MODUL 5
PERCETAKAN
KEGIATAN BELAJAR I
Cetak Saring, Cetak Tinggi, dan
Cetak Dalam
A. CETAK SARING
Pada pembawa gambar (acuan retak) pada mesin
cetak saring terdiri atas kain kasa dari sutra halus, ditempeli dengan sablon yang dipasang membentang pada
bingkai. Karena kain kasa sutera halus dapat berfungsi sebagai saringan maka
proses cetak ini disebut cetak saring. 
Peralatan cetak saring yang digunakan terdiri dari:
- sebuah meja dilengkapi gambar bingkai cetak (Mobel diganti);
- sebuah bingkai cetak untuk memegang layar saringan terbuat dari sutta atau nilan;
- sebuah perata tinta (raluel);
- tinta cetak caring.
Untuk membuat
sablon ada 3 cara:
- sablon
     potong;
- metode
     fotokimia lang sung;
- metode
     fotokimia tidak langsung.
 1. Sablon Potong
Proses pengerjaannya menggunakan film tipis
yang dipasang pada kertas dasar tembus cahaya. Kertas dasar fungsinya sebagai
dasar untuk filmnya dan waktu di otong tidak boleh ikut terpotong.
2. Metede Fotokimia Langsung
Metode fotokimia langsung berdasarkan atas
pemberian lapisan peka cahaya pada kasa. Lapisan peka cahaya ditutup dengan
film positif digambar atau diperoleh secara pemotretan lalu di Untuk penyinaran.
3. Metode Fotokimia Tidak Langsung
Pada metode fotokimia tidak langsung, gambar
dikopi tidak langsung pada kasa, tetapi menggunakan bahan peka cahaya, film
khusus atau juga kertas pigmen, yang setelah penyinaran dan pengembangan
dialihkan kekasa. 
 B. CETAK TINGGI
Disebut tinggi karena
dalam proses cetak, huruf-huruf teks dan/atau gambar letaknya lebih tinggi dari
unsur-unsur yang tidak mencetak. 1Rol-rol tinta hanya menyentuh bagian-bagian
yang tinggi dan memberikan tinta pada bagian tersebut. 
Prinsip tekanan cetak
pada cetak tinggi secara teknis dikerjakan dengan 3 cara:
- mesin
     cetak tangan horizontal (handpress) dan mesin cetak tangan vertikal;
- mesin
     cetak cepat;
- mesin
     cetak rolasi;
C. CETAK DALAM .
Pada proses cetak dalam
huruf-huruf teks dan/atau gambar dimasukkan ke dalam logam-logam acuan cetak.
Bagian yang di dalam setelah diberi penintaan mengalihkan tinta ke kertas
sedangkan permukaan logam yang tidak diproses harus menghasilkan bagian putih
(tidak tercetak} pada cetakan.
KEGIATAN BELAJAR 2
Cetak Offset
Teknik cetak offset merupakan metode cetak datar yang secara teknis .11.
lebih cepat perkembangannya. Metode tersebut memerlukan penggunaan main cetak
offset yang konstruksinya cermat dan bekerja tepat.
Bagian-bagian utama dari mesin
cetak ofset
- tiga
     silinder;
- peralatan
     tinta dan peralatan air;
- alat
     pemasuk dan pengeluaran kertas.
Mesin cetak
offset Heidelberg GTO
- tumpukan
     kertas pemasukan;
- penyalur
     kertas pertama;
- penyalur
     kertas kedua (untuk memasukkan ke dalam silinder cetak);
- bagian
     pembasahan dengan 2 rol air;
- bagian
     penintaan dengan 4 rol tinta;
- silinder
     plat;
- silinder
     karet;
- silinder
     penekan;
- rol-rol
     tinta tambahan;
- slinder
     nyloprint-numerator;
- bagian
     penyaluran ke luar dengan  rantai
     dan alat penjepit.
Skema mesin K-Offset Hedelberg
1. silinder plat
2. silinder
pemindah (karet)
3. silinder
penekan
O  rol-rol air
·      rol-rol tinta
Bagian utama alat pemasuk dan pengeluar kertas
terdiri atas:
- meja
     tumpukan;
- penata
     tumpukan (penghantar depan, penata samping dan belakang);
- batang
     pemasukan-hisap dengan alat hisapnya;
- alat
     hembus kertas;
- pengatur
     tinggi tumpukan;
- per
     pemisah lembaran;
- meja
     pemasukan dengan roda angkut, ban angkut, batang dengan rol hantar,
     Penepat samping (penepat tarik atau dorong), skala penyetelan, Penepat
     depan;
- rol
     pemasukan;
- penerus
     kertas rangkap. ...
