapukan 

Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan fisik dan kimiawi. Pelapukan kimiawi, yaitu pelapukan yang terjadi karena perubahan komposisi kimiawi; pelapukan ini menyebabkan batuan mengalami perubahan komposisi kimia; agen utama penyebab pelapukan tipe ini adalah air. Pelapukan fisik adalah pelapukan yang terjadi karena kerusakan fisik batuan seperti pecahnya batuan karena akar tumbuhan, atau pecahnya batuan karena perubahan temperatur; pelapukan ini menyebabkan batuan pecah menjadi fragmen-fragmen batuan yang lebih kecil. Proses pelapukan ini terjadi di permukaan bumi, dimana batuan (litosfer) mengalami kontak dengan atmosfer dan hidrosfer serta biosfer. 

b. Deformasi 

Yaitu perubahah fisik batuan karena pengaruh tekanan. Proses deformasi ini terjadi di bawah permukaan bumi yang melibatkan perlapisan batuan dan tubuh-tubuh batuan beku atau metamorf. 

c. Perubahan jenis batuan 

Menyebabkan suatu jenis batuan menjadi jenis batuan yang lain , seperti dari batuan beku menjadi batuan sedimen atau batuan, dari batuan sedimen menjadi batuan metamorf atau batuan beku, atau dari batuan metamorf menjadi batuan sedimen atau batuan beku. Pembicaraan tentang perubahan jenis batuan ini dilakukan ketika kita berbicara tentang petrologi. Di sini kita berbicara tentang siklus batuan. Proses perubahan jenis batuan ini terjadi di litosfer secara keseluruhan mulai dari permukaan bumi bahkan sampai mantel. Proses ini melibatkan seluruh agen geomorfologi, gerak-gerak tektonik, dan temperatur. 

 

D. Susunan Bumi 

Secara struktur bumi tersusun atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atas inti luar dan inti dalam. 

Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu: 

1.        Lapisan sial (silisium alumunium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km.Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu: 

a.    Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granitdi bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. 

b.    Kerak samudra, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra. 

2.        Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km. 

BAB III

PENUTUP

 

 

 

A.  Simpulan 

kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. 

Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. 

Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketabahan kurang lebih 1200 km. Lapisan bumi terdapat dalam Al-Quran surat Al-Mulk ayat 3 dan surat Ath-Thalaaq ayat 12. Litosfer tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (Igneous Rock), Batuan Sedimen (Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf). Batuan penyusun kulit bumi atau litosfer dapat mengalami perubahan yang disebabkan oleh: pelapukan,deformasi,perubahan jenis batuannya. 

Secara struktur bumi tersusun atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Litosfer sebagai kulit bumi mempunyai 2 lapisan yaitu lapisan sial dan lapisan sima. Teori pembentukan litosfer itu sendiri didukung oelh teori teori yang antara lain teroi konstraksi,teori dua benua,teori pengapungan benua,teori konveksi dan teori lempeng tektonik. Litosfer sebagai kulit bumi mengalami siklusnya. 

                                                                                                                 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Dirsdjosoemarto,Soendjojo.2001.Ilmu Pengetahuan bumi dan Antariksa. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tjasyono,Bayong.2009.Ilmu kebumian dan Antariksa.Bandung:Rosad. 

http://elpasyaribu.blogspot.com

http://iwangeodrs81.wordpress.com

http://mylovelyblogmeimy.blogspot.com

http://novhentia.multiply.com

http://parapencariilmu.comuv.com

http://tandiarrang.blogspot.com

http://www.g-excess.com/id/

http://www.zephyr39.co.cc