Sunday, 17 January 2016

KARYA ILMIAH JUS LIDAH BUAYA

BAB I

PENDAHULUAN 

A.    Latar Belakang

Obat tradisional kembali populer dipilih sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena disampmg harganya terjangkau, tanpa efek samping juga khasiatnya cukup menjanjikan. Salah satu tanaman obat tersebut adalah aloe vera atau lazim disebut lidah buaya. Sejak berabad-abad yang lampau orang sudah mengenal lidah buaya sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari obat untuk kulit, penyubur rambut, dan pencahar, akan tetapi lidah buaya sebagai obat untuk penyembuhan gastritis atau sering disebut juga dengan sakit maag masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Alasan mengapa lidah buaya dipercaya memiliki peran dalam proses penyembuhan gastritis diantaranya enzim alliase, alkalline phosphatase, amylase, carboxypeptidase, catalase, cellulase, lipase, dan peroxidase yang terkandung dalam gel lidah buaya dapat membanntu proses metabolisme, mengurangi mikroorganisme dalam perut, menetralkan keasaman perut dan dapat menghilangkan sembelit. Kemudian mengandung vitamin Bl, B2, B6, C, mineral, asam amino, asam folat, dan zat-zat lainnya yang penting dalam proses penyembuhan gastrilis (Purbaya, 2003).

Banyak orang yang menderita gastrilis salah satunya karena makan tidak teratur. Menurut Sujono Hadi (1999:181), gastritis adalah suatu peradangan pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster. Produksi HCL didalam lambung akan menimbulkan mual, muntah dan anoreksia dan rasa nyeri pada penderita.

 

B.     Rumusan Masalah

1.        Kandungan Zat Aktif Lidah Buaya

2.        Penyakit Maag dan Implikasi Terhadap Zat Gizi

3.        Proses Kerja Lidah Buaya dalam Lambung

4.        Efek Samping dan Peringatan Umum

 

B.     Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengungkapkan pengetahuan kesehatan lambung serta menambah pengetahuan bagi pembaca dalam mengobati penyakit maag dengan cara mudah dan biaya yang murah.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 

 

A.  Lidah Buaya

Tanaman lidah buaya (Aloe vera) lebih dikenal sebagai tanaman hias dan banyak digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan dan kosmetika, baik secara langsung dalam keadaan segar atau diolah oleh perusahaan dan dipadukan dengan bahan-bahan yang lain. Tanaman lidah buaya termasuk keluarga liliaceae yang memiliki sekitar 200 spesies. Dikenal tiga spesies lidah buaya yang dibudidayakan yakni Aloe sorocortin yang berasal dari Zanzibar (Zanzibar aloe), Aloe barbadansis miller dan Aloe vulgaris. Pada umumnya banyak ditanam di Indonesia adalah jenis barbadansis yang memiliki sinonim Aloe vera linn (Suryowidodo, 1988). Jenis Aloe yang banyak dikenal hanya beberapa antara lain adalah Aloe nobilis, Aloe variegata, Aloe vera (Aloe barbadansis), Aloe feerox miller, Aloe arborescens dan Aloe schimperi (McVicar, 1994).

 

Klasifikasi lidah buaya selengkapnya adalah sebagai berikut:

Kingdom           : Plantae

Divisi                 : Angiospermae

Kelas                 : Monocotyledoneae

Bangsa              : Liliales

Suku                  : Liliaceae

Marga                : Aloe

Jenis                  : Aloe vera (Hutapea, 1993).

 

Lidah buaya (Indonesia), jadam (Malaysia), crocodile tongue (Inggris) merupakan tanaman sukulen berbentuk roset (seperti bunga rose) dengan tinggi 30-60 cm dan diameter tajuk 60 cm atau lebih (McVicar, 1994). Daunnya berdaging, kaku, lancip (lanceolate) dengan warna daun hijau keabu-abuan dan memiliki bercak putih (Evans, 1993). Pada bagian pinggir daun terdapat duri-duri kecil berwarna hijau muda (Briggs dan Calvin, 1987).

