Tuesday, 14 June 2016

Makalah PKn Kerjasama dan Perjanjian Internasional


BAB I

 PENDAHULUAN

 

A.  Latar Belakang

Manfaat Kerjasama dan Perjanjian Internasional Salah satu tujuan negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Ketertiban dunia hanya mungkin terwujud jika setiap negara hidup berdampingan secara damai. Apabila setiap negara tidak berkeinginan untuk menyerang negara lain, melanggar hak asasi manusia, atau bertindak sewenang-wenang, maka perdamaian dunia akan terwujud. Hidup berdampingan dengan bangsa-bangsa lain secara damai merupakan dambaan bagi setiap bangsa yang beradab di dunia. Secara fisik maupun psikis (kejiwaan), Kata nurani manusia sangat merindukan rasa damai, aman, tertib dan tenteram dalam suasana perikeadilan dan perikemanusiaan. Dalam rangka menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil dan sejahtera, negara kita harus tetap melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Dengan melakukan kerjasama internasional maka akan lebih menjamin persahabatan antar bangsa. Manfaat yang dapat diperoleh dan kerjasama antarbangsa di antaranya adalah sebagai berikut:

a.       Bidang Ideologi, akan saling menghormati meskipun terjadi perbedaan landasan/falsafah negara.

b.      Bidang Politik, sama-sama berorientasi path kepentingan nasional.

c.       Bidang Ekonomi, adanya kerjasama yang saling menguntungkan untuk meningkatkan kesejahteraan, terjadinya hubungan perdagangan eksport import.

d.      Bidang Sosial Budaya, saling melengkapi namun tetap berpedoman pada kepribadian bangsa masing­masing.

e.       Bidang Pertahanan dan Keamanan, adanya latihan perang bersama untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan.

 

Bangsa Indonesia menjalin hubungan internasional atau hubungan antarbangsa. Indonesia melaksanakan kebijaksanaan tersebut dalam wujud hubungan luar negeri. Pelaksanaan hubungan luar negeri oleh bangsa Indonesia didasarkan pada asas kesamaan derajat, saling menghormati, saling menguntungkan dan tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing.

 

B.  Rumusan Masalah

A.   Jelaskan tentang tentang kerja sama Internasional AFTA ( ASEAN Free Trade Area Area), APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation Cooperation, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Perbankan dan Lembaga Keuangan Internasional

B.  Apa manfat Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang Bermanfaat bagi Indonesia

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

A. Kerja sama Internasional

Keikutsertaan Indonesia dalam hubungan internasional merupakan perwujudan salah satu tujuan nasional yaitu melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Keikutsertaan tersebut dinyatakan dengan membentuk organisasi internasional, di mana Indonesia sebagai anggotanya memprakarsai pembentukan kerjasama internasional dar4rnenjadi anggota suatu organisasi internasional. Keterlibatan Indonesia dalam hubungan internasional terjadi, baik dalam bentuk organisasi internasional maupun kerjasama internasional, antara lain: Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non Blok (GNB), ASEAN (Association of South East Asian Nations), Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries), APEC (Asia Pasific Economi Cooperation), OKI (Organisasi Konferensi Islam), dan sebagainya.

Untuk meningkatkan kerjasama internasional perlu dikembangkan sikap-sikap positif, antara lain sebagai berikut :

a.       Adanya kemampuan dan kesiapan diri) untuk memperkenalkan kebudayaan nasional, pertukaran pemuda, pelajar dan mahasiswa serta kegiatan olah raga.

b.      Mengikuti perkembangan dunia dengan cermat, sehingga dapat mengambil langkah-langkah nyata

c.       secara dini apabila terjadi masalah yang dapat mengganggu stabilitas nasional

d.      Mewujudkan tata ekonomi yang tidak dapat mengganggu stabilitas nasional.

e.       Kesiapan dan kemampuan diri untuk menciptakan perdamaian abadi dan keadilan sosial

1.    AFTA ( ASEAN Free Trade Area Area)

AFTA atau kawasan perdagangan bebas ASEAN adalah forum kerja sama antarnegara ASEAN yang bertujuan menciptakan wilayah perdagangan bebas di seluruh kawasan ASEAN. Konsep perdagangan bebas ini antara lain meliputi penghapusan atau penurunan tarif perdagangan barang sesama negara ASEAN sehingga menurunkan biaya ekonomi. Pembentukan AFTA berawal dari pertemuan anggota ASEAN pada KTT ASEAN ke-4 di Singapura pada Januari 1992.

