MAKNA GERAKAN DALAM SHOLAT
Sholat merupakan ibadah pokok dari rukun Islam yang kedua wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang dalam melakukannya mengandung perpaduan antara unsur rohani dan unsur fungsional tubuh secara harmonis, dan tidak boleh ditinggalkan salah satu unsurnya tanpa alasan yang jelas dan tegas, karena dengan meninggalkan salah satu unsurnya akan membatalkan unsur yang lain.
1. Makna Menghadap Kiblat
Mengingat bahwa Mengagungkan Syiar-syiar Allah merupakan kewajiban, sedang menghadap dalam Sholat menuju tempat yang telah dikhususkan oleh Allah. Untuk mencari Ridho-Nya dan mendekatkan diri kepadanya untuk lebih bisa menyatukan hati, mendekatkan kekhusyukan dan lebih bisa dekat bagi kehadiran hati bersama Allah.
Kekhusyukan tidak mungkin didapat kecuali dengan ketenangan dalam menghadap ke satu arah, bukan menghadap ke satu arah menuju kea rah lainnya, maka diperintahkan kepada kaum muslim untuk Menghadap Ka'bah, karena didalamnya terkandung makna kesabaran dan ketersambungan yang tak pernah putus dengan Allah.
Menghadapnya kaum Muslim ke satu kiblat sebenarnya sebagai jalan untuk menyatukan mereka, semuanya menghadap satu kiblat, hal ini akan menghimpun dan menyatukan hati mereka.;
2. Makna Takbirotul Ihrom (Awal dan Akhir)
Pengawalan segala sesuatu, sbgm hidup dimulai kelahiran, sesuatu yg ada pasti ada awalnya. Dengan keimanan kita yakin bahwa semuanya berawal dari Allah. Maka dengan takbir kita mengembalikan kepada segala aktivitas kita adalah karena Allah, ujung rantai dari awal segala awal, tidak karena guru, orang tua, orang lain (rantai pengetahuan bahwa kita harus Sholat ) atau karena rantai rasa takut, rasa terpaksa, tapi karena ujung rantai rasa itu sendiri Allah sang Pencipta Rasa. Takbiratul Ihram sebagai starting point Sholat , simbol starting perjalan hidup. Maknanya penyerahan totalitas pada yang Maha Awal bahwa karenaNya ada dan karenaNYa melakukan perjalanan hidup.
Takbiratul ihram
Takbiratul Ihram berasal dari dua kata : Takbir (ucapan Allahu Akbar) dan Ihram (pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung maka bermakna : Ucapan takbir yg memulai pengharaman dari melakukan hal hal yg dilarang dalam shalat. Seperti makan, minum, berbicara kpd selain Allah dan Rasul saw dan hal hal yg diajarkan Rasul saw sebagai mubthilat (yg membatalkan) shalat.
3. Makna Takbir dari satu Gerakan Ke Gerakan Lainnya
Takbir mengingatkan setiap mukmin pada setiap gerakannya agar memahabesarkanAllah, karena dia masuk dalam jalinan hubungan suci, untuk Mengagungkan Robbnya. Takbir ini sebagai pengingat agar dia memiliki hati yang berani dan memiliki keyakinan yang kokoh. Ia tidak melihat adanya penguasa selain Allah.
Ia senantiasa ingat bahwa yang dijanjikan oleh Allah adalah benar,tidak ada keraguan sama sekali, biarpun banyak cobaan yang menghalangi jalan, dan juga sebagai benteng dari godaan setan yang selalu menggoda manusia setiap waktu.
4.Makna Berdiri dan Meletakan Tangan Kanan diatas Tangan Kiri
Diriwayatkan dari Imam Ahmad, bahwa Beliau ditanya mengenai maksud dari meletakan tangan kanan diatas tangan kiri, lalu Beliau menjawab "Itu merupakan bentuk ketundukan dihadapan Allah yang Maha Perkasa". Ini merupakan bentuk Ketundukan manusia kepada Allah, agar kita Ingat kita Hidup semata-mata karena Allah.
