Wednesday, 11 November 2015

RISUME MODUL 5 PERCETAKAN JURUSAN PERPUSTAKAAN

MODUL 5

PERCETAKAN

 

KEGIATAN BELAJAR I

Cetak Saring, Cetak Tinggi, dan

Cetak Dalam

 

A. CETAK SARING

Pada pembawa gambar (acuan retak) pada mesin cetak saring terdiri atas kain kasa dari sutra halus, ditempeli dengan sablon yang dipasang membentang pada bingkai. Karena kain kasa sutera halus dapat berfungsi sebagai saringan maka proses cetak ini disebut cetak saring.

Peralatan cetak saring yang digunakan terdiri dari:

  1. sebuah meja dilengkapi gambar bingkai cetak (Mobel diganti);
  2. sebuah bingkai cetak untuk memegang layar saringan terbuat dari sutta atau nilan;
  3. sebuah perata tinta (raluel);
  4. tinta cetak caring.

Untuk membuat sablon ada 3 cara:

  1. sablon potong;
  2. metode fotokimia lang sung;
  3. metode fotokimia tidak langsung.

 

 1. Sablon Potong

Proses pengerjaannya menggunakan film tipis yang dipasang pada kertas dasar tembus cahaya. Kertas dasar fungsinya sebagai dasar untuk filmnya dan waktu di otong tidak boleh ikut terpotong.

2. Metede Fotokimia Langsung

Metode fotokimia langsung berdasarkan atas pemberian lapisan peka cahaya pada kasa. Lapisan peka cahaya ditutup dengan film positif digambar atau diperoleh secara pemotretan lalu di Untuk penyinaran.

3. Metode Fotokimia Tidak Langsung

Pada metode fotokimia tidak langsung, gambar dikopi tidak langsung pada kasa, tetapi menggunakan bahan peka cahaya, film khusus atau juga kertas pigmen, yang setelah penyinaran dan pengembangan dialihkan kekasa.

 B. CETAK TINGGI

Disebut tinggi karena dalam proses cetak, huruf-huruf teks dan/atau gambar letaknya lebih tinggi dari unsur-unsur yang tidak mencetak. 1Rol-rol tinta hanya menyentuh bagian-bagian yang tinggi dan memberikan tinta pada bagian tersebut.

Prinsip tekanan cetak pada cetak tinggi secara teknis dikerjakan dengan 3 cara:

  1. mesin cetak tangan horizontal (handpress) dan mesin cetak tangan vertikal;
  2. mesin cetak cepat;
  3. mesin cetak rolasi;

 

C. CETAK DALAM .

Pada proses cetak dalam huruf-huruf teks dan/atau gambar dimasukkan ke dalam logam-logam acuan cetak. Bagian yang di dalam setelah diberi penintaan mengalihkan tinta ke kertas sedangkan permukaan logam yang tidak diproses harus menghasilkan bagian putih (tidak tercetak} pada cetakan.

 

 

KEGIATAN BELAJAR 2

Cetak Offset

 

Teknik cetak offset merupakan metode cetak datar yang secara teknis .11. lebih cepat perkembangannya. Metode tersebut memerlukan penggunaan main cetak offset yang konstruksinya cermat dan bekerja tepat.

Bagian-bagian utama dari mesin cetak ofset

  1. tiga silinder;
  2. peralatan tinta dan peralatan air;
  3. alat pemasuk dan pengeluaran kertas.

Mesin cetak offset Heidelberg GTO

  1. tumpukan kertas pemasukan;
  2. penyalur kertas pertama;
  3. penyalur kertas kedua (untuk memasukkan ke dalam silinder cetak);
  4. bagian pembasahan dengan 2 rol air;
  5. bagian penintaan dengan 4 rol tinta;
  6. silinder plat;
  7. silinder karet;
  8. silinder penekan;
  9. rol-rol tinta tambahan;
  10. slinder nyloprint-numerator;
  11. bagian penyaluran ke luar dengan  rantai dan alat penjepit.

 

Skema mesin K-Offset Hedelberg

1. silinder plat

2. silinder pemindah (karet)

3. silinder penekan

O  rol-rol air

·      rol-rol tinta

 

Bagian utama alat pemasuk dan pengeluar kertas terdiri atas:

  1. meja tumpukan;
  2. penata tumpukan (penghantar depan, penata samping dan belakang);
  3. batang pemasukan-hisap dengan alat hisapnya;
  4. alat hembus kertas;
  5. pengatur tinggi tumpukan;
  6. per pemisah lembaran;
  7. meja pemasukan dengan roda angkut, ban angkut, batang dengan rol hantar, Penepat samping (penepat tarik atau dorong), skala penyetelan, Penepat depan;
  8. rol pemasukan;
  9. penerus kertas rangkap. ...