EFTA ( European Free Trade Area Area)

EFTA didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga kerja sama ekonomi antara negara-negara Eropa yang tidak termasuk MEE. Negara anggota EFTA terdiri atas Austria, Swiss, Denmark, Norwegia, Swedia, dan Portugal.

 

2.    APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation Cooperation)

2.APEC merupakan forum kerja sama negara di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara sesama negara anggota. Keberadaan APEC atas prakarsa Bob Hawke (perdana menteri Australia). Tujuan dari APEC tertuang dalam Deklarasi Bogor pada tahun 1994, yaitu menetapkan kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi bebas dan terbuka yang berlaku paling lambat tahun 2020.

 

3.    Organisasi Konferensi Islam (OKI)

 Latar Belakang

Organisasi Konferensi Islam (OKI) merupakan organisasi internasional non militer yang didirikan di Rabat, Maroko pada tanggal 12 Rajab 1389 H / 25 September 1969. Dipicu oleh peristiwa pembakaran Mesjid Al Aqsha yang terletak di kota Al Quds (Jerusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik kristen dan yahudi di Jerusalem, telah menimbulkan reaksi keras dunia, terutama dari kalangan umat Islam . Saat itu dirasakan adanya kebutuhan yang mendesak untuk mengorganisir dan menggalang kekuatan dunia Islam serta mematangkan sikap dalam rangka mengusahakan pembebasan Al Quds. Atas prakarsa Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hassan II dari Maroko, dengan Panitia Persiapan yang terdiri dari Iran, Malaysia, Niger, Pakistan, Somalia, Arab Saudi dan Maroko, terselenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam yang pertama pada tanggal 22-25 September 1969 di Rabat, Maroko.  Konferensi ini merupakan titik awal  bagi pembentukan Organisasi Konferensi Islam (OKI). Secara  umum  latar belakang terbentuknya OKI adalah sebagai berikut :

·           Tahun 1964  : Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di Mogadishu timbul suatu ide untuk menghimpun kekuatan Islam dalam suatu wadah internasional.

·           Tahun 1965  : Diselenggarakan Sidang Liga Arab sedunia di Jeddah Saudi Arabia yang mencetuskan ide untuk menjadikan umat Islam sebagai suatu kekuatan yang menonjol  dan untuk menggalang solidaritas Islamiyah dalam usaha melindungi umat Islam dari zionisme khususnya.

·           Tahun 1967  : Pecah Perang Timur Tengah melawan Israel. Oleh karenanya solidaritas Islam di negara-negara Timur Tengah meningkat.

·           Tahun 1968  : Raja Faisal dari Saudi Arabia  mengadakan kunjungan ke beberapa negara Islam dalam rangka penjajagan lebih lanjut untuk membentuk suatu Organisasi Islam Internasional.

·           Tahun 1969  : Tanggal 21 Agustus 1969 Israel merusak Mesjid Al A q sha. Peristiwa tersebut menyebabkan memuncaknya kemarahan umat Islam terhadap Zionis Israel.

Seperti telah disebutkan diatas, Tanggal 22-25 September 1969 diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Islam di Rabat, Maroko untuk membicarakan pembebasan kota Jerusalem dan Mesjid Al Aqsa dari cengkeraman Israel. Dari KTT inilah OKI berdiri.

Akhir-akhir ini OKI mengubah namanya yang dari sebelumnya Organisasi Konferensi Islam menjadi Organisasi Kerja Sama Islam pada tanggal 28 Juni 2011.

·      TUJUAN ORGANISASI KERJA SAMA ISLAM

·Secara umum tujuan didirikannya organisasi tersebut adalah untuk mengumpulkan bersama sumber daya dunia Islam dalam mempromosikan kepentingan mereka dan mengkonsolidasikan segenap upaya negara tersebut untuk berbicara dalam satu bahasa yang sama guna memajukan perdamaian dan keamanan dunia muslim. Secara khusus,  OKI bertujuan pula untuk memperkokoh solidaritas Islam diantara negara anggotanya, memperkuat kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan iptek. Pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) III OKI , bulan Februar I 1972, telah diadopsi piagam organisasi yang berisi tujuan OKI secara lebih lengkap, yaitu :

·a.  Memperkuat/memperkokoh :

·1).  solidaritas diantara negara anggota;

·2).  kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan iptek.

·3).  perjuangan umat muslim untuk melindungi kehormatan kemerdekaan dan hak-haknya.

·b.  Aksi bersama untuk :

·1).  melindungi tempat-tempat suci umat Islam ;

·2).  memberi semangat dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam memperjuangkan haknya dan kebebasan mendiami daerahnya.

·c.  Bekerjasama untuk :

·1).  menentang diskriminasi rasial dan segala bentuk penjajahan;

·2).  menciptakan suasana yang menguntungkan dan saling pengertian diantara negara anggota dan negara-negara lain.

·

4. Perbankan dan Lembaga Keuangan Internasional

Diantara banyak bank korporat, ada dua bank penting bentukan bersama antara Amerika dan sekutu-sekutunya lewat konferensi Bretton Woods di akhir PD II, yaitu World Bank (WB) dan Internasional Monetory Fund (IMF). WB dan IMF adalah pilar atau pemain globalisasi, bahkan ada yang mengatakan sebagai arsitek ekonomi dunia. Mula-mula fokus kedua lembaga keuangan dunia itu diarahkan ke Eropa Barat, Jepang dan negara-negara sahabat Amerika, tetapi belakangan diarahkan ke negara berkembang. Namun keduanya berperan sebagai instrumen untuk membela kapitalisme internasional, mengupayakan keuntungan maksimal bagi korporasi-korporasi besar, dan melestarikan dominasi ekonomi Amerika. Pembagian kerja masing-masing dapat dilukiskan sebagai berikut: WB memberikan pinjaman jangka panjang ke negara-negara berkembang untuk mendanai proyek-proyek pembangunan semisal membuat jalan, waduk, jembatan dan berbagai pembangunan infrastruktur lainnya. Sedangkan IMF memilih mana negaranegara yang perlu dibantu untuk mencapai stabiitass ekonomi dan finansialnya.

Kalau ingin mendapat bantuan hutang, negara-negara berkembang harus melaksanakan SAP (struktural adjusment programs) yang didiktekan secar sepihak. Bila ada eite nasional yang begitu tunduk dan patuh pada kemauan IMF dan WB, elite nasional negara berkembang akan dipuji dengan segaa pujian bohong-bohongan sampai elite nasional itu tidak sadarkan diri. Eliite nasional negara-negara tertentu yang sudah menjadi hamba sahaya IMF dan WB itu diberi khutbah yang harus dijalankan.

Reaksi internasional terhadap IMF dan WB, dua lembaga yang dianggap lebih banyak menyengsarakan rakyat dinegra berkembang, makin llama makin meluas. Perkembangan global memang sangat cepat. Rata-rata pasien IMF sudah tidak mau dipecundangi oleh IMF, dan termasuk kembarannya WB. Pamor IMF dan WB makin hari makin merosot tajam dan agaknya suit untuk dipulihkan. Peran IMF demikian negatif daam keruntuhan ekonmi Argentina 2001. Rusia yang makin parah ekonminya ketika jadi pasien IMF, kini sudah bebas IMF. Seluruh hutangnya ke IMF sudah dilunasi dan sekarang ekonomi  Rusia, dengan membuang seluruh resep IMF, justru semakin maju,

 

B.  Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang Bermanfaat bagi Indonesia

Kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia mempunyai banyak manfaat. Manfaat yang

diperoleh dari kerja sama menyangkut berbagai bidang kehidupan.

a. Bidang ideologi, manfaatnya antara lain:

a.         mengetahui nilai-nilai yang dianut oleh negara lain,

b.        menghindarkan diri dari pengaruh negatif dari nilai-nilai ideologi yang dianut negara lain,

c.         memperoleh kesempatan untuk menunjukkan keunggulan ideologi Pancasila dalam setiap berhubungan dengan negara lain.

b. Bidang politik, manfaatnya antara lain:

1)        mengetahui perkembangan politik yang terjadi di negara lain,

2)        mencontoh aspek-aspek positif dari kehidupan politik di negara lain,

3)        mempererat hubungan diplomatik dengan negara lain.

c. Bidang ekonomi, manfaatnya antara lain:

1)        menarik minat negara lain untuk menanamkan modalnya atau berinvestasi di negara lain,

2)        dapat menikmati barang-barang yang diproduksi oleh negara lain,

3)        terbukanya peluang untuk mengekspor produksi dalam negeri ke negara lain.

d. Bidang sosial budaya, manfaatnya antara lain:

1)        terbukanya kesempatan untuk mengadakan pertukaran pelajar,

2)        dapat mendatangkan tenaga ahli untuk bidang tertentu di mana negara kita memiliki kekurangan,

3)        dapat saling memperkenalkan budaya masing-masing.

e. Bidang pertahanan dan keamanan, manfaatnya antara lain:

1)        dapat menghindarkan konfl ik dengan negara lain,

2)        terbukanya kesempatan untuk ikut serta dalam proses perwujudan perdamaian dunia,

3)        terciptanya stabilitas keamanan dalam negeri.

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

Keterlibatan Indonesia dalam hubungan internasional terjadi, baik dalam bentuk organisasi internasional maupun kerjasama internasional, antara lain: Konferensi Asia Afrika (KAA), Gerakan Non Blok (GNB), ASEAN (Association of South East Asian Nations), Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries), APEC (Asia Pasific Economi Cooperation), OKI (Organisasi Konferensi Islam), dan sebagainya.

1.        AFTA ( ASEAN Free Trade Area Area)

AFTA atau kawasan perdagangan bebas ASEAN adalah forum kerja sama antarnegara ASEAN yang bertujuan menciptakan wilayah perdagangan bebas di seluruh kawasan ASEAN. EFTA didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga kerja sama ekonomi antara negara-negara Eropa yang tidak termasuk MEE. Negara anggota EFTA terdiri atas Austria, Swiss, Denmark, Norwegia, Swedia, dan Portugal.

2.        APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation Cooperation)

2.APEC merupakan forum kerja sama negara di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara sesama negara anggota. Keberadaan APEC atas prakarsa Bob Hawke (perdana menteri Australia). Tujuan dari APEC tertuang dalam Deklarasi Bogor pada tahun 1994, yaitu menetapkan kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi bebas dan terbuka yang berlaku paling lambat tahun 2020.

3.        Organisasi Konferensi Islam (OKI)

Organisasi Konferensi Islam (OKI) merupakan organisasi internasional non militer yang didirikan di Rabat, Maroko pada tanggal 12 Rajab 1389 H / 25 September 1969. Dipicu oleh peristiwa pembakaran Mesjid Al Aqsha yang terletak di kota Al Quds (Jerusalem) pada tanggal 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik kristen dan yahudi di Jerusalem, telah menimbulkan reaksi keras dunia, terutama dari kalangan umat Islam .

4. Perbankan dan Lembaga Keuangan Internasional

Diantara banyak bank korporat, ada dua bank penting bentukan bersama antara Amerika dan sekutu-sekutunya lewat konferensi Bretton Woods di akhir PD II, yaitu World Bank (WB) dan Internasional Monetory Fund (IMF). WB dan IMF adalah pilar atau pemain globalisasi, bahkan ada yang mengatakan sebagai arsitek ekonomi dunia.

B.  Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang Bermanfaat bagi Indonesia

Kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia mempunyai banyak manfaat. Manfaat yang

diperoleh dari kerja sama menyangkut berbagai bidang kehidupan.

a. Bidang ideologi

b. Bidang politik

c. Bidang ekonomi, manfaatnya antara lain:

d. Bidang sosial budaya, manfaatnya antara lain:

e. Bidang pertahanan dan keamanan, manfaatnya antara lain:

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

http://jenemeks.blogspot.com/2012/04/kerjasama-dan-perjanjian-internasional.html
http://www.kewarganegaraan-rosi.blogspot.com/

 

ALIRAN FAUVISME


Aliran Romantisme

ALIRAN FAUVISME

 

Paul gauguin "la orana maria"

permainan warna yang cantik

 

Van Gogh "The Reeper"

lukisan ini yang katanya menjadi 

awal rujukan Fauvisme

 

1. Pengetian

Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak di lukis. Tidak seperti tidak seperti karya Impresionis , pelukis Fauvisme berpendapat bahwa harmoni warna  yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.

