BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 2015 ini,
negara kita kembali mengalami berbagai macam bencana alam yang datang silih
berganti, seperti : banjir, tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain. Bencana
alam tanah longsor disebabkan adanya erosi tanah akibat dari tanah gundul yang
tidak dapat menahan air hujan yang turun ke bumi dengan jumlah yang sangat
besar.
Pada kesempatan ini
saya ingin membahas tentang erosi. Bagaimana erosi itu bisa terjadi, apa
penyebabnya, bagaimana cara menanggulanginya dan dampak-dampak apa saja yang
dapat diakibatkan karena adanya erosi tersebut.
B. Tujuan
Penulisan
Tujuan dalam pembuatan
makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui bagaimana erosi itu bisa terjadi, apa
penyebabnya, bagaimana cara menanggulanginya dan dampak-dampak apa saja yang
dapat diakibatkan karena adanya erosi tersebut.
2.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang berbagai macam
bencana alam yang belakangan ini sering terjadi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Erosi
Erosi adalah
pengikisan tanah yang diakibatkan oleh air dan angin. Ada beberapa definisi,
antara lain pengikisan dan penorekan bahan-bahan yang disebabkan oleh air,
angin dan cairan gletser.
Erosi dibedakan menjadi
dua, yaitu erosi hgiologi (alami) dan erosi dipercepat (accelerated erosion).
Erosi geologi merupakan erosi yang berjalan sangat lambat, dimana jumlah tanah
yang tererosi sama dengan jumlah tanah yang terbentuk. Erosi ini tidak
berbahaya karena terjadi dalam keseimbangan alami. Sedangakan erosi dipercepat
merupakan erosi yang terjadi lebih cepat akibat aktifitas manusia yang
menganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah yang tererosi lebih banyak daripada
tanah ang terbentuk. Erosi ini berjalan sangat cepat sehingga tanah di
permukaan (topsoil) menjadi hilang.
B. Jenis-jenis
Erosi
1.Erosi Air
Erosi air dimulai dari jatuhnya air hujan. Air
hujan tersebut tidak mampu memecahkan agregat (bahan-bahan mineral yang tidak
bergerak seperti batu kerikil dan debu) dan menghempaskan partikel-partikel
bersama percikan air hujan.
Adapun bentuk atau tipe erosinya sebagai
berikut :
a.
Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di
daerah kapur sering di temukan sungai-sungai di bawah tanah.
b.
Erosi percikan (Splash Erosion)
Cura hujan yang jatuh langsung ke tanah dapat
melempar butr-butir tanah sampai setinggi 1 meter keudara. Didaerah yang
berlereng, tanah yangt terlempar tersebut umumnya jatuh kelereng dibawahnya
c.
Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Pemindahan tanah terjadi
lember demi lember (lapis demi lapis) mulai dari lapisan yang paling atas.
Erosi sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilangan lapisan-lapisan tanah
seragam, tetapi dapat berbahaya karena pada suatu saat seluruh top soil akan
habis.
d.
Erosi Alur (Rill ERosion)
Dimulai dengan genagan-genagan kecil
setempat-setempat di satu lereng, maka bila air dalam genagan tersebut
mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut. Alur-alur tersebut
mudah di hilangkan dengan pengolahan tanah biasa.
e.
Erosi Gully (Gully Erosion)
Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur
tersebut. Karena alur yang terus-menerus digerus oleh aliran-aliran air
terutama daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam
dan lembare dengan aliran yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapatb
hilang dengan pengolahan tanah biasa.
f.
Erosi Parit (Channel Erosion)
Arit-parit yang besar sering masih terus mangalir
lama setelah hujan berhenti. Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar
parit atau dinding (tebing) parit dibawah permukaan air, sehingga tebing
diatasnya dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala Neader dari suatu aliran
dapat meningkatan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu (Beasley, 1972).
Erosi
juga dapat mneyebabkan longsor. Tanah longsor terjadi karena gaya grafitasi .
pada umumnya, karena di bagian bawa tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap
air (sukar di tembus air) seperti batuan liat. Pada saat musim hujan, tanah di
atasnya menjadi jenuh air sehingga berat dan bergeser ke bawah melalui lapisan
yang licintersebut sebagai tanah longsor.
2. Erosi angin
Erosi angin terjadi di daerah berpasir,
mengakibatkan terbentuknya bukit-bukit pasir. Proses pengikisan bantuan yang
dilakukan oleh angin disebut deflasi. Proses erosi ini hanya terjadi di daerah
yang kering, misalnya : padang pasir dan pantai berpasir
3. Erosi Gletser
Erosi gletser disebut juga extarasi gletser
atau es. Terdapat di daerah kutub dan puncak-puncak gunung tinggi seperti
Gunung Himalaya, Alpen, Rocky Mountain, pegunungan Jaya Wijaya.
3.
Erosi Abrasi
Erosi abrasi menyebabkan terbentuknya cliff.