 

Bagian utama alat penerima kertas yang telah dicetak

  1. meja penerima kertas yang telah dicetak;
  2. alat penepat samping;
  3. alat penyodok rata kertas;
  4. alat penepat depan;
  5. alat pengatur tinggi kertas.

 

Peralatan tinta

Komponen mesin cetak ofset yang paling banyak mempengaruhi mutu cetakan ialah peralatan tinta dan peralatan airnya.

Peralatan tinta terdiri atas:

  1. bak tinta;
  2. rol hantar;
  3. rol jilat;
  4. rol angkut;
  5. rol bagi;
  6. rol perata.

 

 

 Peralatan air

Peralatan air berfungsi untuk membasahi pelat offset secara otomatis sewaktu mencetak. Bagian pelat cetak ofset yang tidak mencetak bekerja menarik aja sedangkan gambar cetak yang berlemak menolak air pembasah.

 

Peralatan air terdiri atas:

  1. bak air;
  2. rol bak air;
  3. rol jilat air;
  4. rol distribusi;
  5. rol air pelat.

 

A.      TAHAP-TAHAP YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENJALANKAN MESIN OFFSET

1. Penumpukan Kertas

Alat pemasukan kertas bekerja secara otomatis dan sangat peka. Menumpuk kertas dengan tangan merupakan kebiasaan yang baik. Kertas yang akan dicetak harus dikibas lepas (diketruk) pada waktu menumpuknya.

Sebelum kertas diletakkan di atas alat pemasukan kertas terlebih dahulu  harus diluruskan kembali, terutama kertas yang melengkung atau mengeriting.

Menumpuk lembaran kertas pada papan penumgiukan kertas harus ditempatkan mepet pada penata%tumpukan kertas dan letaknya harus siku-siku dan tegak lurus.

 

 

 

Cara mengisi alat pemasukan kertas pada mesin kecil

Papan penumpukan kertas diturunkan ke bawah dengan metnutar roda pemutar dengan tangan

 

2. Penyetelan Alat Pemasukan Kertas

Alat pemasukan kertas dapat disetel setelah kedudukan tumpukan kertas grada pada alat pemasukan.

Tujuan pekerjaan ini adalah untuk mempelajari dan dapat melakukan penyetelan alat pemasukan dengan baik.

3. Penyetelan Penepat Samping

Tujuan penyetelan penepat samping adalah agar dapat bekerja dengan tepat tanpa merusak kertas. Untuk menempatkan kertas secara tepat terhadap pelat cetak kertas harus bergerak ke samping. Gerak ini dilakukan oleh enepat samping.

4. Penyetelan Alat Pengeluaran

Tujuannya adalah agar terdapat susunan tumpukan kertas yang datar dan rapi selaingga depat langsung ditempatkan kembali pada alat pemasukan kertas.

5. Penyesuaian Pelat dan Kain Karet

Untuk mendapatkan cetakan, gambar di pelat harus dipindahkan ke kain karet, kemudian dari kain karet ke atas kertas. Supaya pemindahan berhasil.

Tekanan cetak antara silinder pelat dan silinder karet dapat diubah dengan membuat lapisan dasar pada pelat atau kain karet lebih tipis atau tebal atau mengubah kedudukan silinder.

6. Pembersihan Pelat dan Silinder

Tujuan pembersihan adalah untuk menemukan cara yang terbaik guna membersihkan pelat, pelapis dan silinder, dan dapat mencegah kotoran sampai di bawah pelat cetak.

Pasir, serbuk kayu, tinta kering di mana pun melekatnya akan menimbul an kesulitan.

7. Pemasangan Pelat Cetak

Memasang pelat harus benar-benar diperhatikan dan dilaksanakan dengan seksama dan tepat agar dapat dikerjakan tanpa menggeser ke kiri atau ke kanan.

8. Penyiapan Pelat Cetak

Penyiapan ini dimaksudkan agar pelat yang akan dicetak dapat dikerjakan tanpa menimbulkan gangguan-gangguan.

