Thursday, 26 November 2015

MAKALAH MACAM-MACAM DOSA BESAR

KARYACOM.BIRAYANG

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dikaruniakan oleh Allah SWT berupa akal dan pikiran. Akal digunakan manusia untuk berfikir, memikirkan sesuatu. Sedangkan pikiran digunakan untuk menentukan sesuatu yang di pikirkan oleh akal. Tetapi terkadang manusia sering tidak menggunakan akal dan fikirannya dengan baik, dengan cara memikirkan sesuatu yang tidak semestinya di pikirkan, dan juga tidak di pakai untuk mengembangkan sesuatu yang ada di alam yang sebenarnya bisa menghasilkan ilmu dan pengetahuan yang baru apabila kita dapat menggunakan dengan semestinya.

Manusia memang memiliki ke khilafan dalam setiap langkah, perbuatan, maupun sifat dan tindak tanduk yang dijalaninya, karena manusia juga mempunyai fitrah yang memiliki kekhilafan.

Suatu perbuatan yang di lakukan manusia, apabila keluar dari jalur yang telah di tentukan oleh Allh SWT maka itu di katakan Dosa. Perbuatan dosa sering di lakukan oleh manusia, karena manusia sering tidak menyadari akan perbuatan yang di lakukannya karena manusia lebih sering mengikuti hawa nafsunya dengan tidak memikirkan akibat buruk dan apa yang di lakukannya.

Sekalipun manusia di ciptakan Allah SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, namun  karena sifatnya yang lemah, manusia tidak pernah terlepas dari perbuatan salah dan dosa, kecuali orang-orang yang selalu beriman dan senantiasa mendapat petunjuk dari Allah SWT.

Dalam pembahasan ini, penulis hanya mengetengahkan beberapa macam dari dosa-dosa besar.

 

B.  RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang

  1. Pengertian Dosa Besar
  2. Tiga pangkal dosa
  3. Tujuh Dosa Besar
  4. Menghindari Perbuatan Dosa Besar

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

A. Pengertian Dosa Besar

Dosa adalah perbuatan yang melanggar hukum tuhan atau agama. Dan besar adalah lebih dari ukuran sedang(tinggi, luas, lebar, banyak, hebat, kuasa, mulia, dsb). Tapi besar disini bila di hubungkan dengan kata dosa  maka berarti; dosa yang mengenai perkara yang besar (berat). Jadi dosa besar adalah perbuatan yang melenggar hukum tuhan atau agama yang berkaitan dengan perkara yang besar(berat).

Allah SWT tidak suka terhadap hamba-Nya yang berbuat dosa. Oleh karena itu pelaku dosa diancam oleh Allah SWT dengan hukuman baik waktu masih berada di dunia terlebih lagi di akhirat. Hukuman di dunia bisa berupa musibah binasa dan di akhirat berupa siksaan api neraka yang sangat dahsyat.

Firman Allah SWT (Q.S. Yunus ( 10 ) : 13).

Artinya: “ Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat yang sebelum kamu, ketika mereka berbuat kedzaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat dosa. “

 

(Q.S. Az Zukhruf (43) : 74)

 

Artinya :“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam adzab neraka Jahannam.”

 

B. Tiga Pangkal Dosa

Segala sesuatu itu ada yang memulainya dan disebut sebagai yang pertama.Setelah muncul yang pertama, barukemudian disusul yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.Yang banyak dikenal dan diingat orang biasanya yang pertama karena darinyalah pelajaran diambil.

Begitu juga dengan dosa atau kehilafan. Ada tiga kehilafan yang pertama kali dilakukan oleh makhluk kepada penciptanya yaitu :

1. Sombong

Dosa pertama yang dilakukan makhluk adalah sombong.Sifat ini dimiliki iblis dan ditunjukkan disaat Allah swt menyuruhnya untuk bersujud kepada Adam. Iblis menolak melaksanakan perintah itu dengan memberikan alasan. Ia katakan bahwa ia menolakbersujud kepada Adam karena Iblis merasa lebih baik dari Adam.

“Saya lebih baik dari dia. Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan engkau ciptakan adam dari lumpur”.

Demikian pembelaan iblis kepada Allah. Sejak saat itulah Iblis menjadi makhluk pembangkang, padahal, sebelumnya ia adalah makhluk yang taat kepada Allah. Sifat sombonglah yang menyebabkan dia akan menjadi penghuni neraka untuk selamanya.

