BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa Indonesia
merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Bahasa menjadi kunci dalam
komunikasi. Berkali-kali mengalami penyempurnaan hingga berakhir pada EYD
(Ejaan Yang Disempurnakan). Penyempurnaan bahasa berbanding terbalik dengan
pemahaman dan penggunaan bahasa Indonesia. Berbahasa yang sesuai kaidah
merupakan kewajiban bagi rakyat Indonesia. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai,
akan melunturkan nilai yang dimiliki bahasa tersebut. Hal ini terjadi karena
bahasa yang digunakan akan mencerminkan kepribadian orang yang berbicara.
Media massa
menjadi sumber informasi bagi masyarakat. Hampir setiap hari, orang mengakses
media masa. Surat kabar, majalah, televisi, dan internet kini menjadi konsumsi
rutin masyarakat. Tingginya konsumsi masyarakat tidak sebanding dengan produk
yang dihasilkan. Banyak media yang masih rancu dalam penggunaan bahasa yang
sesuai kaidah EYD.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian kata depan/ preposisi ?
2.
Apa fungsi preposisi ?
3.
Jelaskan penggunaan preposisi dalam kalimat !
1.3. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian kata
depan/ preposisi.
2.
Untuk mengetahui fungsi preposisi.
3.
Untuk mengetahui penggunaan
preposisi dalam kalimat.
1.4. Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat secara teoretis dan secara praktis.
1. Manfaat Teoretis
a.
Untuk menambah bahan dan kajian di
bidang pembelajaran bahasa
b.
Secara
teoretis penelitian ini
dapat menambah dan memberikan
khasanah perkembangan bahasa khususnya dalam bidang preposisi
2.
Manfaat Praktis
a.
Diharapkan makalah ini dapat
memberikan tambahan pengetahuan tentang kebahasaan, khususnya makna preposisi dan ketepatan dalam penggunaan
preposisi.
b.
Penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan pijakan bagi para pengguna bahasa
Indonesia dalam menggunakan
preposisi.
1.4 Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam karya tulis
ini adalah Metode Pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan
mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku
maupun informasi di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Kata Depan
Kata depan atau
disebut juga dengan preposisi adalah kata yang secara sintaksis (tata/susunan kalimat)
terletak di depan kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), dan kata
keterangan (adverbia). Sedangkan secara semantis (makna), kata depan menandai
berbagai hubungan makna antara konstituen yang terletak di depan dan di
belakang kata depan tersebut.
Menurut Abdul Chaer (1990:23),
preposisi adalah
kata atau
gabungan kata yang berfungsi menghubungkan kata atau frase sehingga terbentuk sebuah frase eksosentrik, yakni frase yang lazim menduduki
fungsi keterangan di dalam kalimat. Kemudian, menurut Gorys Keraf (1991:80)
kata depan
menurut definisi
tradisional adalah kata
yang merangkaikan kata-kata atau bagian-bagian
kalimat.
Dari pengertian
di atas, dapat dipahami bahwa penggunaan
preposisi dalam
kalimat adalah untuk merangkaikan
kata-kata
atau
bagian-bagian kalimat sehingga membentuk kalimat yang sesuai dengan kedudukan dan fungsinya. Dengan
preposisi, kata dalam kalimat akan jelas
memberi keterangan
bagian-bagian
kata
dalam kalimat.
b. Fungsi Preposisi
Gorys Keraf
(1991:10) menjelaskan preposisi sebagai
berikut:
4.
Preposisi
di, ke, dari digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang
menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat. Misalnya, di
Jakarta, di
rumah, ke
rumah, dari sawah,
dari sekolah dan
sebagainya.
5.