Tanaman lidah buaya memiliki batang yang tertutup oleh pelepah daun dan sebagian lagi tertimbun oleh tanah. Dari batang tersebut akan muncul tunas-tunas baru yang selanjutnya menjadi anakan (Sudarto, 1997). Di daerah subtropik, tanaman ini akan berbunga pada akhir musim dingin dan musim semi (McVicar, 1994). Bunga berbentuk seperti lonceng berwarna kuning atau orange berukuran kira-kira 2,5 cm dan tumbuh diatas tangkai bunga (raceme) yang tingginya mencapai 1 meter (Briggs dan Calvin, 1987; McVicar, 1994).  Komposisi terbesar dari gel lidah buaya adalah air, yaitu 99,5 %. Sisanya adalah padatan yang terutama terdiri dari karbohidrat, yaitu mono dan polisakarida (Morsy, 1991). Nutrien yang terkandung dalam gel lidah buaya terutama terdiri atas karbohidrat, vitamin dan kalsium.

Menurt Morsy (1991) secara kuantitatif, protein dalam lidah buaya ditemukan dalan jumlah yang cukup kecil, akan tetapi secara kualitatif protein lidah buaya kaya akan asam-asam amino esensial terutama leusin, lisin, valin dan histidin. Selain kaya akan asam-asam amino esensial, gel lidah buaya juga kaya akan asam glutamat dan asam aspartat. Vitamin dalam lidah buaya larut dalam lemak, selain itu juga terdapat asam folat dan kholin dalam jumlah kecil.

 

 

B.     Gastrilis/Penyakit Maag

a.       Definisi Penyakit

Menurut definisi yang dikemukakan oleh Sujono Hadi (1999:181) Gastritis adalah suatu peradangan pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster. Gastritis atau yang lebih dikenal dengan penyakit maag berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.

Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosif. Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis. Penyakit ini dijumpai di klinik, sebagai akibat samping pemakaian obat, sebagai penyulit penyakit-penyakit lain atau karena sebab yang tidak diketahui.

Perjalanan penyakitnya biasanya ringan, walaupun demikian kadang-kadang dapat menyebabkan kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran cerna atas. Penderita gastritis akut erosif yang tidak mengalami perdarahan sering diagnosisnya tidak tercapai. Untuk menegakkan diagnosis tersebut diperlukan pemeriksaan khusus yang sering dirasakan tidak sesuai dengan keluhan penderita yang ringan saja.

Jenis gastritis yang lainnya yaitu gastritis kronik. Gastritis kronik adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun. Gastritis kronik sering dihubungkan dengan ulkus peptik dan karsinoma lambung, tetapi hubungan sebab akibat antara keduanya belum pernah dapat dibuktikan.

b.      Etiologi

Penyebab gastritis menurut Sujuno Hadi (1999) akan dijabarkan menurut jenis gastritis (Akut-Kronis).

1.      Etiologi Gastritis Akut :

      Penyebabnya, antara lain :

·    Obat-obatan : aspirin, terutama salycylat, indomethacin, sulfonamide, obat anti inflamasi nonsteroid (AINS) dan steroid. Aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung.

·     Alkohol, gangguan mikrosirkulasi  mukosa lambung : trauma, luka bakar, sepsis. Refluk empedu

·      Terapi radiasi

·      Mencerna asam atau alkali kuat, dll.

 

Secara makroskopik terdapat lesi5 erosi mukosa dengan lokasi berbeda.

·         Jika karena stress, erosi ditemukan pada korpus dan fundus.

·         Jika karena AINS, erosi terutama ditemukan di daerah antrum, namun dapat juga menyeluruh.

Secara mikroskopik, terdapat erosi dengan regenerasi epitel, dan ditemukan reaksi sel inflamasi neutrofil yang minimal.