2. Tamak / Rakus

Sifat ini dimiliki manusia. Adam manusia pertama yang menghuni surga mendapatkan segala yang diinginkan. Segala kebutuhannya terpenuhi dan segala fasilitas telah tersedia. Beraneka buah dan makanan yang tersedia diperbolehkan untuk dinikmati, kecuali satu pohon yang tidak boleh didekati. Ternyata semua kemawahan yang dimiliki Adam tidak membuatnya puas. Ia ingin menikmati semua yang ada dihadapannya. Larangan untuk mendekati pohon itu malah menambah hasrat untuk menikmati buahnya. Pada akhirnya buah terlarang itu ia lahap. Petakanpun bermula, Adam terusir dari surga karena sifat yang dimilikinya.

3. Iri Hati / Dengki

Irihati ataupun dengki selalu menggelayuti hati manusia. Rasa itu muncul saat ada saudara, teman, ataupun tetangga disekelilingnya mendapatkan nikmat yang terkadang tidak ia miliki. Sedih saat orang lain bahagia, dan senang saat orang lain menderita. Ia ingin kelebihan harta, jabatan ataupun kebahagian yang dimiliki orang lain itu lenyap berganti derita. Manakala itu terjadi iapun tersenyum bahagia.

Qabil tidak rela jika Habil saudara kandungnya itu memiliki calon istri yang lebih cantih dari calon istrinya. Dia menginginkan apa yang seharusnya menjadi hak Habil yaitu istri yang cantik. Iri yang tumbuh dalam hati habil berakhir dengan terbunuhnya Habil ditangan Qabil. Rasa dengki dan iri akan menabur dosa-dosa yang lain juga melenyapkan kebaikan yang telah dilakukan.

Ketiga dosa itu menjadi awal dari semua dosa dan penyebab terjadinya bencana. Sombong dosa pertama yang dilakukan makhluk, Tamak Kesalahan pertama yang dilakukan manusia saat masih di surga, sedang Irihati dosa manusia pertama di atas bumi.

Begitu lembutnya sifat-sifat itu merasuk ke dalam hati, hingga tak terasa oleh manusia. Jika itu terjadi, maka perbanyaklah mohon ampun kepadaNya. Jika sifat itu masih bercokol, jangan wujudkan dalam perbuatan. Biarkan di dalam hati saja mudah-mudahan Allah mengampuninya.

 

C. Macam-Macam Dosa Besar

Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim disebutkan yang artinya:

“Jauhilah tujuh dosa besar, para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apa sajakah dosa-dosa besar itu?” Nabi bersabda 1. Menyekutukan Allah (Syirik), 2. melakukan sihir, 3. membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah SWT kecuali dengan cara yang hak, 4. memakan harta riba, 5. makan harta anak yatim, 6 keluar dari medan perang karena takut kepada musuh, 7. menuduh zina kepada wanita mukminat yang telah bersuami. (HR Bukhari Muslim).

Berdasar pada hadits tersebut, terdapat tujuh dosa besar. Dari  tujuh dosa besar tersebut uraiannya secara luas/ rinci sebagaimana berikut:

1. Kufur (Kafir)

              Dalam Al Qur’an, kafir sangat erat hubungannya antara manusia dengan Allah SWT sebagai sang pencipta dan hubungannya mayoritas negative. Seperti menolak berhukum dengan hukum Allah SWT (pelajari Q.S. 5 :44), tidak menjalankan kebaikan atau amal shaleh (pelajari Q.S. 30 : 44), dan mengingkari karunia Allah SWT (pelajari Q.S. 5 : 44).

              Orang yang kafir akan mendapatkan balasan berupa siksaan baik di dunia maupun akhirat (pelajari Q.S. 3 : 56) dan amalnya didunia sia-sia belaka (pelajari Q.S. 2 : 217). Walaupun orang kafir itu berbuat baik sebaik-baiknya maka tetap dinilai sia-sia belaka alias tidak ada gunanya buat akhirat.

2. Munafiq

              Orang yang munafiq memiliki ciri-ciri sebagaimana yang tercantum dalam hadits yang artinya:

“ Tanda-tanda orang munafiq ada tiga yaitu apabila berbicara bohong, apabila berjanji menyelisihi dan apabila dipercaya berkhianat.” (H.R. Bukhari Muslim)

3. Fasik

              Orang fasik adalah orang yang melupakan terhadap Allah SWT sehingga ia meninggalkan kewajiban dalam beragama Islam. (pelajari Q.S. 59 : 19) dan sikap mental, perilaku, ucapan dan perbuatannya tidak sesuai dengan peraturan Allah SWT.