Fauvisme berasal dari kata „les fauves (bahasa Perancis), artinya binatang jalang, binatang buas atau ‗the wild beasts. Istilah ini pertama kali dikemukakan oleh kritikus Perancis Louis Vauxelles terhadap para pelukis yang menggunakan warna-warna yang barbar (tegas dan berani) dan deformasi dari obyek lukisan pada pameran salon dAutomne tahun 1905.

Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, di gantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada tahun 1888 dari komentar paul gauguin kepada paul serusier. “ bagaimana kau mempresentasikan pepohonan itu ? kuning, karena itu tambahkan kuning, lalu banyangkan terlihat agak biru karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion” Fauvisme artinya secara harfiah adalah seni “binatang buas”. Hal ini di dasarkan pada anggapan bahwa lukisan harus di kuasai oleh ungkapan spontan dan melalui warna. Penggunaan garis dalam Fauvisme disederhanakan sehingga yang melihat lukisan dapat mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah di kenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.

 

 

PERKEMBANGAN

Fauvisme merupakan aliran dan gaya seni yang berkembang di Perancis pada akhir abad ke-19. Aliran seni rupa (lukis) ini merambah pula sampai ke beberapa tempat di Eropa, dengan landasan kekaryaan berpegang pada konsep ekspresionisme –yang telah dipelopori van Gogh.

Konsep Seni Fauvisme

Aliran Fauvisme berangkat dari usaha menyempurnakan aliran Impresionisme, suatu peningkatan gaya Paul Gauguin yang dekoratif dan gaya ekspresionisme dari van Gogh. Meskipun aliran Fauvisme tidak memperlihatkan teknik yang sama dan konsisten, tetapi selalu mengandung ciri-ciri yang sama yaitu kekuatan warna, garis blabar yang putus-putus dan penampilan yang serba tidak teratur (disorganized appearance). Tanda-tanda aliran Fauvisme tampak kembali pada permulaan karya Matisse (1892). Kebebasan dan spontanitas dari tanggapan pribadi seniman dari aliran ini dapat disamakan dengan aliran ekspresionisme.

 

2. Ciri aliran Fauvisme

Ciri-ciri aliran Fauvisme sebagai berikut :

  • Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapanganPenggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.

 

3. Tokoh aliran Fauvisme

Tokoh-tokoh dalam aliran Fauvisme sebagai berikut :

  • Henri Matisse
  • Henri Manguin
  • Charles Camoin
  • Henri Evenepoel

 

Para pelukis yang dapat digolongkan ke dalam aliran Fauvisme adalah Rouault, Derain, Vlaminck, dan pelopor utamanya Matisse. Yang lain ialah Raoul Dufy, Koes van Dougen.

Henry Matisse (1869-1954). Menurut Henry Matisse, Fauvisme adalah gerakan reaksi terhadap metodisme yang lamban dari neoImpresionisme Seurat dan Signac (divisionisme). Karya-karyanya yang awal bernada Impresionistis, kemudian pengaruh dari Cezanne dan Gauguin. Pengaruh Cezanne tampak dalam mengungkapkan struktur yang kuat yang ditimbulkan oleh hubungan warna-warna tertentu. Sebagai seorang colorist besar, Matisse banyak terpengaruh oleh pelukis Gauguin dalam menggunakan warna-warna yang bebas dan warna-warna yang murni.

Georges Rouault (1871—1958). Kebebasan pelukis Rouault lebih merupakan keliaran yyang membuat lukisannya lebih bersifat Ekspresionisme. Karya seninya tidak memecahkan suatu peoblem, melainkan melontarkan problem dan isinya banyak merupakan propaganda agama.

 

4. Gambar Aliran Fauvisme

Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan seni lukis. Pengaruh awal lukisan ini mungkin dirintis oleh karya karya paul cezanne, gustave moreau, paul gauguin maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri dalam gerakan fauvisme dan berbeda era dengan di mulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya menjadai pelukis fauvis.

