Saturday, 31 October 2015

MAKALAH SOSIOLOGI LEMBAGA SOSIAL KELUARGA

KARYA KOMPUTER BIRAYANG Penyelenggaraan Jenazah

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latarbelakang

Sosiologi, sebagai salah satu bidang ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan interaksinya, memiliki banyak aspek yang harus digali. Untuk memperdalam pengetahuan serta pemahaman kita mengenai salah satu cabang sosiologi yakni sosiologi keluarga, perlu adanya analisis teoritis (theoretical analysis) yang membahas masalah lembaga/ institusi keluarga dan secara khusus membahas masalah jumlah dan perbedaan umur anak, latar belakang suku, tingkat ekonomi dan pendidikan, serta komunikasi dan interaksi keluarga dengan masyarakat dan budaya sekitarnya.

Keluarga, dalam perspektif antropologi budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan konsep kekerabatan. Kita mengetahui bahwa Indonesia dengan beraneka ragam suku dan budayanya memiliki tiga mazhab besar sistem kekerabatan : Sistem patrilineal, matrilineal, dan bilateral. Ketiga sistem ini membentuk suatu hubungan yang akhirnya menjadi lembaga keluarga secara utuh.

Jika kita analisis dalam perspektif sosiologi, keluarga sebagai lembaga memiliki peranan dalam interaksi sosial di masyarakat. Bagaimana peran institusi keluarga dalam membentuk suatu interaksi sosial kami analisis secara gamblang dalam makalah ini.

 

 

B. Rumusan masalah

·           Apa pengertian dari lembaga keluarga, Ciri-ciri dari lembaga keluarga dan apa  fungsi dan peran fungsi dari lembaga keluarga ?

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

1.   Pengertian lembaga keluarga

Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia.

Lembaga keluarga adalah lembaga yang bersifat universal artinya seluruh masyarakat didunia mengenal akan lembaga tersebut. Dalam kajian sosiologi, keluarga merupakan salah satu bentuk masyarakat dalam kesatuan sosial yang terkecil yang berfungsi untuk melangsungkan eksistensi kemasyarakatan melalui fungsi reproduksi dan sosial lembaga . lembaga tidak terlepas dari masa lasing yang diatur melalui perkawinan pemeliharaan anak, kekerabatan pemenuhan kebutuhan pokok pencapaian tujuan dan pembinaan masalah kewargaan. Kelansungan hidup dalam keluarga akan tergantung dari partisipasi sluruh anggota keluarga untuk membinanya. Ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang berperan sebagai pemimpin dalam aktivitas keluarga. Ibu berperan sebagai pengayong membina anak-anak dan sebagai tempat untuk bertukar pikiran diantara keluarga-keluarga. Begitu pula dengan anggota yang lain anak dan kerabat menjadi satu unit keluarga, memiliki kewajiban untuk ikut menjaga keluarga dan juga kelansungan keluarga.

 

2.   Proses terbentuknya lembaga keluarga

Kehidupan sosial/masyarakat menginginkan adanya suatu keteraturan, ketentraman dalam berintraksi, berkomunikasi untuk memenuhi jumlah kebutuhan dasar manusia bahkan sampai pengawasannya tanpak adanya lembaga sosial yang mengatur kehidupan masyarakat tidak akan terkendali sesuai kehendak bebasnya.

 

3. Ciri-ciri suatu keluarga adalah:

  • Merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari berbagai usia dan jenis kelamin.  
  • Minimal 2 orang dari mereka mempunyai hubungan sebagai suami dan istri yang diakui oleh masyarakat dan mepunyai anggota keluarga melalui suatu pernikahan yang sah.
  • Mempunyai seperangkat aturan sosial tetentu yang diakui dan dijalankan bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga.
  • Mempunyai fungsi pokok, diantaranya fungsi reproduksi,ekonomi,sosialisasi dan perlindungan.
  • Menempati tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu

 

4.   Peranan lembaga keluarga

   Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pendidikan keluarga berfungsi:

a.       Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak

b.      Menjamin kehidupan emosional anak

c.       Menanamkan dasar pendidikan moral

d.      Memberikan dasar pendidikan sosial.

e.       Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.

 

5.  Fungsi manifest lembaga keluarga

Dengan adanya keluarga mereka dapat melanjutkan keturunan (fungsi biologis). Penduduk lama di daerah ini rata-rata merupakan kelurga besar (memiliki banyak anak). Hal ini mungkin dipengaruhi dengan adanya semboyan orang zaman dulu ‘banyak anak banyak rejeki’. Namun, sejalan dengan berkembangnya zaman, penduduk di daerah ini mulai menerapkan KB sehingga  semboyann tersebut mulai menghilang. Jadi, keluarga mempunyai fungsi manifest sebagai pengaturan hubungan biologis atau reproduksi. Melalui hubungan biologis inilah keluarga memperoleh keturunan sehingga keberadaan keluarga dapat terus berlanjut.

Keluarga juga mempunyai fungsi manifest sebagai tempat untuk menapatkan kasih saying (afeksi). Di daerah ini, fungsi keluarga sebagai fugsi afeksi berjalan dengan sangat baik. Masing-masing orang tua memiliki cara tersendiri untuk mencurahkan rasa kasih saying terhdap keluarganya.

Fungsi manifest yang paling tampak adalah fungsi edukatif (mendidik keluarga). Keluarga merupakan tempat pertama bagi orang anak untuk menerima pendidikan dan pembinaan. Melalui keluarga, kepribadian anak akan terbentuk melalui proses inteaksi yang terjadi dalam keluaraga. Dalam hal ini, yang paling berperan adalah orang tua.Jadi, Orang tua harus menjadi figure yang baik bagi anak-anaknya.

 

6.  Fungsi Laten lembaga keluarga

Selain fungsi-fungsi manifest di atas, lembaga keluarga juga mempunyai fungsi laten (tersembunyi)

lembaga keluarga memiliki fungsi ekonomi (mengatur masala ekonomi keluarga) yang berbeda-beda. Mayoritas, dalam pemenuhan kebutuhan, keluarga di daerah ini saling melengkapi. Artinya, tidak hanya ayah (kepala keluarga) saja yang mencari nafkah, tetapi istripun juga berperan dalam pemenuhan kebuuhan keluarga.

Keluarga juga berperan penting dalam fungsi religius. Keluarga yang ada di daerah ini mayoritas beragama islam, secara turun temurun, mereka juga mengajarkan ajaran agama islam kepada anak-naknya. Jadi, dalam hal ini, keluarga memunyai fungsi untuk memperenalkan anggota keluarganya untuk hidup beragama.

 

BAB III

PENUTUP

A.  KESIMPULAN

Dari analisis di atas, kami dapat kami simpulkan beberapa hal, antara lain:

  1. Keluarga merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam proses alih kebudayaan, di mana keluarga adalah elemen terkecil dan fundamental dalm pendidikan seorang individu.
  2. Keluarga, baik ditinjau secara genetis maupun secara kultural, memiliki sistem interaksi tersendiri yang membuat keluarga sebagai lembaga dapat memasuki struktur dan lapisan sosial di masyarakat.
  3. Masalah keluarga, seperti kekerasan terhadap anak dan kekerasan terhadap isteri yang dikategorikan sebagai perilaku kriminal sudah seharusnya dijadikan isu publik sehingga persoalan kekerasan dalam keluarga ini jika telah melampaui batas dapat memasuki ranah hukum. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kemelut internal keluarga sebaiknya tidak dimasukkan ke ranah hukum secara terburu-buru, namun harus diselesaikan dulu secara internal dalam keluarga itu sendiri.
  4. Fungsi keluarga sebagaimana yang disebutkan oleh Horton & Hunt (1984), seyogianya diperhatikan oleh keluarga beserta aturan-aturan yang mengkhususkannya.

 

B.  SARAN

Keluarga sangat penting bagi tiap individu dalam menghadapi perubahan sosial budaya. Oleh karena itu keluarga seharusnya dapat menjadi pengontrol dan pengawas bagi anggota-anggotanya. Selain itu kekerasan-kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga seharusnya dapat dicegah apabila ada toleransi antar anggota keluarga.

Kami mengharapkan, keluarga dapat menjalankan fungsi dan perannya masing-masing sebagai bagian terkecil masyarakat. Bukankah perubahan itu dapat dimulai dari hal yang terkecil?

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://ibnulkhattab.blogspot.com/2008/10/lembaga-keluarga-sebuah-telaah-ringkas.html

http://deninursamsi.wordpress.com/2009/04/05/lembaga-keluarga/

tegallumbuh.wordpress.com/2012/08/21/tujuan-keluarga/
Mulyadi, Seto, 2006. Kekerasan Pada Anak. Artikel dimuat di Kompas, 14 Januari 2006.

http://anggraenimunggi91.wordpress.com/2011/11/30/fungsi-manifes-laten-lembaga-keluarga/

 

Bingung Tidak bisa Copy Paste lihat caranya klik DISINI