4. Syirik

              Orang yang berbuat syirik yaitu berupa menyekutukan kepada Allah SWT. Dosa syirik atau musyrik ini dosa yang berat sehingga Allah SWT tidak mengampuni dosa tersebut sebagaimana firman-Nya:

 

Artinya :Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. An Nisa (4) : 48).

5. Membunuh

              Membunuh ada dua macam yaitu membunuh terhadap dirinya sendiri (bunuh diri) dan membunuh terhadap orang lain. Kedua-duanya termasuk dosa besar . Membunuh diri sendiri yang menjadi sasaran adalah dirinya sendiri seperti gantung diri, minum obat nyamuk, terjun ke jurang dan dengan cara apapun hukumnya adalah haram dan dosa besar. Firman Allah SWT dalam surat Annisa ayat 29 difirmankan:

$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãYtB#uä Ÿw (#þqè=à2ù's? Nä3s9ºuqøBr& Mà6oY÷t/ È@ÏÜ»t6ø9$$Î/ HwÎ) br& šcqä3s? ¸ot»pgÏB `tã <Ú#ts? öNä3ZÏiB 4 Ÿwur (#þqè=çFø)s? öNä3|¡àÿRr& 4 ¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3Î/ $VJŠÏmu ÇËÒÈ

 artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu  (Q.S. An Nisa (4) : 29).

              Sedangkan membunuh orang lain yaitu membunuh dan sasarannya adalah orang lain misalnya factor dendam, factor persaingan dalam usaha dan lain sebagainya. Yang jelas bunuh membunuh adalah dilarang oleh Allah SWT . Sebagaimana firman-Nya:

              Artinya: “ Dan barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baguinya”. (Q.S. An Nisa (4) : 93)

              Sabda Rasulullah SAW

     Artinya: “ Pertama kali yang akan diadili diantara manusia pada hari kiamat adalah perkara pembunuhan ( HR Bukhari Muslim).

6. Durhaka kepada kedua orang tua

              Durhaka kepada kedua orang tua merupakan salah satu dari dosa besar. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim disebutkan::

              Artinya: “ Dosa-dosa besar yaitu menyekutukan Allah SWT, durhaka terhadap kedua orang tua, membunuh yang bernyawa (kecuali yang dibenarkan menurut hukum Islam) dan bersumpah palsu.” (H.R. Bukhari)

              Bentuk durhaka kepada kedua orang tua diantaranya adalah mencaci maki, menghina, menggertak, mengancam, mengintimidasi, mengumpat dengan kata-kata yang menyakitkan hati orang tua, penganiayaan fisik dan psikis, menelantarkan orang tua yang berada dalam kesusaha, menjauhi kedua orang tua dan bahkan tidak mau mengakui orang tuanya sendiri.

7. Zina dan Homo Seksual

              Dalam Al Qur’an disebutkan:

     Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu merupakan perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”(Q.S. Al Isra’ (17) : 32)

              Ayat diatas menegaskan bahwa dekat saja dilarang apalagi melakukannya. Zina merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Apabila ada manusia yang melanggar dinilai dosa besar. Yang dimaksud dengan zina adalah hubungan badan layaknya suami istri tanpa adanya suatu ikatan pernikahan. Orang yang berzina, apabila masih bujang hukumannya berupa didera atau dicambuk 100 kali dan disingkirkan selama satu tahun. Sedangkan yang sudah menikah dan masih melakukan zina maka hukumannya dirajam sampai mati.

8. Menuduh zina terhadap wanita yang baik-baik

              Menuduh berzina terhadap wanita yang sebetulnya baik-baik saja juga termasuk dalam kategori perbuatan dosa besar. Menuduh berarti tidak ada saksi-saksi yang dibenarkan oleh syara’.Menuduh berzina terhadap wanita yang baik sangat merugikan bagi yang tertuduh beserta keluarganya.

 

9. Memakan makanan yang diharamkan oleh Allah SWT

              Memakan makanan yang diharamkan oleh Allah SWT seperti makan bangkai, darah, daging babi, hewan yang disembelih bukan atas nama Allah SWT, hewan yang mati tercekik, dipukul atau jatuh, ditanduk, dan diterkam binatang buas. (pelajari Q.S. 5 ; 3)

10. Miras / Narkoba

     Sabda Nabi Muhammad SAW:

              Artinya: “Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram.” (HR Abu Daud).

              Khamar cakupannya sangat luas, segala yang memabukkan adalah haram baik itu berupa serbuk, cairan, padat, gas, dihisap, diminum atau disuntikkan semuanya kategori khamar. Seperti halnya yang beredar di masyarakat, wiski, brendy, heroin, kokain, pel gedek, ektasi, ganja, morfin atau sangat dikenal dengan Narkoba.