5. Makna Rukuk (Penghormatan)
Mengenal Allah lewat hasil ciptaanNya . Dalam
perjalanan hidup, pada ruang ciptaan Allah kita menemukan, menyaksikan dan
merasakan bermacam-macam hal : tanah, air, gunung, laut, hewan, sistem
kehidupan, rantai makanan, rasa senang, rasa sedih, rasa marah, kelahiran, kematian,
pertengkaran, percintaan, ilmu alam, pikiran, manusia sekitar kita, Nabi Rosul
, dsb pokoknya semua yang kita tahu dan kita rasa. Ini bukti bahwa Allah itu
Dan kita tahu apabila tanpa petunjuk para Utusan Allah (Nabi dan Rosul) kita tidak akan tahu jika semua itu ciptaan Allah, dan dengan para UtusanNya kita tahu tujuan arah hidup serta cara mengisi hidup agar selamat. Sebagai contoh : suku primitif tanpa adanya bimbingan Agama, sesuai fitrah manusia tetap mengamati alam dan menyimpulkan bahwa ada yang menciptakan, tapi tidak tahu siapa Sang Pencipta sebenarnya, sehingga diekspresikan pada penyembahan batu, patung yang dianggap memiliki kekuatan penciptaan. Jadilah kita menghormati Para Utusan Allah (Rosul, Nabi, Malaikat) yang telah mengenalkan Allah pada kita serta menghormati langit bumi berserta isinya, serta termasuk kepada siapa yang mengenalkan Tuhan kepada kita seperti orang tua, guru. Penghormatan sebagai rasa terimakasih kita bahwa kita jadi tahu Tuhan itu seperti apa. Dalam penghormatan juga sebagai dinyatakan keinginan berpartisipasi untuk ambil bagian dalam pemeliharaan Ciptaan Allah ini dan tidak ingin merusaknya.
Ruku
Ruku secara bahasa adalah menunduk
Secara Syar;an adalah menundukkan badan hingga kedua telapak tanganna meraih/bersandar pada kedua lututnya, dan bahwa Ruku;nya Rasul saw itu tepat dalam posisi 90 derajat, hingga andai ditaruh sebuah gelas dipunggungnya niscaya tak tumpah, menunjukkan lurusnya posisi punggung beliau dalam 90 derajat
I'tidal
Secara bahasa adalah tegak lurus
Secara syar?an adalah tegak berdiri kembali ke posisi semula sebelum ruku;nya.
6. Sujud (penyatuan diri dengan Kehendak Allah)
Jika berdiri di analogikan dengan perjalan jasad maka
Sujud dengan kaki dilipat, atau setengah berdiri adalah simbol dari perjalanan
hati (rohani). Dangan sujud hati dan fikiran kita direndahkan serendahnya
sebagai tanda ketundukan total pada segala kehendak Allah dan mengikuti segala
kehendak Allah. Menyatu
Allah maunya kita Sholat , ya ane juga mau Sholat , kalo kata Allah jangan lakukan ya ane juga tidak akan lakukan, Kalau Allah tidak suka ya ane juga tidak suka, Kalau Allah cinta atau suka ya ane juga cinta dan suka pokoknya akin selalu sama (dan sehati) tidak akan sedikitpun bertentangan.
Dengan merekatkan kepala pada bumi dimana bumi adalah asal, tempat hidup dan tempat akhir hidup. Di bumi kita lahir di bumi kita menjalani waktu kehidupan, di bumi kita berladang amal, bumi menjadi saksi seluruh hidup kita, di bumi kita mati, di bumi kita dihukum (alam kubur). Merekatkan diri ke Bumi, bahwa awal dan akhir manusia dari dan ke bumi, berharap pada saat kematian keadaan diri kita sama saat dengan saat dilahirkan, yaitu dalam keadaan suci, sehingga bisa bertemu Allah.
Sujud dilakukan 2 kali dimaknai
Sujud pertama: penyatuan Kehendak Allah dengan Kehendak ruhani/hati/jiwa. Diselangi permohonan pada duduk antara 2 sujud
Sujud kedua : pernyataan Pengagungan Dzat Nya Allah personal antara makhluk dan Sang Pencipta, pernyataan ingin kembali pada Sang Pencipta akhir dari perjalanan.
Sujud
Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya
Secara syar;an adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi tempat ia melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut, kedua kaki, dan Dahinya, dengan mengangkat belakang tubuhnya lebih tinggi dari posisi dahinya, melambangkan kerendahan yg serendah rendahnya atas dahi.
7. Duduk antara 2 Sujud (Permohonan)
Pengungkapan berbagai permohonan pada Allah untuk memberikan segala kebutuhan yang diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan dengan Allah, butuh sumber dukungan hidup jasmani dan ruhani, serta pemeliharaan dan perlindungan jasmani ruhani agar tetap pada jalan Allah.
Duduk di antara 2 sujud
Duduk antara dua sujud secara bahasa adalah duduk sebagaimana yg kita fahami, dan secara syar’an pun demikian, duduk dalam posisi apapun yg disebut duduk tetap sah shalatnya, misalnya bersila, tetap sah shalatnya, dan sunnah adalah duduk dengan Iftirash dengan menegakkan telapak kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri sebagaimana kita lihat orng yg melakukan duduk dalam shalat.