Bagi
kata-kata
yang menyatakan orang, nama orang atau
nama binatang, nama waktu
atau kiasan
dipergunakan kata
pada untuk menggantikan di, atau kata-kata
depan
lain
yang digabungkan
dengan pada,
misalnya: daripada, kepada.
c. Penggunaan Preposisi dalam Kalimat
Penggunaan preposisi dalam
kalimat
menurut Abdul Chaer (1990:27)
dapat
diuraikan
sebagai
berikut :
1)
Di
Preposisi di
dipergunakan
dengan ketentuan
:
a)
Untuk menyatakan tempat berada digunakan di muka kata benda yang
menyatakan tempat (seperti nama kota, nama desa, nama
ruang, dan
sebagainya)
Contoh :
§
Sidang Kabinet
itu dilangsungkan di Bina
Graha
§
Danau
Toba terdapat di
Pulau Sumatra
§
Gedung MPR
terletak di Jalan
Gatot Subroto Jakarta
b)
Untuk menyatakan tempat berada dengan lebih tepat dan lebih
seksama,kata depan didapat diikuti dengan kata
yang menunjukkan bagian dari
tempat itu yang dimaksud. Umpamanya
kata-kata
atas, dalam dan samping pada contoh
berikut :
§
Bukumu
saya letakkan di atas meja.
§
Pakaian itu disimpan ibu di
dalam lemari.
§
Mereka bermain di
samping rumah kami.
c) Untuk menyatakan keadaan diam atau berhenti kata depan di digunakan di depan
kata benda yang menyatakan tempat.
Contoh :
§
Banyak
turis berlibur di Pulau Bali.
§
Yang
berminat
harus mendaftarkan nama di
kantor tata usaha.
§
Apa maksudmu datang di
sini sepagi ini?
Kalau kata depan di pada contoh kalimat di atas diganti dengan kata
depan ke maka makna yang didapat adalah keadaan gerak.
d) Preposisi di sebaiknya tidak digunakan di muka kata benda yang
menyatakan
orang dan
kata benda nama
waktu. Pada posisi tersebut sebaiknya preposisi di diganti dengan preposisi pada. Contoh :
· Kunci lemari
ini ada di ayah.
(sebaiknya: Kunci lemari ini ada pada
ayah.)
· Barang yang kau cari itu ada di Hasan.
(sebaiknya: Barang yang kau
cari itu ada pada Hasan.)
· Di malam itu
kami tidak ada di rumah.
(sebaliknya: Pada malam itu kami tidak ada di rumah.)
e) Preposisi di yang digunakan di
depan kata benda yang
menyatakan
karangan,
buku,
majalah, atau koran dapat diganti dengan preposisi dalam
atau di dalam.
Contoh :
·
Makna kata itu dapat kamu cari di kamus.
(dapat
diganti dengan:
Makna kata
itu dapat
kamu cari
dalam kamus,
atau : Makna
kata itu
dapat
kamu cari
di
dalam kamus.)
· Berita
itu dimuat di majalah Tempo.
(dapat
diganti
dengan: Berita itu
dimuat
dalam majalah Tempo, atau : Berita itu
dimuat di dalam majalah Tempo.)
2) Pada
Preposisi pada
dipergunakan
dengan
ketentuan :
a)
Untuk menyatakan tempat berada digunakan di depan kata benda yang menyatakan
orang.
Contoh :
·
Kunci lemari
ini ada pada ayah.
·
Bukumu
ada pada anak itu.
·
Pada saya ada sejumlah buku tentang sastra.
b)
Untuk menyatakan tempat digunakan di depan kata benda atau
frase benda yang bukan menyatakan tempat yang sebenarnya,
sebagai
varian
dari kata depan di.
·
Suaminya bekerja
pada Departemen Luar Negeri.
·
Perasaan gembira masih terbayang pada
wajahnya.
