BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Sejalan perkembangan masyarakat dewasa ini pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan,
salah satunya berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan dengan mengacu pada tujuan pendidikan nasional
Indonesia. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 11 tahun 1989 Pasal 4
merumuskan
“Tujuan pendidikan
nasional yaitu Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi
pekerti luhur, memiliki keterampilan kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. “
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
adalah dengan cara memperbaiki
proses belajar mengajar. Belajar mengajar pada
dasarnya adalah interaksi atau
hubungan timbal balik
antara guru dan
siswa dalam situasi pendidikan.
Oleh karena itu, guru dalam mengajar
dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka
disamping kemampuan dalam
situasi belajar mengajar yang
lebih aktif.
Proses
pembelajaran akan berjalan efektif jika berlangsung dalam kondisi dan situasi
yang kondusif, hangat, menyengkan, menarik dan nyaman. Oleh karena itu,
guru harus memahami berbagai strategi mengajar dengan berbagai
karakteristiknya, sehingga mampu memilih strategi mengajar yang tepat dan mampu
menggunakan metode belajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun
kompetensi yang diharapkan. Salah satu
metode yang diterapkan yaitu pembelajaran dengan strategi pembelajaran Index
Card Match (mencari pasangan) dan Card Sort (Sortir Kartu).
Indeks Card Match merupakan
pembelajaran yang menyenangkan yang digunakan
untuk mengulang materi
yang telah diberikan
sebelumnya, pembelajaran ini membagi
kelas menjadi dua
kelompok besar dimana
satu kelompok akan diberikan kertas yang berisi pertanyaan sedang
kelompok yang lain akan diberi
kertas yang berisi
tentang jawaban dari
pertanyaan yang diberikan pada
kelompok satu, kemudian masing-masing
siswa akan mencari pasangan
soal dan jawabannya.
Kemudian siswa yang
menemukan pasangannya akan duduk
berdekatan kemudian meminta
setiap pasangan secara bergantian
untuk membacakan soal yang diperoleh dengan kertas pada teman-teman yang
lain. Selanjutnya soal tersebut
dijawab oleh pasangannya. Dalam setiap strategi
pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, begitu pula strategi
pembelajaran Index Card Match.
Kelebihan strategi pembelajaran Index Card Match
yaitu:
a)
Siswa menerima satu kartu soal atau
jawaban, namun melalui presentasi antar pasangan,
b)
Terjadi proses diskusi dan presentasi
sehingga menguatkan materi yang hendak dipelajari,
c)
Siswa dapat mempelajari topik atau
konsep lainnya.
Metode Index Card Match merupakan sebuah
strategi pembelajaran yang membantu siswa untuk mendapat pengetahuan,
keterampilan, dan sikap secara aktif serta menjadikan belajar tidak terlupakan
(Silbermen, 2004 : 121 dan 265). Metode pembelajaran Index Card Match
bisa digunakan sebagai metode alternatif yang dirasa lebih bisa memahami
karakteristik belajar peserta didik yang berbeda-beda.
Card Sort merupakan strategi yang digunakan pendidik
dengan maksud mengajak peserta didik
untuk menemukan konep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Strategi Card
Sort merupakan model pembelajaran
aktif ( Active Learning) yang memberdayakan peserta didik untuk aktif dengan menggunakan otak untuk menemukan konsep
dan memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, di samping itu untuk menyiapkan mental dan melatih ketrampilan fisik peserta didik.Card Sort (
sortir kartu) strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik,
klasifikasi, fakta, tentang obyek
atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau
bosan.
Strategi Card
Sort adalah strategi pembelajaran Aktif ( Active learning) yang menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran yaitu
memberdayakan kemampuan siswa.
Dalam aplikasinya siswa belajar tidak semata hanya pada ulangan dan ujian,
namun lebih dituntut pada pengetahuan yang luas, bermanfaat, berkembangdan
relevan dengan kehidupan sehari-hari.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
A. Jelaskan Apa Pengertian Card Sort
1. Sebutkan langkah -langkah Pembelajaran Card Sort:
2. Pengertian Card Sort Sebagai Strategi Pembelajaran
B. Jelaskan Apa Pengertian Pembelajaran
Index Card Match (Mencari
Pasangan)
1. Sebutkan ciri-ciri metode index card match
2.
Sebutkan langkah - langkah strategi pembelajaran index card match
3.