2.      Etiologi Gastritis Kronik

Inflamasi lambung yang dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung atau oleh Heliobacter pylory (H. pylory).

 

BAB III

PEMBAHASAN

A.    Kandungan Zat Aktif Lidah Buaya

Lidah buaya atau aloe vera termasuk suku liliaceae, konon berasal dari kepulauan disebelah barat Afrika, hal tersebut terungkap dari catatan “Papyrus Ebers” atau pada “Egyption Book of Remidies” di dalam buku itu dikisahkan bahwa pada jaman Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan untuk bahan baku kosmetika dan pelembab kulit.

Sekilas lidah buaya atau aloe vera hanya merupakan tanaman hias yang banyak memenuhi pot di rumah-rumah, akan tetapi ternyata lidah buaya mempakan tanaman yang memiliki banyak kandungan zat bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Menurut Purbaya (2003) saat ini sudah banyak lidah buaya digunakan untuk mengobati Diabetes Melitus, sembelit, radang tenggorokan, menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, disentri, beri-beri, anemia, bisul, tumor, dan lainnya. Akan tetapi belum banyak orang yang menggunakan lidah buaya sebagai obat penyakit maag.

Aloe vera atau yang disebut lidah buaya , adalah tanaman yang dikenal untuk mengurangi peradangan dan umumnya digunakan untuk mengobati luka bakar dan luka kulit lainnya. Ini menghasilkan gel obat dari dalam, berdaging kaktus seperti daun dan lateks kuning ditemukan di bawah kulit. Ini dapat dimasukkan ke dalam bentuk kapsul, bubuk, gel, krim atau minuman. 

Cukup ada bukti lidah buaya oral untuk dianggap sebagai ukuran pengobatan yang efektif untuk gastrilis. Didalam gel aloe vera ini dipercaya mengandung berbagai zat aktif dan enzim  yang sangat berguna untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Karena kandungan zat aktif dan enzim inilah maka sifat gel ini sangat sensitif terhadap suhu, udara dan cahaya, serta sangat mudah teroksidasi gel akan mudah berubah warna menjadi kuning hingga coklat (Furnawanthi, 2002).

 

Tabel Kandungan zat aktif lidah buaya (aloe vera)

ZAT

KEGUNAAN

Lignin

 

  • Mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi, sehingga memudahkan peresapan gel ke kulit

Saponin

  • Mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat antiseptik
  • Bahan pencuci yang sangat baik

Komplek Anthraquinone aloin, 
Barbaloin, Iso-barbaloin, 
Anthranol, Aloe emodin, 
Anthrancene, Aloetic acid, 
Ester Asam Sinamat, Asam Krisophanat, Eteral oil, 
Resistanol

Bahan laktasatif

  • Penghilang rasa sakit, mengurangi racun,
  • Senyawa antibakteri
  • Mempunyai kandungan antibiotik

Vitamin B1, B2, Niacinamida, B6, Cholin, Asam Folat

  • Bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal

Enzim oksidase, amilase, katalase, lifase, protease

  • Mengatur proses-proses kimia dalam tubuh
  • Menyembuhkan luka dalam dan luar

Monosakarida, polisakarida, selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa

  • Bahan laktasatif
  • Penghilang rasa sakit, mengurangi racun,
  • Senyawa antibakteri
  • Mempunyai kandungan antibiotik

( Furnawanthi, Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya si Tanaman Ajaib, 2002)

 

B. Penyakit Maag dan Implikasi Terhadap Zat Gizi

Gastrilis atau penyakit maag adalah cedera pada lapisan mukosa lambung, paling umunm terjadinya sakit maag adalah infeksi bakteri Helicobachter Pylori.  Merokok  dan minuman alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan mukosa. Penyakit maag ini disebabkan juga karena stres. Pernyataan ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Sujono Hadi (1999:181) gastritis adalah suatu peradangan pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster.

Penderita gastritis dianjurkan untuk menghindari atau tidak mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu yang dapat merusak lapisan mukosa lambung (sawi, kedondong, pisang, keju, nangka, dll) sehingga secara tidak langsung penderita akan kekurangan beberapa zat gizi tertentu seperti kalsium, vitamin A. untuk mengatasinya, penderita dianjurkan untuk mengonsumsi multivitamin (vitamin B, A, E, C).

Panderita gastritis sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang terlalu banyak serat, padahal seperti serat baik untuk pencernaan. Sehingga penderita gastritis secara tidak langsung akan terkena konstipasi atau sembelit.

 

C.     Proses Kerja Lidah Buaya dalam Lambung

Bukti perintis menunjukkan bahwa manfaat dari mengambil 25 sampai 50 ml gel lidah buaya dua kali per hari dan menunjukkan pengurangan sakit maag. Tahun 2004 hewan penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Ethnopharmacology" ditemukan lidah buaya dapat menghambat sekresi asam lambung dan melindungi lambung terhadap lesi mukosa. Sebuah studi tahun 2006 diterbitkan dalam "World Journal of Gastroenterology" menemukan bahwa lidah buaya benar-benar bisa membantu penyembuhan penyakit maag. Temuan ini memberikan kesempatan untuk penelitian lebih lanjut dan kemungkinan pengobatan sakit maag menggunakan produk berasal dari lidah buaya.

Karena lidah buaya yang bersifat pahit, maka dianjurkan untuk mengolahnya menjadi minuman yang lebih menarik dan mudah untuk di konsumsi seperti jus.

Aloe vera mengandung penyembuhan alami dan efek antibakteri yang memberikan penyembuhan bagi penyakit maag. Lapisan perut dan area lain dari saluran pencernaan terdiri dari sel-sel epitel yang jauh seperti sel-sel kulit Anda. Jus lidah buaya maka dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi untuk mengobati sakit maag. Sifat menenangkan membantu meringankan rasa sakit dan iritasi, sedangkan efek antibakteri yang menargetkan ulkus-inducing bakteri H. pylori. "The British Journal of General Practice" melaporkan bahwa beberapa studi penelitian telah menunjukkan efektivitas lidah buaya untuk mengobati sakit maag. Jus lidah buaya mengandung pulp dan digunakan untuk penggunaan internal, laporan sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2007 dalam "Journal of Environmental Science and Healty." Sama seperti lidah buaya memudahkan peradangan dan kecepatan penyembuhan pada tubuh, menelan sebagai tonik kesehatan dapat membantu meringankan luka dan peradangan pada lambung dan saluran pencernaan. Hanya lidah buaya diproduksi untuk penggunaan internal harus dikonsumsi.

Berikut adalah cara mengolah lidah buaya agar menjadi jus yang enak untuk dinikmati, sekaligus akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh :

1.      Bahan – bahan :

  • Lidah Buaya ukuran besar 2 batang
  • Daun Pandan 1 lembar
  • Air secukupnya
  • Madu Lebah (Randu) secukupnya

2. Cara mengolah lidah buaya

  • Cuci bersih lidah buaya. Lepaskan kulit lidah buaya, ambil dagingnya. Lalu, potong sesuai selera.
  • Cuci hingga bersih (tidak berlendir) dan tiriskan.
  • Untuk menghilangkan bau lidah buaya yang tak sedap dan mengecilkan pori-pori lidah buaya agar tidak hancur, ambil daun pandan dan masak bersama air. Setelah masak, angkat dan diamkan sekitar 2 menit. Masukkan potongan lidah buaya dan aduk hingga merata.
  • Diamkan selama 5 menit. Lalu, tiriskan dan pisahkan air daun pandan dan lidah buaya. Masukkan dalam toples berbeda. Simpan dalam lemari es.