Cliff adalah lereng dengan dinding bagian atas menggantung karena dinding
bagian bawah telah terkikis oleh gelombang air laut.
B.
Penyebab Erosi
1. Curah hujan
Intensitas hujan dapat mepengaruhi erosi.
Semakin deras hujan, maka semakin besar erosi yang di timbulkan. Selain itu curah
hujan yang jatuh di permukaan tanah yang kekuatnnya sangat besar untuk
memecahkan gumpalan-gumpalan tanah. Penghancuran gumpalan tanah tersebut selain
memudahkan pengangkutan partikel-partikel tanah ketempat lain,
partikel-partikel tanah menjadi halus dan dapat enutupi pori-pori tanah
sehingga menyebabkan peresapan air kedalam tanah menjadi terhambat. Akibatnya,
aliran permukaan (run off) menjadi lebih besar sehingga kemungkinan terjadinya
erosi juga meningkat .
2. sifat-sifat tanah.
Sifat-sifat tanah yang
mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah tekstur tanah, sruktur
tanah,daya infiltrasi/ permeabilitas tanah, dan kandungan bahan organic.
3. lereng / Topografi
Erosi akan meningkat
apabila lereng semakin curam atau semakin panjnag.
4. Vegetasi
Vegetasi memunyai pengaruh terhadap erosi,
seperti menghalangi air hujan agar tidak langsung jatuh ke permukaan tanah,
menghambat aliran permukaan dan memperbanyakair infiltrasi, serta penyerapan
air dalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penguapan air) melalui vegetasi.
5. Manusia
Tindakan manusia sering kali berdampak buruk
terhadap lingkungan yaitu menyebabkan erosi di percepat. Contoh pengndulan
hutan di daerah pegunungan menyebabkan erosi dan banjir.
1.
Erosi air diakibatkan oleh kekuatan atau volume air yang besar
dan kemiringan lereng. Semakin curam lereng semakin besar erosinya. Dan keadaan
vegetasi, semakin lebar vegetasi yang ada semakin kecil erosi yang yerjadi.
2.
Erosi angin diakibatkan oleh angin kencang yang mengandung pasir
melintasi batuan-batuan yang mengakibatkan batuan tersebut terkikis dan
membentuk batu cendawan.
3.
Erosi gletser diakibatkan oleh cairan gletser atau es.
4.
Erosi abrasi disebabkan oleh gelombang air laut yang terus
menerus menghantam bibir pantai.
D. Akibat Erosi
1.
Erosi air mengakibatkan terseretnya tanah dari tempat yang lebih
tinggi ke tempat yang lebih rendah. Membawa tanah dari daerah asalnya ke tempat
yang lain, dan juga bisa mengakibatkan frakmega atau hancuran batuan.
2.
Erosi angin mengakibatkan terbentuknya bukit-bukit pasir.
3.
Erosi gletser mengakibatkan terjadinya longsor es slju dari
bukit atau gunung salju.
4.
Erosi abrasi mengakibatkan terjadinya cilff (lereng dengan
dinding bagian atas menggunung karena dinding bagian bawah tanah terkikis oleh
gelombang air laut).
E. Cara Penanggulangan Erosi
·
Cara menanggulangi erosi air, yaitu dengan membuat terasering,
menanami pohon-pohon pada tanah yang miring.
·
Cara menanggulangi erosi angin, yaitu dengan membuat oasis
buatan, dan mengaliri air atau menanami pohon-pohon, seperti : kaktus, pakis
dan lain-lain yang bisa menyimpan air.
·
Cara menanggulangi erosi gletser adalah dengan cara menanami
pohon-pohon untuk menghalangi longsorang salju.
·
Cara menanggulangi erosi abrasi dengan cara memecah ombak-ombak
yang besar dengan cara membuat benteng atau karung buatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di
atas, kami dapat menyimpulkan bahwa Erosi adalah pengikisan tanah yang
diakibatkan oleh air, angin, es dan gelombang laut. Tanah longsor yang
baru-baru ini sering terjadi di negara kita disebabkan karena pengkisan tanah
oleh air hujan sehingga tanah menjadi longsor. Jika hal itu terjadi di daerah
dekat dengan pemukiman penduduk akan berakibat fatal. Rumah penduduk tertimbun
tanah sehingga dapat memakan korban jiwa.
Cara menanggulangi erosi air adalah dengan
cara membuat terasering, menanami pohon-pohon pada tanah yang miring.
B. Saran
Dari uraian yang telah kami sampaikan di
depan, kami dapat memberikan saran, antara lain :
1.
Jangan menebang pohon secara sembarangan karena hal ini dapat
mengakibatkan tanah tidak mampu untuk menahan air yang datang dengan jumlah
besar.
2.
Tanamilah kembali lahan-lahan gundul di sekitar kita agar dapat
menahan air hujan sehingga kita bisa terhindar dari bencana tanah longsor.
C. Daftar Pustaka
http://docslide.net/download/link/makalah-erosi-55c098a39ffb7