9. Pemakaian Gom dan Air

Tujuannya adalah untuk memperlakukan gom, air, dan lain-lain dengan tepat. Kerapian merupakan salah satu hal yang penting dalam pemakaian go Air digunakan untuk membersihkan pelat dan harus berada.

10. Pemakaian Peralatan Air

Tujuannya untuk menjaga agar pelat tetap basah waktu mencetak. Pelat mempunyai bagian yang menerima tinta. Ada juga bagian yang menolak tinta tapi menerima air. Bagian yang menerima air pada waktu mencetak harus tetap basah, dan ini memerlukan pembasahan yang dilakukan oleh peralatan air.

 11. Pemakaian Peralatan Tinta

Tujuannya untuk menjaga agar pelat tetap menerima tinta dengan baik waktu mencetak. Pada bagian pelat yang menerima tinta waktu mencetak, harus tetap tertintai, dan ini memerlukan penintaan yang dilakukan oleh peralatan tinta.

12. Membersihkan Peralatan Air

Tujuannya untuk membersihkan peralatan sedemikian rupa agar selalu bersih, bekerja dengan baik, tidak berlemak, dan taban lama.

13. Membersihkan Peralatan Tinta

Bak tinta gunanya untuk memberikan tinta secara otomatis dalam jumlah yang tepat sesuai dengan keperluan cetak sehingga peralatan selalu bersih, dapat bekerja dengan baik, dan tahan lama.

14. Penanggalan Pelat Cetak

Setelah selesai mencetak, pelat disimpan untuk digunakan lagi bila harus mencetak ulang. Sebelum diangkat Jari mesin cetak pelat harus diberi gom secara therata dan jangan terlalu tebal untuk menjaga agar pelat tidak teroksidasi.

 

 

B. PETUNJUK PENGOPERASIAN MESIN CETAK OFFSET SECARA SEDERHANA

Pada penataan persiapan yang agak sederhana bagi mesin cetak offset, secara umum harus dilakukan pekerjaan-pekerjaan dalam urutan sebagai berikut.

  1. Masukkan kabel listrik mesin cetak pada stop kontaknya setelah alat pemasukan kertas menurut ukuran dan berat kertas yang digunakan serta menurut Penepat depan dan samping (register) gambar cetak pada pelat, siap dioperasikan.
  2.  Periksa alat pengangkut kertas dengan melintaskan beberapa kertas kosong (blangko) melalui mesin cetak. Periksa kerja mekanik alat pengangkutan kertas--tentang baiknya penyampaian lembar kertas pada penepat depan dengan penepat samping dan baiknya pengeluaran kertas dalam bak pengeluaran atau meja tumpukan kertas.
  3. Periksa peralatan air untuk mengetahui bersihnya rol, dan pasang pada tempatnya.
  4. Periksa tinggi permukaan air, setelah bak air diberi air, dan kalau perlu juga ketepatan derajat keasamannya (pH). Kemudian jalankan mesin cetak untuk pemberian air pada rol-rol air hingga basah.
  5. Periksa peralatan tinta untuk mengetahui bersihnya bak dan tinta, dan pasang pada tempatnya. Setel bak tinta agar tinta yang dialirkan sesuai dengan kebutuhan.
  6. Pasang pelat yang akan dicetak pada mesin cetak yang ditempatkan pada silinder pelat (pelat harus betul-betul melekat rapat tidak boleh kendur), lalu pelat dicuci dengan air untuk menghilangkan gomnya.
  7. Pencetakan menurut jumlah (oplah) dapat dimulai.
  8.  Setelah pelat diangkat, bersihkan kain karet dengan minyak tanah atau cairan yang khusus untuk mencuci kain karet.
  9.  Periksalah silinder tekan, kalau kotor dibersihkan dengan minyak tanah atau bensin.
  10.  Cabutlah kabel penghubung listrik untuk keamanan.

 

 

Pada pemeriksaan cetakan setelan terakhir harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

  1. Ketepatan kedudukan gambar cetak pada cetak setelan harus sesuai dengan permintaan.
  2. Posisi penepat depan dan samping harus tepat dan tidak boleh berubah-ubah, dicek dengan beberapa lembar cetakan.
  3. Tinta hasil cetakan harus baik (tajam dan terang) tidak buram, dan bersih tidak ada penodaan kotoran.
  4. Hasil cetakan tinta harus rata dan sama dari awal sampai akhir cetakan.
  5. Cetakan setelan selalu dibandingkan dengan cetak jumlah, atau model aslinya untuk menjaga agar tidak ada kesalahan.