3. Cara membuat jus

  • Ambil lidah buaya yang sudah diolah sesuai selera ke dalam gelas.
  • Masukan air daun pandan, madu randu dan es batu ke dalam blender hingga berbusa. Lalu, campurkan ke dalam gelas yang telah berisi lidah buaya.
  •  

D.    Efek Samping dan Peringatan Umum

Jus lidah buaya yang mengandung lateks atau cairan pahit kuning merupakan obat pencahar yang kuat. Hal ini dapat menyebabkan kram perut dan diare. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan diare, masalah ginjal, perubahan gula darah, penurunan kadar kalium, malaise dan masalah jantung. Beberapa kematian telah dilaporkan. Mereka yang sedang hamil atau menyusui tidak harus mengambil gel lidah buaya atau lateks, karena dapat menimbulkan seperti yang berkaitan dengan cacat keguguran dan kelahiran. Hal ini juga dapat memperburuk gejala wasir.  Sepotong kontroversial informasi bahwa produk lidah buaya yang terbuat dari seluruh daun akan berisi beberapa lateks lidah buaya.

 

BAB IV

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Lidah buaya merupakan salah satu tanaman yang mengandung manfaat banyak bagi kesehatan manusia. Diantaranya yaitu untuk mengobati gastrilis atau yang lebih dikenal dengan penyakit maag. Gastrilis adalah cedera pada lapisan mukosa lambung.

Aloe vera mengandung penyembuhan alami dan efek antibakteri yang memberikan penyembuhan bagi penyakit maag. Lidah buaya dapat menghambat sekresi asam lambung dan melindungi lambung terhadap lesi mukosa. Dengan meminum 25 sampai 50 ml gel lidah buaya dua kali per hari dan menunjukkan pengurangan sakit maag. Maka jus lidah buaya dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi untuk mengobati sakit maag. Sifat menenangkan membantu meringankan rasa sakit dan iritasi, sedangkan efek antibakteri yang menargetkan ulkus-inducing bakteri H. pylori. Namun jus lidah buaya yang mengandung lateks kuning dan pahit dapat menimbulkan kram perut dan diare.

 

B.     Saran

Setelah dijelaskan kandungan manfaat yang terdapat dalam lidah buaya dan zat-zat yang terdapat di dalamya yang berguna sebagai obat gastrilis atau penyakit maag, pembaca dapat mencobanya sebagai alternatif penyembuhan penyakit maag yang alami dan mudah didapat. Dan tidak lupa dengan disertai do’a kepada Allah karena kesembuhan yang sebenarnya hanya diberikan oleh Allah SWT.

 

DAFTAR PUSTAKA 

 

 

Beland, F. 2007.  Journal of Environmental Science and Healty : Evaluasi Sifat Biologi dan Toksikologi dari Barbadensis Aloe (Miller), Aloe Vera. http://www.livestrong.com/article/495917-aloe-vera-juice-for-a-stomach-ulcer/#ixzz2H6SwNN1G Acessed 19 Juli 2011.

Briggs, G.B and C. L. Calvin. 1987. Indoor Plants. John Wiley and Sons. New York.

Brunner&Suddrath. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah edisi 8. Jakarta: EGC.

Eamlamnam, K. 2006. World Journal of Gastroenterology : Pengaruh Aloe Vera dan Sukralfat pada Perubahan Microcirculatory Lambung, Tingkat Sitokin dan Penyembuhan Ulkus Lambung Tikus. http://www.livestrong.com/article/524231-aloe-vera-for-stomach-ulcers/#ixzz2H6Rc6aOr Accesed 23 Agustus 2011.

Evans, J. 1993. The New Indoor Plant. Kyle Cathie Limited. London.

Fumawanthi, I. 2004. Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Hadi, Sujono, 1999, Gastroenterology, Penerbit Alumni, Jakarta.

http://karodalnet.blogspot.com/2011/11/cara-mengolah-lidah-buaya-menjadi-jus.html