· Pada tiap-tiap kecamatan akan
didirikan sebuah
Puskesmas. Sebagai varian dari preposisi di, dapat digunakan preposisi
pada untuk menyatakan
tempat yang tidak
sebenarnya, berbeda
dengan preposisi di yang hanya
digunakan untuk menyatakan
tempat yang sebenarnya. Umpamanya dalam kalimat :
Suaminya bekerja
pada Dinas Penerangan Kota di Jakarta.
c)
Preposisi pada sebaiknya tidak digunakan di depan objek dalam
kalimatyang predikatnya mengandung pengertian tertuju terhadap
sesuatu. Dalam
hal ini,
kedudukan
pada sebaiknya diganti dengan preposisi kepada.
§
Mereka minta tolong pada polisi. (sebaiknya: Mereka minta tolong kepada
polisi.)
§
Surat itu
kautujukan pada
siapa? (sebaiknya:
Surat
itu kautujukan
kepada siapa?)
§ Buku ini kami berikan sebagai tanda kenang-kenangan pada mereka. (sebaiknya: Buku ini kami berikan sebagian tanda
kenang-kenangan kepada mereka.)
d)
Preposisi pada
untuk
menyatakan
waktu
tertentu atau
saat digunakan di muka kata benda waktu yang menyatakan saat atau masanya sangat
terbatas.
§ Pada jam lima tepat pesawat kami mendarat
di Medan.
§ Bantuan
diharapkan akan datang pada malam ini.
§ Pada hari ini
rapor akan dibagikan.
3) Dalam
Preposisi dalam
digunakan dengan aturan:
a)
Untuk menyatakan tempat berada digunakan di muka kata benda yang
beruang atau dianggap mempunyai ruang, sebagai varian
dari preposisi di dalam.
Contoh :
§
Buku
itu kusimpan dalam lemari.
§
Berapa orang yang
ada
dalam rumah itu ?
§
Dalam tubuh
yang sehat terdapat
jiwa
yang sehat.
Preposisi dalam pada ketiga
contoh
tersebut dapat diganti dengan preposisi di dalam,
sehingga menjadi:
·
Buku
itu kusimpan di dalam lemari.
·
Berapa orang yang
ada
di dalam rumah itu ?
·
Di dalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
b)
Untuk menyatakan jangka waktu atau masa digunakan di muka kata
benda yang disertai kata
bilangan.
Contoh :
§
Kredit rumah ini dapat diangsur dalam waktu lima tahun.
§
Dalam waktu
dua bulan jalan itu sudah rusak
lagi.
§
Dalam beberapa jam
saja kami sudah
tiba
di Hong Kong.
4) Atas
Preposisi atas digunakan dengan aturan:
a)
Untuk
menyatakan
tempat
digunakan
di
muka
beberapa
kata benda tertentu
sebagai varian
dari kata depan di atas.
Contoh :
§
Berbagai musibah
telah menimpa atas diri kami.
§
Kami berdiri atas
keadilan dan
kebenaran.
§
Beban yang dipikulkan atas pundak pemain
terlalu berat. Secara bebas,
preposisi atas pada contoh-contoh di atas dapat
diganti dengan
preposisi di atas.
b) Untuk menghubungkan predikat
intransitif dengan
pelengkapnya.
Contoh :
§
Kami turut berdukacita atas musibah yang menimpa pesawat Adam
Air.
§
Sebenarnya saya berhak atas
barang-barang itu.
(iii) Saya menyesal sekali atas kejadian itu.
c) Untuk
menyatakan
alasan atau
dasar perbuatan
digunakan
di
muka frase benda yang berisi
perbuatan,
keinginan,
atau
kekuasaan orang atau
lembaga.
Contoh :
§
Perselisihan
itu dapat didamaikan
atas
usaha kedua
RT
kami.
§
Kami datang secepat ini atas anjuran
beliau.
§
Atas kehendak
Yang Mahakuasa segalanya telah berakhir.
5) Kepada
Preposisi kepada digunakan
dengan aturan:
a) Untuk menyatakan tempat yang dituju digunakan di muka kata
bendaorang atau yang diorangkan
sedangkan
predikat
kalimatnya
berupa kata kerja
yang mengandung pengertian
tertuju terhadap
sesuatu.