8. Attahiyat : Pernyataan Ikrar
Tahap pemantapan, Karena perjalan hidup itu naik turun dan fitrah manusia tidak lepas dari sifat lupa maka perlu pemantapan yang di refresh dan diulang untuk semakin kokoh. Yaitu Ikrar Syahadat, dengan simbol pengokohan ikrar melalui telunjuk kanan. Sebelum Ikrar memberikan penghormatan untuk para Utusan Allah dan Ruh Hamba-hamba Sholeh (Auliya) yang melalui merekalah kita mengenal Allah juga melalui ajaranya kita dibimbing menujuNya dan menjadikan mereka menjadi saksi atas Ikrar kita. Sholawat menjadi pernyataan kebersediaan mengikuti apa yang diajarkan Rosululloh Muhammad SAW, dan menempatkannya sebagai pimpinan dalam perjalanan kita. Salam penghormatan kepada Bapak para Nabi Nabi Ibrohim yang menjadi bapak induk ajaran Tauhid. Kemudian diakhir dengan permohonan doa dan permohonan perlindungan dari kejahatan tipuan Dajal / Iblis untuk menjaga perjalanan tetap pada keselamatan dan berhasil mencapai Allah.
Tahiyatul
Tahiyyah secara bahasa adalah kemuliaan, secara syar?an adalah Salam kepada Allah, sebagaimana para sahabat mengucapkan salam pada Rasul saw, salam pd sesama muslim, merekapun mengucapkan salam kepada Allah, maka Rasul saw bersabda : ?Jangan ucapkan salam pd Allah, karena Allah adalah Assalaam, tapi ucapkanlah Attahiyyatu lillah; (Syarh Baijuri Bab Shalat)
Tasyahhud, secara bahasa adalah mengucapkan syahadat, secara syar;an adalah terbagi dua, Tasyahhud awwal dan Tasyahhud Akhir, tasyahhud awal adalah duduk setelah sujud kedua pd rakaat kedua, lalu membaca doa tasyahhud awal sebagaimana dijalankan oleh muslimin dan yg itu semua telah diajarkan oleh Rasul saw, demikian pula Tsyahhud Akhir, yaitu ucapan yg merupakan percakapan antara Allah dan Rasul saw di malam Mi'raj beliau, sebagaimana Rasul saw menceritakannya : aku bersujud dan berucap : ?Attahiyyatulmuba?dst.? Lalu Allah menjawab Assalaamu alaikua Ayyuhannabiyy.., lalu aku menjawab : Assalaamu alaina.., maka percakapan ini dijadikan kewajiban utk selalu diucapkan oleh setiap ummatnya, karena saat itu lah diwajibkannya shalat, maka shalat menyimpan rahasia kemuliaan Mi;raj beliau saw kepada Allah swt.
Menunjukkan jari ketika sedang
tahiyat
Merupakan Ittiba; lirrasul saw (berpanut pd perbuatan Rasul saw)
9. Salam
Salam adalah ucapan yang mengakui adanya manusia lain yang sama-sama dalam perjalanan (aspek kemasyarakatan) menunjukkan bahwa hidup ini tidak sendiri, sehingga hendaknya menyebarkan salam dan berkah kepada sesama untuk saling bahu membahu menegakkan kehidupan yang harmonis (selaras) dan tegaknya kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan di bumi Allah.
Salam adalah penutup sekaligus awal dari mulainya praktek aplikasi Sholat dalam bentuk aktivitas kehidupan di lapangan hingga ke Sholat berikutnya. Nah salam itu simbol dari putaran yang dimulai dari kanan ke kiri dengan poros badan. Jika dihubungkan dengan Hukum Kaidah Tangan Kanan berarti arah energi ke atas, simbolisasi bahwa perjalanan digantungkan pada Allah SWT (di atas) sebagai penjamin keselamatan dalam perjalanan.
Salam
Salam adalah ucapan dari rukun shalat yg terakhir dg niat selesai dari shalat, ucapan salam yg pertama merupakan rukun shalat, dan salam yg kedua adalah sunnah, mengenai kpd siapa ucapan tersebut memang banyak khilaf, namun bukan itu daripada tujuan utama mengucapkan salam, karena tujuan utama dari salam dan seluruh gerakan shalat adalah Ittiba; lirrasul saw dengan landasan perintah Allah swt dengan puluhan ayat pd Al Qur;anulkarim yg memerintahkan kita taat kepada Rasul saw, dan mengikuti perintah beliau saw.
Sumber :
http://islamic-indo.blogspot.com/2010/05/
http://sigma-unnes.blogspot.com/2012/03/
http://anisafisioterapi.blogspot.com/2013/02/