11. Mencuri, merampok dan menganiaya orang

              Ketiga perbuatan ini juga termasuk dalam dosa besar. Mencuri yaitu mengambil barang milik orang lain dengan cara diam-diam atau sembunyi sembunyi. Merampok yaitu merebut arau merampas harta benda orang lain dengan cara paksaan misalnya dengan ancaman senjata tajam atau bahkan sampai tingkat pembunuhan. Dan menganiaya orang yaitu tindakan yang dilakukan dengan cara melukai atau membuat cacat seseorang.

 

Contoh-contoh dosa besar tersebut apabila diklasifikasikan sebagai berikut:

1.    Dosa besar yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat diantaranya: mencuri, membunuh, menganiaya orang dan merampok.

2.    Dosa yang berhubungan dengan masalah makanan dan minuman diantaranya yaitu: makan makanan yang haram seperti makan daging Babi, bangkai, darah, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, jatuh, yang dipukul yang ditanduk dan yang di terkam binatang buas. Sedangkan dalam hal minuman seperti homr, miras, narkoba, dan hal-hal lain yang memabukkan.

3.    Dosa besar yang berhubungan dengan pemuasan nafsu syahwat diantaranya yaitu zina, lesbian, homosek, dan menuduh zina terhadap orang yang baik

4.    Dosa bersar terhadap sang Kholiq yaitu diantaranya, Kufur, syirik, musyrik, nifak dan fasik.

5.    Dosa besar yang berhubungan dengan dirinya sendiri yaitu diantaranya prustasi dan bunuh diri,

6.    Dosa besar yang berhubungan dengan keluarga yaitu durhaka kepada orang tua.

 

D. Cara Menghindari Perbuatan Dosa Besar dan Taubat.

Menghindari perbuatan dosa besar artinya walaupun ada kesempatan untuk melakukannya tetapi justru kita menyingkir dari perbuatan tersebut. Untuk menghindarinya perlu mengetahui caranya supaya tidak melakukan dosa besar. Yaitu dengan cara sebagai berikut:

a)    Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarub illallah)

b)   Menyadari dengan sesadar-sadarnya bahwa apabila melakukan dosa besar akibatnya sangat fatal yang akan menimpa pada diri sendiri jua

c)    Menyadari apabila berbuat dosa besar akan membuat gundah gulana, merasa selalu bersalah dan jiwa menjadi tergoncang.

d)   Disiplin dan khusuk dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT misalnya menjalankan ibadah shalat, sebagaimana firman Allah

Yang Artinya: Sesungguhnya shalat itu mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar (Q.S. Al Ankabut (29) : 45).

e)    Meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa setiap amal baik maupun buruk selalu dicatat oleh malaikat.

 

Hakikat taubat adalah: Menyesal terhadap apa yang telah terjadi,meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga, dan ber-azam yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dimasa yang akan datang.

Kata “taubat” yang sudah menjadi kosa kata bahasa Indonesia berasal dari kata bahasa arab. Didalam kamus besar bahasa Indonesia, kata “taubat” mengandung dua pengertian. Pertama, taubat berarti sadar dan menyasali dosanya (perbuatan salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatannya. Kedua, kata taubat berarti kembali kepada agama (jalan) yang benar. “Bertaubat” berarti menyadari, menyesali, dan berniat hendak memperbaiki (perbuatan yang salah).

Dalam bahasa Arab kata Taubat, menurut bahasa berasal dari kata (Tâba- Yatûbu-Taubatan) yang artinya kembali. Orang yang kembali disebut Tâib dan yang kembalinya berulang-ulang dan terus-menerus disebut Tawwâb. Secara istilah taubat  berarti kembali kepada dengan melepaskansegala ikatan penyimpanganyang pernah dilakukan, kemudian bertekad untuk melaksanakan semua hak-hak allah swt.

Hakikat taubat adalah: Menyesal terhadap apa yang telah terjadi,meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga, dan ber-azam yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dimasa yang akan datang.

Hadist tentang bertaubat.

Artinya : “Dari Abi Burdah dari seorang laki-laki dari sebagian sahabat Muhajirin beliau mengatakan kami telah mendengar Nabi Muhammad bersabda “Wahai ingatlah manusia, bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah dan mohonlah pengampunan kami sekalian kepada-Nya, maka sesungguhnya kami bertaubat kepada Allah dan kami mohon pengampunan kepada-Nya pada tiap hari 100 kali atau lebih”.