Contoh :
§
Kalian harus
melapor dulu kepada beliau.
§
Kami akan
minta bantuan kepada
polisi.
§
Kamu harus
minta maaf kepada
kami.
b)
Untuk menyatakan arah tempat yang
tidak sebenarnya digunakan
di muka kata benda yang menyatakan asas
atau ajaran.
Contoh :
§ Kembali kepada UUD 1945.
§ Berpegang teguh kepada ajaran agama.
§ Pernyataan itu
merujuk kepada Pancasila dan UUD
1945.
c) Dapat digunakan sebagai varian preposisi akan
yakni sebagai
pengantar pelengkap
dalam kalimat yang
predikatnya
berupa kata
kerja pengalaman.
Contoh :
·
Dia takut sekali kepada saya.
·
Saya selalu ingat kepada ibunya.
·
Dia sudah
lupa kepada saya.
6) Dari
Preposisi dari digunakan dengan aturan:
a) Untuk menyatakan
asal
tempat digunakannya
di
muka
kata benda yang menyatakan tempat, baik tempat sebenarnya maupun
yang tidak
sebenarnya.
Contoh :
§
Mereka baru
datang dari
desa.
§
Ibunya berasal dari Kendari.
§
Tindak tanduknya sudah keluar dari ajaran Islam.
b)
Untuk menyatakan asal tempat dengan lebih saksama preposisi
dari dapat diikuti dengan kata yang menyatakan bagian mana
dari tempat yang dimaksud. Umpamanya, kata-kata dalam,
atas dan sudut pada contoh berikut
:
§
Satu
per satu mereka keluar
dari dalam pesawat itu.
§
Kamus itu
saya ambil dari
atas meja ayah.
§
Pot
bunga itu akan
kami pindahkan dari sudut ruangan itu.
c) Dapat menyatakan asal atau awal waktu digunakan di uka kata
benda waktu. Dalam hal ini preposisi
dari dapat diganti dengan sejak.
Contoh :
§
Saya menunggu dari kemarin.
§
Saya selalu ingat kepada ibunya.
§
Dia sudah
lupa kepada saya.
2.2 Pembahasan
a. Fungsi Kata Depan
1.
Untuk
menyatakan tempat berada/berlangsung
2.
Untuk
menyatakan arah asal
3.
Untuk
menyatakan arah tujuan
4.
Untuk
menyatakan pelaku
5.
Untuk
menyatakan alat
6.
Untuk
menyatakan perbandingan
7.
Untuk
menyatakan hal atau masalah
8.
Untuk
menyatakan sebab-akibat
9.
Untuk
menyatakan maksud atau tujuan
b. Jenis Jenis Kata Depan
Berdasarkan fungsinya kata depan (preposisi) dapat dibagi atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Kata depan “dalam”
Kata depan “dalam” digunakan sebagai berikut :
·
Untuk
menyatakan tempat berada/berlangsung
Contoh : Seragam sekolah adik disimpan dalam lemari.
·
Untuk
menyatakan berada dalam situasi atau peristiwa
Contoh : Dalam bencana banjir bandang yang terjadi bulan lalu 40 orang
dinyatakan hilang.
·
Untuk
menyatakan jangka waktu
Contoh : Dalam kurun waktu kurang dari 5 menit tiket konser salah satu band
kenamaan tanah air itu telah habis terjual.
2. Kata depan “atas”
Kata depan “atas” digunakan sebagai berikut :
·
Untuk
menyatakan tempat
Contoh : Berbagai peraturan itu dibuat atas izinnya.
·
Untuk
menghubungkan predikat intransif dengan pelengkapnya
Contoh : Saya turut berduka cita atas meninggalnya orang tuamu.
·
Kata
depan “atas” juga digunakan dalam beberapa ungkapan yang sudah tetap
Contoh : atas nama, atas kehendak
3. Kata depan “antara”
Kata depan “antara” digunakan sebagai berikut :
·
Untuk
menyatakan jarak
Contoh : Antara rumahku dan sekolah hanya ditempuh 10 menit saja.