Apa
kelebihan dan kekurangan dan kelebihan Index Card Match
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Card
Sort
Card Sort bisa disebut sortir kartu yaitu pemilahan kartu.
Strategi ini merupakan kegiatan
kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang
obyek atau mereview informasi.
Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan.
1. Langkah-langkah Pembelajaran Card Sort:
a. Setiap peserta didik diberi potongan kertas
yang diberi informasi atau contoh
yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.
b. Mintalah peserta didik untuk bergerak dan
berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan kartu dengan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan peserta didik menemukannya sendiri.
c. Peserta didik dengan kategori yang sama
diminta mempresentasikan kategori
masing-masing di depan kelas.
d. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap
kategori tersebut, berikan point-point penting terkait materi pelajaran.
Catatan:
a. Minta setiap kelompok melakukan penjelasan
tentang kategori yang mereka selesaikan.
b. Pada awal kegiatan bentuklah beberapa tim.
Beri tiap tim satu set kartu yang sudah
diacak sehingga kategori yang mereka sortir tidak nampak. Mintalah setiap tim untuk mensortir kartu-kartu tersebut ke
dalam kategori-kategori tertentu.
Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan benar.
Jadi card sort merupakan strategi yang
menggunakan kartu yang tujuannya
untuk mengaktifkan siswa dan menghilangkan kejenuhan dalam belajar terutama pembelajaran agama.
2. Card Sort Sebagai Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu
garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Di hubungkan dengan belajar mengajar. Strategi bisa
diartikan sebagai polapola umum
kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang
meliputi hal-hal berikut:
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi
dan kualifikasi perubahan tingkah
laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan
hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan
teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal
keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melaksanakan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar
yang selanjutnya akan
dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Dari uraian di atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan
harus dijadikan pedoman
buat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Yaitu:
Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku
yang bagaimana diingainkan sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan itu. Disini
terlihat apa yang dijadikan sebagai sasaran dari kegiatan belajar. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah. Oleh
karena itu, tujuan pengajaran
yang dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami oleh anak didik. Bila tidak, maka kegiatan
belajar mengajar tidak punya
arah dan tujuan yang pasti. Akibat selanjutnya perubahan yang diharapkan
terjadi pada anak didikpun sukar diketahui, karena penyimpangan-penyimpangan
dari kegiatan belajar mengajar. Karena itu rumusan tujuan yang operasional dalam belajar mengajar
mutlak dilakukan oleh
guru sebelum melakukan tugasnya di sekolah.
Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang
diangggap paling tepat dan
efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara guru memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan
teori apa yang guru gunakan
dalam memecahkan suatu kasus, akan mempengaruhi hasilnya. Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan
pendekatan yang berbeda,
akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama. Norma-norma sosial seperti baik, benar, adil dan
sebagainya akan melahirkan
kesimpulan yang berbeda dan bahkan mungkin bertentangan bila dalam cara pendekatannya menggunakan berbagai disiplin
ilmu. Pengertian konsep
dan teori ekonomi tentang baik, benar, atau adil, tidak sama dengan baik, benar atau adil menurrut pengertian dan konsep
dan teori antropologi. Juga
akan tidak sama apa yang dikatakan baik, benar atau adil kalau seseorang guru menggunakan pendekatan agama, karena
pengertian konsep dan
teori agama mengenai baik, benar atau adil itu jelas berbeda dengan ekonomi maupun antropologi. Begitu juga dengan cara
pendekatan yang digunakan
terhadap kegiatan belajar mengajar. Belajar menurut teori Asosiasi, tidak sama dengan pengertian belajar menurut teori Problem solving. Suatu topik tertentu dipelajari atau dibahas dengan
teknik diskusi atau seminar. Juga
akan lain hasilnya andaikata topik yang sama dibahas dengan menggunakan kombinasi berbagai teori.
Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik
belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotivasi anak
didik agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan
masalah, berbeda dengan cara atau metode supaya anak didik terdorong dan mampu
berfikir bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Perlu
dipahami bahwa suatu metode mungkin hanya cocok dipakai untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi dengan sasaran
yang berbeda, guru hendaknya
jangan menggunakan teknik penyajian yang sama. Bila beberapa tujuan ingin diperoleh, maka guru dituntut untuk
memiliki kemampuan tentang
penggunaan berbagai metode atau mengkombinasikan beberapa metode yang relevan. Cara penyajian yang satu mungkin
lebih menekankan kepada peranan anak didik, sementara teknik penyajian yang
lain lebih terfokus kepada peranan guru atau alat-alat pengajaran seperti buku,
atau mesin komputer misalnya. Ada pula metode yang lebih berhasil bila dipakai buat anak didik dalam jumlah yang terbatas, atau cocok
untuk mempelajari materi
tertentu. Demikian juga bila kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas, di perpustakaan, di laboratorium, di
masjid, atau di kebun akan memerlukan
metode yang sesuai agar tujuan tercapai. Masing-masing tempat memiliki
karakteristik dan tujuan yang berbeda-beda, oleh karena itu guru membutuhkan
variasi dalam penggunaan teknik penyajian supaya kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung tidak membosankan.
Keempat,
menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga seorang guru
mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sejauh mana
keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Suatu program baru baru bisa
diketahui keberhasilannya, jika sudah
dilakukan evaluasi. Oleh karena itu, sistem penilaian merupakan salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan dengan
strategi dasar yang lain.
B. Pengertian
1. Pembelajaran Index Card
Match (Mencari Pasangan)
Index card
Match adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang
materi yang telah diajarkan sebelumnya. Namun demikian materi barupun tetap
bisa diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ini dengan catatan,
siswa diberi tugas untuk mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu,
sehingga ketika masuk kelas sudah memiliki bekal pengetahuan.
2. Ciri-ciri metode index card match
1. Metode ini menggunakan kartu
2. Kartu di bagi menjadi dua berisisatu pertanyaan dan satu untuk jawaban
3. Metode ini dilakukan dengancara berpasangan
4. Setiap pasangan membacakan pertanyaan dan jawaban
5. Fungsi metode index card match untuk meningkatkan minat belajar.
1. agar anak-anak lebih cermat dalam pembelajaran.
2. anak akan lebih mudah dalam memahami suatu materi.
3. tidak merasakan kejenuhan dalam pembelajaran.
3. Langkah
– langkah strategi pembelajaran index card match :
1)
Guru membuat potongan – potongan kertas
sejumlah siswa yang ada di dalam kelas.
2)
Bagi jumlah kertas tersebut kedalam dua
bagian yang sama.
3)
Tulis pertanyaan tentang materi yang
tela diberikan pada setengah bagian kertas yang telah di siapkan. Setiap kertas
berisi satu pertanyaan.
4)
Pada separuh kertas yang lain, tulis
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat tadi.
5)
Kocok semua kertas sehingga tercampur
antara soal dengan jawaban.
6)
Beri setiap siswa satu kertas.
7)
Minta siswa untuk mencari pasangan
mereka. Jika ada yang suda menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk atau
berdiri berdekatan.
8)
Setelah semua semua siswa berdekatan dan
duduk sesuai dengan pasangan, setiap pasangan secara bergantian membaca soal
yang diperoleh dengan keras kepada teman – teman yang lain. Selanjutnya soal
tersebut dijawab oleh pasangan –pasangan lain”.
(Hisyam Zaini dkk, 2007: 69-70)
4. kelebihan
dan kekurangan dan kelebihan Index Card Match yaitu:
a) Siswa
menerima satu kartu soal atau jawaban, namun melalui presentasi antar pasangan.
b) Terjadi
proses diskusi dan presentasi sehingga menguatkan materi yang hendak
dipelajari.
c) Siswa
dapat mempelajari topik atau konsep lainnya.
Sedangkan Kekurangan Index Card Match yaitu:
a) Hanya terjadi satu babak saja sehingga
sedikit monoton,
b) Tidak ada poin untuk pasangan
yang lebih cepat bertemu.
Beberapa
masalah yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kektifan siswa pada
proses pembelajaran ekonomi antara lain: daya tangkap siswa, cara mengajar guru, pemahaman
materi ekonomi bagi siswa, suasana kelas dan penerapan strategi
pembelajaran.
Menurut
hasil penelitian membuktikan dengan menggunakan strategi Index Card Match
tingkat keaktifan dan minat siswa dalam proses pembelajaran dan bertanya kepada guru dan kepada temannya, peningkatan dari 1
siswa (2,63%) menjadi 27siswa (71,05%).
Berdasarkan hasil penelitian
di atas dapat disimpulkan bahwa Index Card Match yang termasuk metode pembelajaran active learning merupakan salah
satu faktor yang sangat berperan dalam meningkatkan keaktifan belajar pada
siswa.