Bagian utama alat penerima kertas yang telah
dicetak
- meja
     penerima kertas yang telah dicetak;
- alat
     penepat samping;
- alat
     penyodok rata kertas;
- alat
     penepat depan;
- alat
     pengatur tinggi kertas.
Peralatan tinta
Komponen mesin cetak ofset yang paling banyak
mempengaruhi mutu cetakan ialah peralatan tinta dan peralatan airnya.
Peralatan
tinta terdiri atas:
- bak
     tinta;
- rol
     hantar;
- rol
     jilat;
- rol
     angkut;
- rol
     bagi;
- rol
     perata.
 Peralatan air
Peralatan air berfungsi untuk membasahi pelat
offset secara otomatis sewaktu mencetak. Bagian pelat cetak ofset yang tidak
mencetak bekerja menarik aja sedangkan gambar cetak yang berlemak menolak air
pembasah.
Peralatan air terdiri atas:
- bak
     air;
- rol
     bak air;
- rol
     jilat air;
- rol
     distribusi;
- rol
     air pelat.
A.     
TAHAP-TAHAP YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENJALANKAN
MESIN OFFSET
1. Penumpukan Kertas
Alat pemasukan kertas
bekerja secara otomatis dan sangat peka. Menumpuk kertas dengan tangan
merupakan kebiasaan yang baik. Kertas yang akan dicetak harus dikibas lepas
(diketruk) pada waktu menumpuknya.
Sebelum kertas
diletakkan di atas alat pemasukan kertas terlebih dahulu  harus diluruskan kembali, terutama kertas
yang melengkung atau mengeriting.
Menumpuk lembaran
kertas pada papan penumgiukan kertas harus ditempatkan mepet pada
penata%tumpukan kertas dan letaknya harus siku-siku dan tegak lurus.
Cara mengisi alat pemasukan
kertas pada mesin kecil
Papan penumpukan kertas diturunkan ke bawah
dengan metnutar roda pemutar dengan tangan
2. Penyetelan Alat Pemasukan Kertas
Alat pemasukan kertas
dapat disetel setelah kedudukan tumpukan kertas grada pada alat pemasukan.
Tujuan pekerjaan ini
adalah untuk mempelajari dan dapat melakukan penyetelan alat pemasukan dengan
baik.
3. Penyetelan Penepat Samping
Tujuan penyetelan
penepat samping adalah agar dapat bekerja dengan tepat tanpa merusak kertas.
Untuk menempatkan kertas secara tepat terhadap pelat cetak kertas harus
bergerak ke samping. Gerak ini dilakukan oleh enepat samping.
4. Penyetelan Alat Pengeluaran
Tujuannya adalah agar
terdapat susunan tumpukan kertas yang datar dan rapi selaingga depat langsung
ditempatkan kembali pada alat pemasukan kertas.
5. Penyesuaian Pelat dan Kain Karet
Untuk mendapatkan
cetakan, gambar di pelat harus dipindahkan ke kain karet, kemudian dari kain
karet ke atas kertas. Supaya pemindahan berhasil.
Tekanan cetak antara
silinder pelat dan silinder karet dapat diubah dengan membuat lapisan dasar
pada pelat atau kain karet lebih tipis atau tebal atau mengubah kedudukan silinder.
6. Pembersihan Pelat dan Silinder
Tujuan pembersihan
adalah untuk menemukan cara yang terbaik guna membersihkan pelat, pelapis dan
silinder, dan dapat mencegah kotoran sampai di bawah pelat cetak. 
Pasir, serbuk kayu,
tinta kering di mana pun melekatnya akan menimbul an kesulitan.
7. Pemasangan Pelat Cetak
Memasang pelat harus
benar-benar diperhatikan dan dilaksanakan dengan seksama dan tepat agar dapat
dikerjakan tanpa menggeser ke kiri atau ke kanan.
8. Penyiapan Pelat Cetak
Penyiapan ini
dimaksudkan agar pelat yang akan dicetak dapat dikerjakan tanpa menimbulkan
gangguan-gangguan.
9. Pemakaian Gom dan Air
Tujuannya adalah untuk
memperlakukan gom, air, dan lain-lain dengan tepat. Kerapian merupakan salah
satu hal yang penting dalam pemakaian go Air digunakan untuk membersihkan pelat
dan harus berada.
10. Pemakaian Peralatan Air
Tujuannya untuk menjaga
agar pelat tetap basah waktu mencetak. Pelat mempunyai bagian yang menerima
tinta. Ada juga bagian yang menolak tinta tapi menerima air. Bagian yang
menerima air pada waktu mencetak harus tetap basah, dan ini memerlukan
pembasahan yang dilakukan oleh peralatan air.
 11.
Pemakaian Peralatan Tinta
Tujuannya untuk menjaga
agar pelat tetap menerima tinta dengan baik waktu mencetak. Pada bagian pelat
yang menerima tinta waktu mencetak, harus tetap tertintai, dan ini memerlukan
penintaan yang dilakukan oleh peralatan tinta.
12. Membersihkan Peralatan Air
Tujuannya untuk
membersihkan peralatan sedemikian rupa agar selalu bersih, bekerja dengan baik,
tidak berlemak, dan taban lama.
13. Membersihkan Peralatan Tinta
Bak tinta gunanya untuk
memberikan tinta secara otomatis dalam jumlah yang tepat sesuai dengan
keperluan cetak sehingga peralatan selalu bersih, dapat bekerja dengan baik,
dan tahan lama.
14. Penanggalan Pelat Cetak
Setelah selesai
mencetak, pelat disimpan untuk digunakan lagi bila harus mencetak ulang.
Sebelum diangkat Jari mesin cetak pelat harus diberi gom secara therata dan
jangan terlalu tebal untuk menjaga agar pelat tidak teroksidasi.
B.
PETUNJUK PENGOPERASIAN MESIN CETAK OFFSET SECARA SEDERHANA
Pada penataan persiapan
yang agak sederhana bagi mesin cetak offset, secara umum harus dilakukan
pekerjaan-pekerjaan dalam urutan sebagai berikut.
- Masukkan kabel listrik mesin cetak pada stop kontaknya setelah alat
     pemasukan kertas menurut ukuran dan berat kertas yang digunakan serta menurut
     Penepat depan dan samping (register) gambar cetak pada pelat, siap
     dioperasikan.
-  Periksa alat pengangkut kertas dengan
     melintaskan beberapa kertas kosong (blangko) melalui mesin cetak. Periksa
     kerja mekanik alat pengangkutan kertas--tentang baiknya penyampaian lembar
     kertas pada penepat depan dengan penepat samping dan baiknya pengeluaran
     kertas dalam bak pengeluaran atau meja tumpukan kertas.
- Periksa peralatan air untuk mengetahui bersihnya rol, dan pasang
     pada tempatnya.
- Periksa tinggi permukaan air, setelah bak air diberi air, dan kalau
     perlu juga ketepatan derajat keasamannya (pH). Kemudian jalankan mesin cetak
     untuk pemberian air pada rol-rol air hingga basah.
- Periksa peralatan tinta untuk mengetahui bersihnya bak dan tinta,
     dan pasang pada tempatnya. Setel bak tinta agar tinta yang dialirkan
     sesuai dengan kebutuhan.
- Pasang pelat yang akan dicetak pada mesin cetak yang ditempatkan
     pada silinder pelat (pelat harus betul-betul melekat rapat tidak boleh
     kendur), lalu pelat dicuci dengan air untuk menghilangkan gomnya.
- Pencetakan menurut jumlah (oplah) dapat dimulai.
-  Setelah pelat diangkat,
     bersihkan kain karet dengan minyak tanah atau cairan yang khusus untuk
     mencuci kain karet.
-  Periksalah silinder tekan,
     kalau kotor dibersihkan dengan minyak tanah atau bensin.
-  Cabutlah kabel penghubung
     listrik untuk keamanan.
Pada
pemeriksaan cetakan setelan terakhir harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
- Ketepatan kedudukan gambar cetak pada
     cetak setelan harus sesuai dengan permintaan.
- Posisi penepat depan dan samping harus
     tepat dan tidak boleh berubah-ubah, dicek dengan beberapa lembar cetakan.
- Tinta hasil cetakan harus baik (tajam dan
     terang) tidak buram, dan bersih tidak ada penodaan kotoran.
- Hasil cetakan tinta harus rata dan sama
     dari awal sampai akhir cetakan.
- Cetakan setelan selalu dibandingkan dengan
     cetak jumlah, atau model aslinya untuk menjaga agar tidak ada kesalahan.
 