·
Untuk
menyatakan adanya dua pihak
Contoh : Peperangan antara Palestina dan Israel tidak pernah berakhir.
·
Untuk
menyatakan suatu tempat, saat/waktu, keadaan/hal
Contoh : Gadis kecil penjual gorengan itu selalu melintas di jalan ini antara
pukul 3 sampai pukul 5 sore.
4. Kata depan “kepada”
Kata depan “kepada” digunakan sebagai berikut :
·
Untuk
menyatakan tempat yang dituju
Contoh : Pencuri helm yang sering beroperasi di gedung perkantoran ini telah
diserahkan kepada pihak kepolisian.
·
Untuk
menyatakan arah yang dituju
Contoh : Dia selalu rindu kepada ibunya yang bekerja di luar kota.
5. Kata depan “akan”
Kata depan “akan” digunakan sebagai berikut :
·
Untuk
menunjukkan objek
Contoh : Dia masih ingat akan tragedi yang merenggut kedua orang tuanya 10
tahun lalu.
·
Untuk
menguatkan kata yang berada di belakangnya
Contoh : Aku tidak akan pernah bisa lupa akan budi baikmu pada keluarga kami
6. Kata depan “terhadap”
Kata depan “terhadap” digunakan sebagai berikut :
·
Untuk
menyatakan sasaran perbuatan
Contoh : Saya tidak pernah takut terhadap apapun.
·
Untuk
menyatakan perihal
Contoh : Kami tidak pernah ragu terhadap niat tulus dan kejujurannya.
7. Kata depan “oleh”
Kata depan “oleh” digunakan sebagai berikut:
·
Untuk
menyatakan pelaku perbuatan
Contoh : Jembatan yang menghubungkan dua kabupaten itu dulunya diresmikan oleh
Presiden SBY.
·
Untuk
menyatakan sebab
Contoh : Kemejaku basah oleh keringat.
8. Kata depan “dengan”
Kata depan “dengan” digunakan sebagai berikut :
·
Untuk
menyatakan alat
Contoh : Hasil ujian nasional tahun ini 100% akan diperiksa dengan komputer.
·
Untuk
menyatakan beserta
Contoh : Rumah tua itu dijual lengkap dengan segala isinya.
·
Untuk
menyatakan cara atau sifat perbuatan
Contoh : Kami menerima sumbangan itu dengan senang hati.
·
Kata
depan “dengan” juga digunakan dalam beberapa ungkapan tetap.
Contoh : Dengan nama Allah, Dengan rahmat Tuhan, Dengan restu orang tua
9. Kata depan “berkat”
Kata depan “berkat” digunakan untuk menyatakan sebab yang memberi pengaruh sehingga terjadinya sesuatu.
Contoh : Kemerdekaan negara Republik Indonesia dapat diraih berkat perjuangan para pahlawan.
10. Kata depan “tentang”
Kata depan “tentang” digunakan untuk
menyatakan perihal atau masalah.
Contoh : Ayah memberikan penjelasan tentang materi pelajaran yang tidak saya
pahami.
11. Kata depan “sampai”
Kata depan “sampai” digunakan untuk menyatakan batas
tempat atau batas waktu.
Contoh : Ibu guru menyuruh kami mengerjakan soal dari halam 90 sampai halaman
102.
12. Kata depan “guna”
Kata depan “guna” digunakan untuk menyatakan adanya pertalian perihal. Pemakaian kata depan ini sering ditambahkan dengan imbuhan ke-an. Contoh :
·
Kelas
tambahan itu diadakan guna membantu para siswa kelas 3 melakukan persiapan
dalam menghadapi ujian nasional nantinya.
·
Buah
jeruk memiliki kegunaan yang sangat banyak untuk kesehatan dan kecantikan.