Oleh karena itu, sangat
beralasan diadakan penelitian tindakan mengenai penerapan strategi pembelajaran
Index Card Match dalam
meningkatkan keaktifan siswa. Keaktifan
adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan murid – muridnya
untuk aktif jasmani maupun rohani”. Keaktifan jasmani maupun rohani meliputi:
2)
Keaktifan indra: pendengaran
penglihatan, peraba dan lain – lain. Siswa harus dirangsang agar dapat menggunakan
alat indra sebaik mungkin.
3)
Keaktifan akal : akal anak – anak harus
aktif atau diaktifkan untuk menyelesaikan masalah, menimbang – nimbang,
menyusun pendapat dan mengambil keputusan.
4)
Keaktifan ingatan : pada waktu proses
belajar mengajar siswa harus aktif menerima bahan ajar yang disampaikan oleh
guru dan menyimpannya di dalam otak, kemudian suatu saat dia siap untuk
menguratakannya kembali.
5)
Keaktifan emosi: dalam hal ini siswa
hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya karena akan berdampak positif
pada hasil studinya.
6)
Menurut Sudjana (1998: 72) ”Mengemukakan
Keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam:
1)
Turut sertanya dalam melaksanakan tugas
belajarnya.
2)
Terlibat dalam pemecahan masalah
3)
Bertanya kepada guru maupun siswa lain
apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya.
4)
Berusaha mencari informasi yang
diperlikan untuk memecahkan masalah.
5)
Melaksanakan diskusi kelompok sesuai
petunjuk guru.
6)
Menilai kemampuan dirinya dan hasil –
hasil yang diperolehnya.
7)
Melatih diri dalam memecahkan soal atau
masalah sejenis
8)
Kesempatan menggunakan atau menerapkan
apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya”.
BAB III
KESIMPULAN
Card
Sort bisa disebut
sortir kartu yaitu pemilahan kartu. Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan
untuk mengajarkan konsep,
karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Kelemahan yang ada pada strategi Card sort
yang telah diterapkan adalah :
a.
Guru
tidak cukup satu orang karena butuh patner yang membantu mengkondisikan siswa ketika startegi diterapkan
b.
Guru
perlu memberikan penjelasan langkah-langkah yang telah dibuat ketika strategi diterapkan karena ketika tidak jelas
maka akan membuat kelas
semakin ramai dan tidak efektif.
c.
Guru
perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk membuat media dari strategi Card Sort Apalagi yang menarik.
d.
Guru
perlu kreatif dalam membuat metode dan media sehingga tidak monoton dan bosan.
e.
Guru perlu merangsang motivasi siswa dengan
stimulus-stimulus yang sesuai
dengan perkembangan pola pikir seusia mereka.
Index card
Match adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk
mengulang materi yang telah diajarkan sebelumnya. Namun demikian materi barupun
tetap bisa diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ini dengan
catatan, siswa diberi tugas untuk mempelajari topik yang akan diajarkan
terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas sudah memiliki bekal pengetahuan.
Kelebihan dan kekurangan dan kelebihan Index Card Match yaitu:
a) Siswa
menerima satu kartu soal atau jawaban, namun melalui presentasi antar pasangan.
b) Terjadi
proses diskusi dan presentasi sehingga menguatkan materi yang hendak
dipelajari.
c) Siswa
dapat mempelajari topik atau konsep lainnya.
Sedangkan Kekurangan Index Card Match yaitu:
a) Hanya terjadi satu babak saja sehingga
sedikit monoton,
b) Tidak ada poin untuk pasangan
yang lebih cepat bertemu.
DAFTAR PUSTAKA
Fajarwati, Ari. 2009. Upaya Peningkatan Keaktifan
dan Minat Siswa dalam Pembelajaran Matematika
melalui model Index Card Match (Mencari Pasangan). Skripsi (tidak
diterbitkan). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Aminah, 2009. Penerapan
Strategi Pembelajaran Card Sort Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas
VII-A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak Di
MTs. Negeri Batu. Skripsi (tidak diterbitkan). Malang : Fakultas Tarbiyah
UIN Malang
Hisyam Zaini, dkk. 2007. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogjakarta:CTSD
Hisyam Zaini. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Jogja: Pustaka
insan Madani
http://pinarac.wordpress.com/2012/04/06/metode-index-card-match/
http://www.tuanguru.com/2012/11/strategi-pembelajaran-index-card-match.html
Sudjana, Nana. 1998. Dasar- Dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru