BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peribahasa merupakan bahasa yang
kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu. Pribahasa
memiliki keindahan bahasa tersendiri, karena itu penulis tertarik untuk
mengkaji tentang peribahasa. karena pribahasa merupakan gaya bahasa dalam bentuk
tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk
mewakili perasaan dan pikiran dari pengarang. Dari keindahan gaya bahasa yang
dipakai, majas merupakan bentuk sebuah ungkapan perasaan dari pengarang.
Pribahasa sering disebut gaya bahasa. Disamping itu kita juga perlu memahami
tentang Pribahasa, karena Pribahasa itu pemahaman, misalnya
B. Rumusan Masalah
Sebelum menerangkan tentang masalah peribahasa lebih lanjut, kita
harus mengetahui tentang rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Peribahasa itu?
2. Ada berapakah jenis pribahasa itu?
3. Apakah peribahaasa itu?
4. Terdiri dari berapakah peribahasa itu?
C. Tujuan
Maksud utama disusunnya makalah ini adalah guna memenuhi tugas
bahasa Indonesia. Adapun tujuannya adalah:
1. Memahami tentang pribahasa.
2. Belajar mengetahui tentang pribahasa.
3. Memahami tentang peribahasa, pepatah, perumpamaan dan pemeo.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang menyatakan suatu
maksud, keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan kelakuan, perbuatan atau
hal mengenai diri seseorang. Peribahasa mencakup ungkapan, pepatah,
perumpamaan, ibarat, tamsil. (Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Badudu-Zain
(1994). Pada umumnya, kelompok kata atau kalimat dalam peribahasa memiliki
struktur susunan yang tetap, dan merupakan kiasan terhadap suatu maksud.
Kalimat yang dipakai biasanya mengesankan dan memiliki arti yang luas. Didalam
suatu peribahasa terdapat unsur sistem budaya masyarakat yang berhubungan
dengan nilai-nilai, pandangan hidup, norma dan suatu aturan dalam masyarakat.
Di kebudayaan melayu peribahasa sering dipakai atau diucapkan dalam kehidupan
sehari-hari, dengan kata lain sastra lisan ini merupakan salah satu sarana
enkulturasi dalam proses penanaman nilai-nilai adat dari waktu ke waktu.
B. Menggunakan Peribahasa
Peribahasa adalah kalimat atau
kelompok perkataan yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan suatu maksud
tertentu. Peribahasa terbagi dalam tiga jenis, yakni pepatah, perumpamaan, dan
ungkapan. Jadi, dalam hal ini ungkapan merupakan bagian dari peribahasa.
1. Pepatah
Adalah jenis peribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran.
Contoh:
- Datang tanpak muka perhi tampak punggung
(artinya: hendaklah berbaik-baik ketika
berkunjung, baik ketika datang maupun pergi)
- Sepala-pala mandi biar basah
(artinya: mengerjakan sesuatu perbuatan hendaknya sempurna, jangan
separu-separuh)
2. Perumpamaan
Adalah ibarat, persamaan, peribahasa yang berupa perbandingan. Ciri
utama perumpamaan adanya kata-kata: sebagai, bagai, laksana, bak, seumpama,
umpama, atau sejenisnya. Contoh:
-
Bagai air di
daun talas, dikiaskan kepada orang-orang yang tidak tetap hatinya atau
pendiriannya, mudah berubah pendiriannya.
-
Bagai
membendarkan diri ke bukit, artinya: mengerjakan perbuatan yang sia-sia.
3. Ungkapan
Adalah perkataan atau kelompok kata
yang khusus untuk menyatakan maksud dengan arti kata kiasan. Seperti: melihat
bulan, datang bulan, bulan madu, dan sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Peribahasa
adalah kalimat atau kelompok perkataan yang tetap susunannya dan biasanya
mengiaskan suatu maksud tertentu. Dalam peribahasa ada tiga jenis,yaitu: pepatah,
perumpamaan, dan ungkapan.
2.
Beberapa
peribahasa merupakan perumpamaan, yaitu membandingkan makna yang sangat jelas
karena ia didahului oleh perkataan seolah-oleh, ibarat, bak, seperti, laksana,
macam, bagai, dan umpamanya.
B. Saran
Pribahasa merupakan gaya bahasa
dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang
bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran dari pengarang. jadi, selain
untuk mewakili suatu ungkapan perasaan selebihnya kita juga perlu mengetahui
dan memahami betul apa itu pribahasa dan makna pribahasa itu sendiri. oleh
karena itu pribahasa perlu juga pemahaman-pemahaman.
DAFTAR
PUSTAKA
-
ambarwati, Sri.
S.S. 2006. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA. Klaten: Viva Pakarindo
-
Parera, J.D. 1998/1999.
Pintar Berbahasa Indonesia. Gunung Sahari Raya: PT. Balai Pustaka
-
sumber lain:
-
http://titiekindonesia.blogspot.com/2009/04/majas-dan-peribahasa.html