13. Kata depan “demi”
Kata depan “demi” digunakan sebagai berikut :
·
Untuk
menyatakan tekad
Contoh
: Ayah bekerja siang malam demi kelangsungan hidup dan pendidikan kami.
·
Untuk
menyatakan berurutannya yang satu dari yang lain
Contoh : Balok kayu itu digergajinya satu demi satu.
·
Untuk
menyatakan sumpah
Contoh : Demi Tuhan saya tidak terlibat dalam kejahatan itu.
14. Kata depan “untuk”
Kata depan untuk digunakan sebagai berikut :
·
Untuk
menyatakan tujuan atau sasaran perbuatan
Contoh : Nenek membawakan oleh-oleh untuk kami.
·
Untuk
menyatakan adanya pertalian perihal
Contoh : Jembatan itu dibangun untuk kepentingan umum.
15. Kata depan “bagi”
Kata depan “bagi” digunakan untuk menyatakan adanya
pertalian perihal.
Contoh : Bagi saya tidak penting dia ikut atau tidak.
16. Kata depan “menurut”
Kata depan “menurut” digunakan untuk menyatakan sesuai
dengan yang dikatakan.
Contoh :
·
Menurut
undang-undang yang berlaku, dia dapat dijatuhi hukuman 5 tahun penjara.
·
Menurut
wali kelas, saya pantas menjadi ketua kelas.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata depan atau disebut juga dengan preposisi adalah kata yang secara sintaksis (tata/susunan kalimat) terletak di depan kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), dan kata keterangan (adverbia). Sedangkan secara semantis (makna), kata depan menandai berbagai hubungan makna antara konstituen yang terletak di depan dan di belakang kata depan tersebut. Kata depan merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat.
Menurut Abdul Chaer (1990:23), preposisi adalah kata atau gabungan kata yang berfungsi menghubungkan kata atau frase sehingga terbentuk sebuah frase eksosentrik, yakni frase yang lazim menduduki fungsi keterangan di dalam kalimat. Kemudian, menurut Gorys Keraf (1991:80) kata depan menurut definisi tradisional adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian-bagian kalimat.
Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa penggunaan preposisi dalam kalimat adalah untuk merangkaikan kata-kata atau bagian-bagian kalimat sehingga membentuk kalimat yang sesuai dengan kedudukan dan fungsinya. Dengan preposisi, kata dalam kalimat akan jelas memberi keterangan bagian-bagian kata dalam kalimat.
Aturan Penulisan Kata Depan
- Kata depan
(di, ke, dari) jika ia menyatakan tempat, maka penulisannya harus dipisah
dari kata yang berada di belakangnya atau tempat yang dimaksudkan.
- Kata depan
(di, ke, dari) jika ia merupakan imbuhan dari suatu kata, maka
penulisannya digabung dengan kata yang mengikuti.
- Jika kata
depan digunakan dalam kalimat sebagai judul, maka penulisannya harus
menggunakan huruf kecil.
Fungsi Kata Depan
Untuk
menyatakan tempat berada/berlangsung, Untuk menyatakan arah asal, Untuk
menyatakan arah tujuan, Untuk menyatakan pelaku, Untuk menyatakan alat, Untuk
menyatakan perbandingan, Untuk menyatakan hal atau masalah, Untuk menyatakan
sebab-akibat dan Untuk menyatakan maksud atau tujuan
3.2 Saran
Perlu pemahaman yang lebih dalam lagi bagi mahasiswa dalam dalam
memahami penulisan yang sesuai dengan kaidah EYD, khususnya dalam penulisan kata depan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim
Pustaka Widyatama,2009. EYD (Ejaan yang
Disempurnakan) Lengkap. Jakarta: Tim Pustaka Widyatama
E.Waridah, 2009. EYD Saku + Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia, Kumpulan
Pantun, Tanda, dan Lambang. Jakarta: Bmedia.
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-kata-depan
http://ahmadyani67.blogspot.com/2011/01/penggunaan-kata-depan.html