Friday, 30 October 2015

MAKALAH PIDATO

KARYA KOMPUTER BIRAYANG

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Pidato merupakan kegiatan berbicara yang kita lakukan di depan umum. Namun, tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut. Hal itu karena, ketidaksiapan ataupun tidak adanya pengalaman berbicara di hadapan orang banyak meskipun pada dasarnya setiap orang dapat berbicara.

Makalah ini penyusun maksudkan sebagai dasar untuk memahami secara umum bagaimana cara kita dalam melakukan pidato atau berpidato.Dengan mengetahui hal tersebut kita akan lebih memahami bagaimana seharusnya kita saat berbicara di depan khalayak umum.

Sesuai dengan judul yang diemban makalah ini yaitu “TATA CARA BERPIDATO”, maka makalah ini mengupas segala yang ada kaitannya dengan kegiatan berpidato.

 

1.2  Rumusan Masalah

  1. Apa itu pidato?
  2. Bagaimana kriteria dalam melakukan pidato?
  3. Metode apa saja yang dapat kita gunakan pada saat akan berpidato?

 

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah untuk memberi informasi dan pengetahuan mengenai apa itu pidato, untuk apa kita berpidato, dan bagaimana cara kita untuk mampu berpidato.

 

BAB II

TATA CARA BERPIDATO

 

2.1 Pengertian Pidato 

Pidato ialah kegiatan berbahasa lisan. (Cermat Berbahasa Indonesia, hal 228 : 2009) Pidato adalah berucap didepan umum untuk tujuan tertentu. (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, hal 455 : 2005)

Jadi, Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal yang ditujukan untuk orang banyak. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran bahasa indonesia. Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh presiden.

Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya diperhatikan serta kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan.

 

2.2 Tujuan Pidato

Suatu pidato tentu memiliki tujuan dan maksud yang ingin disampaikan, tujuan pidato antara lain :

  • Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
  • Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
  • Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

 

 

2.3 Kriteria Berpidato

  • Isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung.
  • Isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar.
  • Isinya tidak menimbulkan pertentangan sara.
  • Isinya jelas.
  • Isinya benar dan objektif.
  • Bahasa yang dipakai mudah dipahami.
  • Bahasanya disampaikan secara santun, rendah hati dan bersahabat.

 

2.4 Kerangka Susunan Pidato 

Skema susunan suatu pidato yang baik :

  • Pembukaan dengan salam pembuka.
  •  Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi.
  • Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
  • Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll).

 

2.5 Fungsi pidato

  • Mempermudah komunikasi antar atasan dan bawahan.
  • Mempermudah komunikasi antar sesama anggota organisasi.
  • Menciptakan suatu keadaan yang kondusif dimana hanya perlu 1 orang saja yang melakukan orasi/pidato tersebut.
  • mempermudah komunikasi.

 

2.6 Tata Tertib dan Etika Berpidato

Tata cara berpidato merujuk kepada langkah-langkah dan urutan untuk memulai mengembangkan dan mengakhiri pidato. Adapun langkah-langkah dan urutan berpidato secara umum diawali dengan pembukaan, sajian isi, dan penutup.

Sementara itu etika berpidato merujuk kepada nilai-nilai kepatutan yang perlu diperhatikan dan dijunjung ketika seseorang berpidato. Ketika berpidato, kita tidak boleh menyinggung perasaan orang lain, sebaliknya berupaya untuk menghargai dan membangun optimism bagi pendengarnya. Selain itu, keterbukaan, kejujuran, empati, dan persahabatan perlu diusahakan dalam berpidato.      

 

2.7 Praktik Pidato

  • Biasanya dipraktikkan oleh pemimpin organisasi kepada anak buah organisasinya.
  • Dipraktikkan oleh pemimpin atau pejabat negara guna mempermudah adanya komunikasi sehingga terciptanya keadaan yang demokratis.
  • Dipraktikkan untuk menenangkan massa / khalayak ramai.
  • Biasanya seorang pemimpin atau orang yang berpengaruh diwajibkan untuk menguasai teori pidato.

 

2.8 Jenis – jenis Pidato

Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :

  • Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
  • Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
  • Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
  • Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
  • Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
  • Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

 

2.9 Metode Pidato

Menurut ada tidaknya persiapan sesuai dengan cara yang dilakukan waktu persiapan ada empat macam pidato, antara lain:

a. Impromptu (serta merta)

Metode ini merupakan pidato yang apabila Anda menghadiri pesta dan tiba-tiba dipanggil untuk menyampaikan pidato.

Keuntungan :

1) lebih mengungkapkan perasaan pembicara

2) gagasan datang secara spontan

3) memungkinkan Anda terus berpikir

 

Kerugian :

1) menimbulkan kesimpulan yang mentah

2) mengakibatkan penyampaian tidak lancer

3) gagasan yang disampaikan ngawur

4) demam panggung

 

b. Manuskrip

Merupakan pidato dengan naskah. Di sini tidak berlaku istilah ‘menyampaikan pidato’ tapi ‘membacakan pidato’. Manuskrip dibutuhkan oleh tokoh nasional, sebab kesalahan sedikit saja dapat menimbulkan kekacauan nasional.

Keuntungan :

1) kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya

2) pernyataan dapat dihemat

3) kefasihan bicara dapat dicapai

4) tidak ngawur

5) manuskrip dapat diperbanyak

Kerugian :

1) komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung pada mereka

2) pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik

3) pembuatannya lebih lama

c. Memoriter

Merupakan pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata.

Keuntungan :

1) kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya

2) gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian

Kerugian :

1) komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih pada usaha untuk mengingat kata-kata

2) memerlukan banyak waktu

 

d. Ekstemporan

Merupakan pidato sudah dipersiapkan sebelumnya berupa garis besar dan pokok penunjang pembahasan (supporting points), tetapi pembicara tidak berusaha mengingatnya kata demi kata.

 

Keuntungan :

1) komunikasi pembicara dengan pendengar lebih baik

2) pesan dapat fleksibel

 

Kerugian :

1) kemungkinan menyimpang dari garis besar

2) kefasihan terhambat karena kesukaran memilih kata-kata

 

 

BAB III

PENUTUP

 

 

A. Kesimpulan

Pidato merupakan kegiatan berbicara atau berorasi  untuk menyatakan pendapat di depan umum. Adapun tujuan dalam berpidato ialah untuk memberi pemahaman dan informasi kepada orang lain, serta fungsinya untuk mempermudah komunikasi. Dalam praktiknya pidato disampaikan oleh sseorang pimpinan pada khalayak ramai.

Dalam berpidato ada tata caranya mulai diawali dengan pembukaan, penyampaian isi dan penutup serta bagaimana kita bersikap dan berbicara yang baik di muka umum.

.

 

B. Saran

Dengan memahami konsep serta aturan berpidato maka kita akan menjadi terampil berpidato. Metode yang dapat kita gunakan untuk berpidato diantaranya Impromptu (serta merta), Manuskrip, Memoriter dan Ekstemporan

DAFTAR PUSTAKA

 

Arifin, E. Zaenal dan S. Imran Tasai.2009.Cermat Berbahasa

Indonesia.Jakarta:Akademika Pressindo.

"http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pidato&oldid=4882090"