Meskipun aliran ini berumur pendek namun fauvisme menjadi tonggak seni rupa modern berikutnya.

 

5. Kesimpulan

Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak di lukis. Tidak seperti tidak seperti karya Impresionis , pelukis Fauvisme berpendapat bahwa harmoni warna  yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.

2. Ciri aliran Fauvisme

Ciri-ciri aliran Fauvisme sebagai berikut :

  • Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapanganPenggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.

 

3. Tokoh aliran Fauvisme

Tokoh-tokoh dalam aliran Fauvisme sebagai berikut :

  • Henri Matisse
  • Henri Manguin
  • Charles Camoin
  • Henri Evenepoel

Sumber:

http://sikatxdesign.blogspot.com/2012/11/aliran-fauvisme.html

http://sikatxdesign.blogspot.com/2012/11/aliran-fauvisme.html

http://sen1budaya.blogspot.com/2012/11/fauvisme-bagian-4.html

ALIRAN KUBISME


ALIRAN KUBISME

 

1. Pengertian Kubisme

Kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing Bentuk2 karyanya menggunakan bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran). Seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar poster.
Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru.

Istilah “Kubis” itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunan petits cubes (kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti karya-karya tersebut.

 

2.  Perkembangan awal Seni Lukis Kubisme

Dalam tahap perkembangan awal, Kubisme mengalami fase Analitis yang dilanjutkan pada fase Sintetis. Pada 1908-1909 Kubisme segera mengarah lebih kompleks dalam corak yang kemudian lebih sistematis berkisar antara tahun 1910-1912. Fase awal ini sering diberi istilah Kubisme Analitis karena objek lukisan harus dianalisis. Semua elemen lukisan harus dipecah-pecah terdiri atas faset-fasetnya atau dalam bentuk kubus. Objek lukisan kadang-kadang setengah tampak digambar dari depan persis, sedangkan setengahnya lagi dilihat dari belakang atau samping. Wajah manusia atau kepala binatang yang diekspos sedemikian rupa, sepintas terlihat dari samping dengan mata yang seharusnya tampak dari depan.

Pada fase Kubisme Analitis ini, para perupa sebenarnya telah membuat pernyataan dimensi keempat dalam lukisan, yaitu ruang dan waktu karena pola perspektif lama telah ditinggalkan. Bila pada pereiode analitis Braque maupun Picasso masih terbelenggu dalam kreativitas yang terbatas, berbeda pada fase Kubisme Sintetis. Kaum Kubis tidak lagi terpaku pada tiga warna pokok dalam goresan-goresannya. Tema karya-karya mereka pun lebih variatif. Dengan keberanian meninggalkan sudut pandang yang menjadi ciri khasnya untuk beranjak ke tingkat inovatif berikutnya.

Perkembangan karya kaum Kubis selanjutnya adalah dengan perhatian mereka terhadap realitas. Dengan memasukkan guntingan-guntingan kata atau kalimat yang diambil dari suratpaper colle. kabar kemudian direkatkan pada kanvas sehingga membentuk satu komposisi geometris. Eksperimen tempelan seperti ini lazim disebut teknik kolase atau paper colle.
Mengamati perkembangan dunia seni lukis sekarang ini yang bisa dibilang begitu revolusioner, paling tidak Kubisme telah memberi andil dalam kelahiran aliran-aliran baru. Hal ini sekaligus meratakan jalan bagi pengekspresian kreativitas yang tiada batas.

 

3. Tokoh Seni Lukis Kubisme:

Paul Cezane
Pablo Picasso
George Braque
Metzinger
Albert Glazez
But Mochtar
Moctar Apin
Fajar Sidik
Andre Derain

Aliran kubisme di Indonesia diperkenalkan oleh Ries Mulder di ITB Bandung selaku dosen instruktur senior di perguruan itu, sedangkan Ries Mulder berguru dari Jack Louis Villon kelompok kubisme di Paris.

 

 

 

 

 

 

 

 

4. Contoh Gambar Seni Lukis Aliran Kubisme

 

Sumber :

http://www.g-excess.com/aliran-seni-lukis-kubisme-dan-tokoh-seni-lukis-kubisme.html