Firman Allah SWT

Yang Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At -Tahrim: 8)

Taubat nashuha ialah kembalinya seorang hamba kepada Allah Ta’ala, tiada sekutu bagi-NYA dari dosa yang pernah dia lakukan baik karena sengaja atau lupa dengan kembali secara benar, ikhlas, percaya, dan berhukum dengan ketaatan yang akan menghantarkan hamba tersebut kepada kedudukan para wali Allah yang bertaqwa serta menjauhkan antara dia dengan jalan-jalan syaitan.

Di antara hal yang memperkuat akan wajibnya taubat nashuha untuk dilakukan secara berkelanjutan dan secepat mungkin adalah bahwa manusia manapun tidak akan pernah lepas dan tidak akan selamat dari kekurangan, namun setiap makhluk bertingkat-tingkat dalam kekurangan tersebut sesuai dengan takdirnya masing-masing, bahkan pada dasarnya mereka pasti memiliki kekurangan. Sehingga hal tersebut harus ditutupi dengan taubat nashuha. Allah SWT telah menganjurkan untuk melakukan taubat dan beristighfar, karena hal itu lebih baik daripada gemar melakukan dosa secara terus-menerus.

Dalam bertaubat, ada tiga tahapan atau tingkatan., tahap pertama yaitu berpaling dari dosa karena takut kepada Allah SWT. Tahapan seperti ini merupakan tahapan orang mukmin biasa. Kedua yaitu inabat, yaitu taubat karena ingin mendapat balasan atau pahala dari Allah SWT, Inabat merupakan tahapan para wali dan yang diridhai Allah SWT. Ketiga yaitu aubat, aubat adalah taubat karena mematuhi perintah allah SWT, bukan karena menginginkan pahala atau takut kepada Allah SWT. Aubat merupakan tahapan para nabi dan rasul.

Untuk benar-benar bertaubat, manusia harus berupaya merenung, bertafakur dan beramal serta menyadari bahwa menjadi orang yang dicintai allah itu merupakan sesuatu yang tidak terhingga harga dan nilainya. Hanya allahlah yang tahu kegemilangan spiritual dan kesempurnaan sang hamba, dan apa yang akan menjadi bentuk akhirati dari kecintaan-Nya itu.  Dan hanya allah yang tahu bagaimana perlakuan-Nya  terhadap orang-orang yang dicintai-Nya ini.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Dosa adalah perbuatan yang melenggar hukum tuhan atau agama. Dan besar adalah lebih dari ukuran sedang(tinggi, luas, lebar, banyak, hebat, kuasa, mulia, dsb). Tapi besar disini bila di hubungkan dengan kata dosa  maka berarti; dosa yang mengenai perkara yang besar (berat). Jadi dosa besar adalah perbuatan yang melenggar hukum tuhan atau agama yang berkaitan dengan perkara yang besar(berat).

Hakikat taubat adalah: Menyesal terhadap apa yang telah terjadi,meninggalkan perbuatan tersebut saat ini juga, dan ber-azam yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dimasa yang akan datang.

Dalam bahasa Arab kata Taubat, menurut bahasa berasal dari kata (Tâba- Yatûbu-Taubatan) yang artinya kembali. Orang yang kembali disebut Tâib dan yang kembalinya berulang-ulang dan terus-menerus disebut Tawwâb. Secara istilah taubat  berarti kembali kepada dengan melepaskan segala ikatan penyimpanganyang pernah dilakukan, kemudian bertekad untuk melaksanakan semua hak-hak allah swt.

Para ulama’ berkata bahwa bertaubat dari segala dosa hukumnya wajib. Jika kemaksiatan itu dilakukan seorang hamba kerada allah yang tidak ada kaitanyya dengan hak manusia, maka taubat didalam nya mempunyai tiga syarat: pertama, meninggalkan kemaksiatan itu. Kedua, menyesali perbuatannya. Ketiga, bertekad untuk tidak mengulanginya lagi selama lamanya. Jika salah satu dari ketiga syarat ini tidak terpenuhi maka taubatnya tidak sah.

Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak adam  (manusia), maka syaratnya ada empat : yang tiga sama dengan diatas dan ditambah menunaikan hak saudaranya. Misalnya jika hak itu berupa harta dan sebagainya maka dia harus mengembalikannya.

 

B. Saran

Jika kita berbuat dosa dan termasuk dalam golongan 7 dosa besar sebaiknya kita bertaubat seperti firman Allah SWT : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

https://greatquranhadis.wordpress.com/tujuh-macam-dosa/

http://tujuhdosabesar.blogspot.co.id/